Korban (sepedaan) Jeno

10.1K 1K 15
                                    

"Pilih yang mana, sayang?" Tanya Jeno menunjuk sepeda dengan frame utama berwarna putih dan merah itu

"Ngapain milih?" Tanyamu heran yang karena aura apartemen, lagi clingy parah sama Jenonya. Peluk Jeno dari samping dan tengelamin wajah kamu di dada Jeno

Jangan pernah pasrahin ikan ke kucing, -Bapak Jeno sendiri yang mengakui ini, sebab bisa bisanya doi lupa tujuannya dan buru buru balas pelukanmu sambil hujani kamu sama kecupan di ujung kepala

Kamu baru mau mendongak buat minta berhenti, tapi sayangnya Jeno ambil kesempatannya duluan! Dia hujani bibirmu dengan kecupan singkat

"Mau pacaran aja, Jen" Tolakmu yang akhirnya menjawab pertanyaan tadi

Jeno yang kasih pertanyaan malah kaget sendiri, "Oh ya! Gak sayang, pilih satu! Kita pacaran sembari sepedaan"

Kamu menyipitkan matamu curiga, "Mana ada! Gak gak! Mon maap nih, testimoni orang orang yang sepedaan sama kakaknya serem serem semua, aku gak mau jadi korban berikutnya, Jen!" Tolakmu sungguh panik

"Mana ada?" Jeno berusaha membujukmu dengan membenarkan pelukannya dan mengusapkan ujung hidungnya ke milikmu

Saat jarak antar wajah kalian sudah mendekati nol, Jeno balik membujukmu, "Oppa bakal tanggung jawab sama kamu sayang, ayo sepedaan bareng"

Kamu memutar bola matamu tak percaya dan mendorong dada Jeno sekuat tenanga dulu

"Aku gak bisa sepedaan" Alasanmu menolak Jeno sembari melepaskan pelukan paksa Jeno ini

"Mana ada! Kemarin kamu sepedaan sama Dad" Protes Jeno yang sungguh terdengar tuh nada kesalnya

Kamu menolak tawaran Jeno tapi kamu penasaran sama instalasi sepeda Jeno yang bisa di gantung di tembok dan tentunya bentuk sepedanya yang jauh berbeda dengan spek cemen yang kamu gunakan kemarin

"Oke, kamu pake yang putih, aku yang merah" Final Jeno ketika ia melihat kamu mulai memegang sepedanya yang berwarna putih itu

"Enggak gitu konsepnya, Jen" Tolakmu kesal namun badanmu juga udah kegeser sama Jeno yang sedang menurunkan sepeda dengan frame putihnya itu

"Uuuwaa" Pekikmu yang tiba tiba melihat sepeda sebagai barang yang keren, padahal barang beginian banyak di koleksi ayahmu. Hmm mungkin soalnya punya mas pacar ya? Atau.... ya dasar hawa apartemen Jeno aja!!

"Boleh di lihat lihat dulu, kakaknya" Goda Jeno yang memarkirkan sepedanya di depanmu untuk ia lanjut menurunkan sepeda yang akan dia pakai

"Jen, aku beneran gak bisa! Sadelnya terlalu tinggi" Protesmu yang memegang tempat duduk sepeda yang memang di adjust buat Jeno

"Oh iya, bentar sayang" Ujar Jeno yang awalnya udah bener nih posisiin sepedanya di samping kamu

Tapi habis itu, SALAH! Anaknya malah modus peluk kamu sekarang, tapi tangannya di rendahin di panggul kamu

"Ngapain?" Heranmu

"Ngukur tinggi sadel" Jawab Jeno polos namun sedang tidak menjalankan pekerjaannya dengan baik

"Moh maap kak, kan harusnya saya yang di compare ke sadel dong, Pak. Kok diukur sendiri sendiri gini" Protesmu

Jeno menggeleng cepat, "Ini lebih efektif" Efektifnya dari mana? Kalo Jeno malah benerin pelukannya sekarang dan taruh dagunya di bahu kirimu. Tolong! Kalo Jeno ngelamar kerja di toko sepeda, di pecat dulu aja...

"Lebih efektif modusmu, hmm" Kesalmu yang mendorong dahi Jeno dengan telunjukmu

"Eooo" Jawab Jeno yang akhirnya balik menatap kamu

Lover's Story • jeno x youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang