22. IBC

12.9K 993 17
                                        

Happy reading

"Wilwil! " teriak Kevin menyambut kedatangan Rion.

Rion pin langsung mengulurkan tangannya sambil tertawa menampilkan giginya yang belum tumbuh genap.

"Om vin. Vin. " sahutnya dengan antusias.

"Om Vin udah kangen banget sama kamu, Will. Yuk main sama Om, nanti kita beli apa yang Will mau. " ujar Kevin tak kalah antusias dengan mencium bertubi-tubi pipi Rion.

Kevin tetap memanggil Rion dengan Will karena sudah biasa. Katanya kalau manggil Rion lidahnya kaku, enakan manggil Will. Begitupun dengan Mami dan Papi, pasti memanggil Rion dengan Will, nama yang Gisel berikan pada Rion sebelum tahu semua kebenarannya.

Mereka pun akhirnya masuk disambut hangat oleh Mami dan Papi. Tak lupa makan malam yang sudah terhidang di meja makan.

Mereka pun berkumpul di ruang keluarga, menikmati waktu bersama. Rion sudah terlihat lelah dan mengantuk karena kelelahan bermain air tadi. Karena itu Gisel memilih menidurkan Rion dan pamit undur diri ke kamar lebih dulu.

Tak lama dari itu Gisel malah ikut tertidur.

....

"Gimana pekerjaan kamu, Dit? " tanya Papi, ayah mertuanya.

"Alhamdulillah baik, Pa. Setelah menikah dan bertemu dengan Rion bisnis Radit berkembang semakin pesat. Aku bersyukur karena itu Pi, Gisel melengkapi kehidupan Radit yang sepi ini. " ujarnya.

"Papi bangga sama kamu. " ujar Papi.

"Oh ya Bang. Bagaimana kalau dirikan perusahaan baru. Ini nanti jadi hadiah buat Gisel pas ulang tahunnya nanti. Bagaimana menurutmu Bang? " tanya Radit.

"Boleh, ide bagus itu. Jangan beritahu Gisel, pasti anaknya bakal nolak kalau dapet hadiah itu. Jangan lupakan kasih hal yang romantis. Jangan lupa. " ucapmya sambil cekikikan membayangkan respon adiknya.

"Oke.  Nanti Abang,  Mami sama Papi bantu Radit buat kejutan untuk Gisel ya. " ucapnya.

"Tentu saja kami akan membantu.  Serahkan pada kami. " ujar Mami.

......

Sudah tiga hari Gisel, Radit dan Rion menginap di rumah Mami,  Maminya Gisel. Saat ini mereka pamit untuk pulang. Karena besok Radit sudah mulai bekerja lagi.  Karena itu ia harus pulang.

"Hati-hati di jalan ya.  Jangan ngebut-ngebut nyetirnya. " ujar Mami mengantarkan sampai ke depan pintu.

"Siap Mi! " balas Gisel dengan hormat layaknya tentara yang diikuti dengan Rion.

"Will,  kalo kamu ke sini lagi.  Om ajak kamu main sepuasnya nanti. " ujar Kevin.  "Jadi sering-sering kemari ya. "

Batita itu tersenyum.  "Iya Om,  main yang banyak. " balas Rion dengan suara khas anak kecil.

Akhirnya mereka menaiki mobil dan mobil tersebut berjalan meninggalkan rumah Mami dan Papi.

Gisel pun mengajak Rion bernyanyi lagu anak-anak sambil menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri. Gisel dan Rion pun menyanyikan lagu Gelang.

Gelang sepatu gelang
Gelang silama lama
Mari pulang,  marilah sayang
Marilah pulang
Bersama-sama.

Disepanjang jalan Gisel dan Rion menyanyikan lagu itu sampai bosan.  Akhirnya Gisel memberikan tontonan kartun anak-anak pada Rion agar tidak bosan dalam perjalanan.

Ting!

Sebuah pesan masuk.

+62 123-321-xxx -xxx
(nomor tak dikenal)

I BECOME MOM [ On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang