16. IBC

18.9K 1.6K 8
                                        

Happy reading  ❣️

Gisel mencerna hal dan segala bukti serta fakta kalau baby Will adalah baby Rion. Dan ia tak menyangka bahwa Radit yang selaku bosnya di tempat magang ternyata ayahnya Will. Sungguh takdir begitu rumit menurutnya tapi ia bersyukur kalau keluarga Baby Will adalah orang-orang baik. Jujur Gisel tak ingin kehilangan Will.

"Arrggh,  ini gimana gue harus terima apa engga?  Tapi gue dah terlanjur sayang banget sama Will.  Tapi ia belum siap menikah,  huaaaa emaak bagaimana nasib anakmu ini. " teriaknya frustasi sembari mengacak rambutnya hingga berantakan.

Ketukan pintu membuatnya berhenti mengacak rambutnya,  tak lama masuklah Mami dengan senyum berhias diwajahnya,  ia mengerti kekalutan putri kesayangannya ini.

Gisel langsung memeluk Mami. "Mami Gisel bingung.  Gisel udah sayang banget sama Will,  sekarang Will udah ketemu sama ayah dan keluarga kandungnya. Gisel sangat bahagia mendengarnya tapi Gisel juga sedih kalau harus melepaskan Will. " curhat dengan suara bergetar.

Mami tersenyum sembari mengelus lembut rambut putrinya yang tengah bersembunyi dipelukannya.  Seolah melihat Gisel kecil yang dulu sangat manja dan suka sekali meminta pelukan.

"Kalau begitu kamu pikirkan lagi, kamu bisa menerima lamaran Nak Radit. Yang Mami tahu dia adalah orang yang bertanggung jawab dan berani dilihat dari dia yang langsung berani melamar Gisel, dan Gisel akan menjadi Mommynya Will.  Mami ga akan maksa, Mami menghargai segala keputusan yang Gisel buat nanti. Pikirkan dan ikuti kata hatimu ya sayang." ucapnya memberi pengertian.

"Maafkan Mami selama ini Mami,  Papi,  dan Abang kamu dulu memaksa kamu dalam perjodohan. Mami, Papi dan Abang hanya pengen ada yang bisa jaga Gisel,  princess di keluarga ini. Kami semua sayang sama Gisel. " ucap Mami menahan tangis.

"Gisel juga sayang banget sama Mami,  Papi dan Abang.  Makasih Mami udah mau denger curhatan Gisel. Gisel yakin,  Gisel tak ingin kehilangan Will, Mami. " ucapnya sembari menghapus air mata Mami yang mengalir.

....

Gisel sudah memutuskan.  Saat ini ia bersama Radit sepulang dari kantor menuju pemakaman.  Membawa mawar putih yang mengartikan rasa persahabatan, di letakkan bunga tersebut di nisan bertuliskan Sarah. Di sampingnya Radit menatap nisan itu dengan sendu,  merasa gagal melindungi keluarganya.  Yang sampai saat ini menjadi sesal yang menghimpit dadanya.

"Mbak. Gisel sayang Mba,  Gisel berterima kasih karena Mba mempercayakan Will pada Gisel waktu itu.  Membuat hari-hariku lebih berwarna.  Gisel sangat bersyukur doain Gisel semoga bisa menjadi Ibu yang baik buat Will. " ujarnya.

"Kami di sini sekalian mengabari kalau kami akan menikah Rah. Semoga kamu tenang di sana, dan dari sana bisa melihat dan merestui kami.  Kamu tetap di hati aku Rah,  sebagai ibu terbaik yang telah melahirkan Rion.  Dan ini Gisel calon istriku yang mengisi hatiku.  Kalian sama-sama penting dan berharga." lirihnya namun Gisel dapat mendengarnya membuat jantungnya berdebar.  Tentu saja ia tak berpikir untuk menyuruh Radit untuk melupakan Mbak Sarah setelah menikah nanti.

Setelahnya mereka pergi dari pemakaman. Di mobil Radit melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang sesekali menggenggam tangan Gisel, membuat Gisel malu setengah mati.

"Terima kasih,  Gisel Gabriola.  Mommynya Will dan malaikat penolongnya keluarga Mas.  Makasih sudah menerima Mas dan menyayangi Rion sepenuh hati. " ujarnya lembut dan mengecup tangan Gisel membuat pipi sang empu merona malu.

Pikiran Gisel melayang setelah ia curhat dengan Mami dan setelahnya ia menceritakan keputusannya kepada Papi dan Abang.

Bahwa ia menerima lamaran Radit dan dibalas raut bahagia dan lega dari keluarganya.

Kevin langsung memeluk Gisel,  "Akhirnya adik Abang udah gede,  nanti ada yang jagain. Abang sayang sama Gisel. "

Gisel pun tersenyum setelahnya ia pun mengabari Radit bahwa ia menerimanya.
Segera ia langsung mendial nomor Radit.

Calling

"Halo Pak Bos. Saya ingin menyampaikan mengenai lamaran Bapak tiga hari yang lalu.  "

"Apa keputusan kamu? " tanya dari seberang.

Gisel mengambil napas dan menghembuskannya pelan.  "Kini setelah berpikir dan meneguhkan  saya memutuskan kalau saya menerima menjadi istri dan ibu dari Rion. "

"Yeah! "serunya tanpa sadar saking senangnya.

"Hah? "

"Ekhem.  Bukan apa-apa.  Terima kasih Gisel,  sudah menerima lamaran saya. " ucapnya terdengar gugup.

Setelah itu sambungan terputus.  Gisel terkekeh geli.

"Kamu ngelamunin apa? " tanya Radit.

"Hah?  Ga bukan apa-apa kok,  Mas.  Setelah ini kita mau kemana? " tanyanya.

"Jemput Rion ya,  kita makan malam bareng. " tuturnya aku mengangguk mengiyakan. 

Akhirnya mobil tersebut mengarah ke rumah Gisel untuk menjemput baby Rion/Will.

Semoga suka..  Maaf ya author jarang update hehe kemarin2 sedang sibuk.

I BECOME MOM [ On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang