5. Rumah Sakit

24.2K 2.7K 38
                                    

Gisel langsung memanggil suster dan langsung ditindak lanjuti oleh dokter dalam ruang operasi. Gisel pun segera membayar adiministrasi, untunglah uang tabungannya lebih dari cukup.

Gisel menunggu di depan ruang operasi, ia berharap semoga pria yang ditolongnya baik baik saja.

Ponsel milik Radit berdering menandakan ada telepon masuk yang bertuliskan nama Leo.

"Halo, Dit lo gak papakan? Gue denger mobil yang lo pinjem terbakar dijalan. Lo dimana sekarang?" tanya seberang dengan panik.

"Ini siapanya Radit ya?" tanya Gisel.

"Tangan kanannya."jawab Leo.

"Oh ya cepet lo ke rumah sakit Bakti Husada, sekarang dia sedang di operasi. Sekalian kabari nyokap bokapnya untuk datang. Nanti lo cari saja nama Gisel Gabriolla sebagai walinya." ucap Gisel.

💮💮💮

Leo dan orang tuanya Radit sudah sampai di rumah sakit. Mereka menghampiri Gisel yang sedang kacau dengan tangan bergetar, wajah pucat dan baju yang ternoda darah.

AMara, ibunya Radit langsung memeluk Gisel. " Makasih nak, makasih sudah nolongin Radit. makasih sudah bawa Radit ke rumah sakit" ucap Amara sambil menangis kemudian menggenggam tangan Gisel yang gemetar.

Gisel hanya mengangguk tak tahu harus apalagi, setidaknya ia sedikit tenang orang tuanya sudah ada di sini. Ia pun tidak takut lagi.

"Sekarang kamu ganti baju dulu ya." ucap Amara sembari menyerahkan baju berwarna maroon.

Mata Gisel bersibobrok dengan Leo. Gisel langsung melotot melihat Leo, ingatannya kembali saat kejadian di hotel.

"Kamu.." ucap Gisel sembari menunjuk Leo dan kemudian gelap melanda menambah kepanikan tiga orang itu.

Akhirnya Gisel juga di rawat juga karena kelelahan dan syock yang membuatnya pingsan.
.....

Di sisi lain. Damar, Papanya Radit sedang mengintrogasi Leo.

"Yo, kenapa tadi Gisel menunjuk kamu dengan kaget begitu? Kamu ngapain dia?" tanya Damar.

Leo menggaruk kepalanya yang tidak gatal, bingung mau jawab apa, soalnya menurut Leo itu adalah hal yang memalukan.

"Jadi begini Pa, emmm. Satu bulan yang lalu aku bertemu dengan Gisel di hotel karena tak sengaja bertabrakan. Hingga tas bayi yang berisi perlengkapan bayi jatuh di lantai. Awalnya saya biasa saja dan meminta maaf. Tapi saat melihat bayi yang digendong mirip dengan baby Rion saya mengambilnya, dan Gisel marah-marah mengira saya mau menculik baby Rion. Dan akhirnya saya dan dia adu mulut dan dengan keras ia menampar muka saya di depan umum." cerita Leo yang dianggupi Damar mengerti.

"Apalagi si Gisel itu ngatain saya. ' Gua ga peduli sama lo, mau lo presiden kek, kolongmerat kek, orang terkaya di dunia kek, yang punya dunia kek, selama lo nyentuh baby Will gua ga akan biarin lo. Ga tau aja gimana marahnya emak-emak." sambung Leo yang masih hafal dengan kalimat yang Gisel lontarkan sebelum melengos pergi.

"Hahahaha. Kamu sih Yo,main ambil sembarangan. Kena marah emak-emak." ucap Damar sembari tertawa lepas.

Ia tak menyangka ada yang berani mengatai Leo bahkan menampar Leo dengan di depan umum. Padahal ia adalah orang yang paling di takuti di dunia bisnis oleh lawannya setelah Radit.

Emak emak gitu lho selalu bener sebelas dua belas dengan cewek 😂

"Baby Will? Baby Rion?" tanya Damar bingung.

Leo pun menyodorkan ponsel yang terjatuh milik Gisel saat ia pingsan tadi. Di ponsel itu menampilkan foto wallpaper bayi cowok yang mungil yang jika kata Leo dia adalah baby Rion yang hilang, jika kata Gisel dia adalah baby Will anaknya yang tampan.

Lalu Leo membuka galeri ponsel Gisel yang untung tidak di sandi, kalaupun di sandi Leo bisa meretasnya dengan mudah. Di galeri menampilkan foto baby Will yang tertawa, menangis, foto habis mandi, saat tidur, dan saat jalan jalan.

Damar yang melihat itu terharu dan menangis ia yakin bahwa foto itu merupakan cucunya yang hilang.

Setelah itu ia melihat video Gisel yang sedang bercanda dengan baby Will. Baby Will tertawa dan berceloteh bahasa bayi.

"Halo baby Will anaknya momy yang paling tampan. Setampan calon suaminya momy si Sehun EXO ya. Hahaha.. Aduh momy halu nih...
Maafin Momy ya cayang cayang cayangku belum bisa nemuin daddy dan keluargamu. Heehe. Tapi santuy aja kamu anaknya momy kok. Tapi momy juga takut jika kamu diambil mereka. Haduh gimana nih?" canda Gisel sambil menggelitiki baby Will membuat dia tertawa.

"I love you baby Will." ucap Gisel mencium wajah baby will dan video itu berakhir.

"Leo kamu selidiki ini dan jaga Gisel serta cucu papa, biar mereka aman. Papa yakin jika baby di tangan Gisel maka baby akan aman untuk semenatara waktu. Oh ya jangan berita ini sampai tersebar biarkan menjadi rahasia. Radit jangan di beri tahu dulu." ucap Damar tegas.

Damar tahu jika Radit di beritahu sekarang itu akan membahayakan Gisel dan cucunya karena tak ayal walaupun Radit orang yang di takuti dia juga sedikit ceroboh. Apalagi saat ini dia sedang terluka.

I BECOME MOM [ On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang