Besok siang kamu harus berangkat duluan ke Eropa untuk mulai reharsal intense pertunjukanmu. Yang artinya?
Malam ini kamu harus lembur buat siapin point shoesmu dan kamu sedang mengerjakannya di studio kecil di apartemenmu
"Sayang, kok belum tidur" Suara serak dan berat Jeno mengagetkanmu yang lagi fokus melakukan jahitan di sepatu balletmu ini
"Akh" Pekikmu karena ujung jari telunjuk kirimu terusuk jarum, tidak terlalu dalam tapi tetap mengeluarkan darah
"Sayanggg!!!" Jeno yang tadinya masih diantara bangun dan alam mimpi, langsung sepenuhnya sadar dan panik. Ia langsung mengambil kotak P3K dan berlari balik ke kamu
"Gak perlu bawa sebesar gitu juga, Jen" Sindirmu ke Jeno yang membuang tenaganya karena kamu mendekatkan telunjukmu ke mulut untuk kamu hentikan pendaharannya
"Heh heh heh! Infeksi nanti kalo kena liur" Panik Jeno yang cepat cepat menarik telunjukmu
"Over react banget bapak! Secuil aja kagak ada apa apanya sama luka di jari kaki gue" Sindirmu namun benar adanya, kalau ada yang perlu di rawat maka ujung kakimu yang terlalu lama tertekan point shoelah yang perlu di sembuhkan
Jeno tidak menunjukan banyak reaksi, ia fokus mengehentikan pendaharan (yang gak seberapa ini) dengan kapas, "Habis ini aku check kakimu"
"Gak udah plester, haduh repot amat! Sini kapas aja, bentar lagi juga berhenti" Komentarmu yang Jeno bener bener berlebihan sampe buka plaster luka
Jeno menurut dan menaruh balik plester itu ke kotak P3Knya, ia mendekatkan posisi duduknya ke kamu, membetulkan posisi kaki bersilahnya yang akan ia gunakan untuk menumpumu, "Kakimu sini" Ujar Jeno menepuk pahanya
"Gak! Buat apa?" Tolakmu
"Periksa, luka parah banget pastikan! Sini" Jeno masih bersih keras, dan sudah menjulurkan tangannya ke kakimu
Sebelum kamu malah terjungkal, kalau kalau Jeno pake kekuatan, kamu akhirnya menyerah dan menarikan kedua kakimu di paha Jeno, "Misi" Pamitmu yang rasanya gak sopan aja
"Ya Tuhan, sayang! Gak sakit, kah kalo kamu jalan?" Ujar Jeno panik melihat begitu banyak memar dan bekas luka di sisi kakimu
"Kayak gak pernah lihat kaki ballerina aja" Sindirmu
"Eo, gak pernah emang, dulu sebelum kamu balik ballet kakimu gak papa, aku yang bodoh gak perhatian sama kamu akhir akhir ini" Ujar Jeno melihat satu per satu kondisi ujung kakimu
"Gak papa Jeno! Masih bisa jalan, kalo ada sakit aku yang ngerasain duluan kan?" Katamu yang berusaha menarik balik kakimu menyelesaikan pemeriksaan ini
Namun kalah cepat dengan tangan Jeno yang menahannya, "Bukannya udah kebal? Hmm? Masih inget aku kalo kamu kekilir waktu ngedance cuma dibalikin padahal sakit parah itu, hmm"
"Hahaha, benar" Kamu membenarkannya dengan polos, "Udah balikin kakiku, gak baik lihat kaki cewek di atas jam 12 malem, nanti aku berubah di depan kamu"
Jeno pasrah sekarang waktu kamu tarik balik kakimu, menggunakan netranya untuk memastikan kamu balik ke posisi yang nyaman, "Tapi aku tahu kalo kamu emang malaikat sayang" Goda Jeno
"Salah, aku mermaid" Balikmu melontarkan lelucon konyol ini
Jenonya malah nempel kamu dengan meluk dari belakang, dengan frustrasi malah dia yang merengekin kondisi kakimu, "Itu mau diapain coba?"
"Di cium biar sembuh" Absun banget kamu sekarang, tapi gak nyangka Jenonya beneran merubah posisi buat melakukannya
"YAK! YAK YAK!" Panikmu mendorong muka Jeno duluan untuk menjauh
![](https://img.wattpad.com/cover/241854925-288-k220156.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Lover's Story • jeno x you
FanfictionKisah dibalik layar JENO sbg idol yang pacaran sama KAMU sbg part-time producer di SM sekaligus mantan hidden trainee SM Rookies "Jadi jangan pernah merasa kalo kamu rebut mimpi aku, yang pada kenyataannya, ternyata kamu yang aku mimpikan, kamu adal...