Happy reading ❣️
Gisel tak menyangka bahwa yang diucapkan Radit benar-benar serius. Ia mengira hal tersebut adalah prank, apalagi saat ini memang sedang hitsnya prank. Menjadi semakin malu kala membukakan pintu tatkala ada tamu masuk. Betapa terkejutnya Gisel melihat rombongan keluarga Radit berdiri di depan pintu, sedangkan dia hanya memakai baju pendek rumahan yang biasa ia gunakan untuk bersantai. Langsung saja ia meringis malu dan kabur begitu saja tanpa menutup pintu kembali.
"Miii. Ada tamu?! " teriak Gisel langsung berlari menuju kamarnya untuk berganti pakaian yang lebih sopan.
"Kenapa ga kamu ajak masuk! " balas Mami berteriak.
"Ga keburu, Gisel keburu maluu. " balasnya. Mami mendengus dan langsung berjalan ke depan. Damar dan Amara di sana terkekeh kecil melihatnya.
"Loh, ada tamu ya. Maafkan anak saya yang tidak sopan itu huh. Sudah-sudah mari silahkan masuk. " ajaknya dan setelah itu Mami Erlita menyuruh Mbok Mi untuk membuatkan minuman.
Mereka pun duduk di kursi yang ada di ruang tamu. Papi Agung, ayahnya Gisel keluar dari ruang tengah dan menghampiri tamu begitupun dengan Kevin yang membopong Will yang tengah memakan cemilan malamnya berupa kue khusus bayi.
"Loh, Damar sudah lama kita tak bertemu. Sudah 10 tahun loh kita tak bertemu. Bagaimana kabarmu? Ini aku masa lupa? " ujar Agung membuat Damar berpikir dan mengingat-ngingat.
"Ya Tuhan, Agung?! Ini kamu? " ucapnya tak menyangka, terkejut juga senang. Setelah sekian lama bertemu sahabat saat berkuliah dulu. Mereka pun berpelukan ala laki-laki.
Tentu saja interaksi mereka berdua membuat yang ada di sana terkejut juga tak menyangka kalau mereka saling mengenal.
"Oh ya ada apa gerangan kamu ke sini?" tanya Agung menanyakan tujuan mereka bertamu.Radit berdehem untuk mengalihkan perhatian. Ia pun segera menjawab dan menjelaskan maksud dan kedatangan dia beserta keluarga kemari.
"Jadi begini, Om, Tante serta keluarga. Saya dan keluarga saya kemari membawa maksud untuk melamar putri Anda, Gisella Gabriola untuk menjadi istri saya. Sebelum itu saya akan menyampaikan kalau saya ini duda beranak satu yang ditinggal meninggal istri saya. Dan tentu saja putra kecil saya sangat membutuhkan sosok ibu juga sosok yang mampu menggetarkan hati saya, Yaitu Gisella Gabriola. " ujarnya dengan tegas dan berwibawa walaupun dalam hati ia merasa gugup.
Agung menatap menelisik Radit mencari sebuah kebohongan di mata pria tersebut namun ada yang ia temukan kecuali sorot kejujuran dan ketegasan.
"Untuk hal itu. Jawabannya saya serahkan ke Gisel karena dia yang akan menjalani kehidupannya. Saya sudah tak ingin memaksakan kehendak saya. Jadi tunggu sebentar dia segera turun. " jawab Agung dengan bijak.
Will yang sudah menghabiskan kuenya kini menatap berbinar Radit yang ada di depannya. "Dy, dy, dy" celotehnya sembari merentangkan kedua tangan mungilnya menuju Radit.
"Daddy? " ujar Kevin bingung mendengar celotehan Will. Will sudah dipangkuan Radit dan sekali lagi batita itu tertawa riang sembari mengacak rambut rapi ayahnya. Bisa dikatakan Will itu memiliki daya ingat yang sangat kuat selain juga perkembangannya yang behitu pesat.
'Aduh Rion. Kamu membuat Daddymu jadi tak berkesan di hadapan Mommymu.' ucapnya dalam hati.
Damar, Amara dan Leo tersenyum mendengarnya. Sedangkan Erlita, Agung beserta Kevin terlihat mengernyitkan dahi pertanda bingung. Saat itulah Gisel turun dengan penampilan yang sopan dan make up natural. Ia pun segera duduk di samping abangnya.
"Oh ya Gung selain itu kami juga ingin mengucapkan menjelaskan sesuatu mengenai Will. Juga berterima kasih kepada Gisel yang menjadi penolong di keluarga kami. " ujar Damar.
"Hah? Maksudnya? " celetuk Gisel bingung.
Damar dan Amara tersenyum. "Waktu kamu pernah menyelamatkan anak saya dalam kecelakaan. Kamu ingat pria yang kamu tolong dalam kecelakaan mobil yang kamu antar ke rumah sakit dulu? " tanya Amara.
Gisel tampak mengingat-ingat dan setelqh itu ia menjetikkan jari pertanda ingat. "Oh iya, pria itu saya ingat! Berarti pria itu anaknya Om dan Tante ya. Jadi p-pria itu adalah P-Pak Bos?! Astaga! " ujarnya terkejut, lagi-lagi ia menatap horor Radit yang sedang bermain dengan Will dipangkuannya. Membuat Radit mengangkat alis sebelah.
"Apakah kamu tidak mengingatnya? " tanya Leo yang sedari tadi diam menyimak.
"Kalau mengenai kecelakaan tersebut saya ingat sekali, ia adalah hal yang paling menegangkan kedua dan membuat saya takut. Tapi kalau siapa orangnya saya tidak mengingatnya karena saya ini tipe orang yang susah mengingat wajah orang. " jawab Gisel membuat Radit dan Leo mendesah napas lelah. Pantas saja waktu itu pas ditanya Gisel tak ingat.
"Jadi Pak Bos kemarin tidak bercanda ya? Haha. " tanyanya kembali ke topik dengan tertawa garing.
"Tidak bercanda saya serius. " jawabnya.
"Jadi, Nak Radit beserta kemari ingin melamar Gisel menjadi istrinya. Apakah kamu setuju sayang, Papi ga akan maksa-maksa kamu lagi. Jawaban ada ditangan kamu. " ujar Agung.
Gisel menatap Ayahnya terharu, ia menatap yang lain yang menambilkan binar harap. "Enggak. " jawabnya membuat mereka mendesah kecewa. Terutama Radit yang sedang bermain dengan Rion.
"Engga tahu maksudnya. Gisel jadi bingung. " lanjutnya membuat mereka lega.
"Oh ya, lalu apa yang ingin dijelaskan tentang sesuatu itu? " tanya Gisel mengingat percakapannya dengan Radit kala di kantor.
"Itu mengenai Will. " jawab Radit.
Kemudian Leo mulai mengeluarkan berkas sebagai bukti untuk menguatkan penjelasannya. Leo pun segera menjelaskan semuanya dari awal hingga akhir.
"Ja-jadi Mbak Sabrina itu Mbak Sarah, istrinya Pak Radit dulu? Berarti Pak Radit adalah Daddynya Wil? Will ini berarti adalah Rion yang selama ini Bapak cari? " tanyanya syok dan memastikan apa yang di dengarnya. Kevin menggenggam tangan adiknya menguatkan. Gisel sadar pasti Will akan kembali kepada keluarga aslinya, namun ia tak menyangka bahwa hal tersebut akan lebih cepat dari dugaannya.
Will menggigit ibu jari Radit dengan tiga gigi yang baru tubuh membuat Radit berjengit kaget. Setelah itu Wil tertawa riang sembari berceloteh "Dy dy dy. " hal tersebut membuat Gisel semakin percaya.
"Jadi kalian kemari ingin mengambil Will? " tanya Gisel serak dengan nada tak rela.
"Kami tak mengambil Will darimu sayang. Bagaimanapun kamu juga Mommynya tang telah merawatnya. Kamu tahu Will/Rion memiliki dua ibu yang sangat hebat. Kami juga memintamu menjadi menantu kami, menjadi putri kami, pendamping anak kami serta ibu dari Will."ujar Amara dengan lembut dan sayang semberi memeluk Gisel, gadis malaikat dalam keluarganya, menjadi penolong dalam keluarga besar Damar.
"Ini semua kami lakukan juga untuk melindungi kamu juga Will karena selama ini ada yang mengincarmu. " sambungnya.
"Ini juga demi kamu, Will dan saya. Kamu pasti ingat saat kecelakaan yang terjadi pada Sarah. Kamu mnegatakan bahwa ada orang yang mengejarnya kan? " tanya Bara yang diangguki Gisel.
"Berikan saya waktu untuk menerima dan mencerna semua ini. Setelahnya saya akan memberi jawabannya. " Ujarnya lalu meninggalkan ruang tamu tersebut namun terhenti saat baby Will memanggilnya.
"My, my, my, kut kut (Mommy, mommy, ikut). " sembari menjulurkan tangannya. Will seolah paham apa yang Gisel rasakan karena itu ia ingin ikut. Radit pun menyerahkannya.
.....
Semoga sukaa..
Jangan lupa follow akun author
Lai_ajaJangan lupa vote dan comentnya
See you next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
I BECOME MOM [ On Going]
Romanzi rosa / ChickLitGisella Gabriola. Menjadi ibu merupakan hal yang diingin setiap wanita. Tak terkecuali oleh Gabril. Iapun suatu saat ingin menjadi seorang ibu. Namun yang membuatnya gila ia menemukan bayi mungil di pinggir jalan yang sepi saat malam selesai dari l...