25. IBC

10.9K 936 9
                                    

Happy reading

Hari ini Gisel bangun terlambat,  entah kenapa ia sampai lupa kalau suaninya akan berangkat pagi karena meeting penting dengan klien. Begitu pula Gisel yang harusnya kuliah pagi.  Namun,  lihatlah Gisel masih bergelung di selimut sembari memeluk Rion yang tidur bersamanya.

Radit bangun langsung kelimpungan sendiri. Dan langsung berlari menuju kamar mandi untuk mencuci rambut,  muka dan gosok gigi. Ia keluar hanya memakai boxer pendek dan langsung mencari pakaiannya dalam lemari.

"Yang!  Dimana dasiku yang kamu beli kemarin? " tanya Radit sambil menguber laci khusus dasi.

"Di tempat biasanya,  Mas. " jawab Gisel dengan malas.  Radit langsung mencarinya dan memakainya setelah ketemu.

"Yang,  kamu bangun bukannya kuliah pagi hari ini? " tanya Radit.

"Ga mau.  Aku mau bolos hari ini,  rasanya aku lemas dan malas untuk ngapa-ngapain. Ucapnya dengan malas dan langsung mengeratkan selimutnya.

"Ya udah Mas,  berangkat dulu. " pamitnya tak lupa mengecup Gisel dan Rion.

Setelah kepergian Radit,  tiba-tiba perut Gisel terasa bergejolak membuatnya segera lari menuju kamar mandi.  Gisel segera memuntahkan isinya namun tidak ada yang keluar kecuali cairan bening yang membuat hidung dan tenggorokannnya perih.

Gisel segera kembali ke tempat tidurnya dengan wajah pucat dan berbaring membuatnya terlelap tak lama kemudian.

Bahkan Gisel tak menyadari kalau Rion terbangun dan keluar dari kamar dengan wajah sayunya.

....

"Nenek! " panggil Rion memanggil Mamanya Radit.

"Eh cucu Nenek sudah bangun.  Sini sama Nenek.  Mommy di mana? " tanya Nenek.

"Mommy cakit,  wajahnya pucat.  Tadi Mommy habis muntah di kamal mandi. Ion tulun sendili. " balas Rion.

Mama yang khawatir menggendong Rion dan membawanya masuk ke kamar anak dan menantunya itu.

Terlihat Gisel terbaring dengan tenang di ranjang dengan wajah pucat seperti yang dikatakan Rion tadi.  Mama langsung mengecek suhu Gisel badan Gisel sedikit panas,  kemudian Mama memutuskan mengopres Gisel. Hal tersebut membuat Gisel terusik dan terbangun.

"Mama?  Mama ngapain di sini? " tanya Gisel sayu.

"Udah kamu istirahat saja.  Biar Mama kompres kamu dan jaga Rion. " tukas Mama.

"Memangnya Radit kemana?  Radit ga tau kalau kamu lagi sakit begini? " tanya Mama geram pada anaknya.

"Mas Radit kerja Ma.  Gisel baik-baik aja Ma,  cuma masuk angin. " ujarnya.  Tiba-tiba gejolak diperutnya itu datang kembali membuat Gisel membekap mulutnya dan berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isinya.

"Huek,  huek. "

"Nenek. Mommy kenapa? " tanya Rion khawatir.

"Mommy gapapa sayang,  cuma masuk angin. " ucap Gisel membalasnya.

"Mama telepon Dokter Bram ya.? " tanya Mama.

"Ga usah Ma,  ini cuma masuk angin biasa.  Cuma pusing dan mual aja kok.  Setelah minum obat nanti sembuh. " ucap Gisel menenangkan.  Mama hanya bisa mendesah pasrah dengen kekeraskepalaan Gisel.

....

Drrrt drrrt drrrt

Ponsel Radit berdering menampilkan nama Mama dilayaranya.  Radit pun langsung mengangkatnya.

I BECOME MOM [ On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang