Nct 'Taeyong

1.4K 119 0
                                    

Dia terbangun setelah tidur nyenyaknya. "Maaf lancang, hanya ingin membersihkan lukamu"

"Tidak perlu." Dia menghempaskan tanganmu dari tubuhnya. Kamu langsung berdiri.

"Aku akan membuatkan bubur untukmu" ucapmu sembari merapihkan obat-obatan disamping nakas

"Tidak usah, tidak selera" ucapannya masih sama, ketus dan dingin.

"Tidak peduli berselera atau tidak, aku akan tetap membuatnya. Aku juga lapar" katamu sambil pergi meninggalkan kamarnya.

Kamu dan pria itu hanya berstatus sebagai suami istri tapi tidak ada rasa suka diantara kalian, mungkin benci. Orang tuamu dan orang tuanya setuju menjodohkan kalian karena umur kalian yang 5 tahun lagi akan mencapai kepala 30.

Umurmu masih 25 tahun, tapi orang tuamu sudah memaksamu untuk menikah. Padahal kamu sedang dekat dengan bos di perusahaanmu, sehun. Tapi semuanya sirna karena kamu dipaksa resign dari kantormu.

Kamu dan pria itu anak satu-satunya jadi tidak heran kalau mereka memaksa kalian untuk menikah. Pria itu sangat dingin, ketus, kasar, dan selalu bicara dengan seenaknya.

"Aku bilang tidak usah memasak, keras kepala!" Dia membuyarkan lamunanmu. Biasanya kalau dia teriak atau ketus kamu juga akan membalasnya

"Duduk dan diam" kata kamu sambil memasak bubur

"Aku akan pergi—"

"Diam dirumah bisa tidak? Semalam kamu tidak pulang, pulangpun dalam keadaan babak belur seperti itu. Tolong dengarkan aku kali ini saja, aku mengkhawatirkanmu karena aku masih punya hati nurani!"

Tadi pagi bel rumahmu berbunyi jam 5 pagi, temannya Taeyong, Yuta membawa pulang pria ini dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Kamu sempat bertanya kepada temannya, dia hanya bilang masalah laki-laki. Tapi perasaanmu tidak enak seakan terjadi sesuatu.

Kamu bahkan menunggu semalaman, sampai melewatkan makan malammu. Dan kamu juga harus dibuat begadang karenanya.

"Ini masalah penting, kau tidak akan mengerti!" Kamu menyajikan bubur dalam keadaan geram

"Masa bodo aku mengerti atau tidak! Cepat dimakan aku tidak akan memaksamu." Kamu pergi meninggalkannya dan menuju kamar.

Kalian memang tinggal satu kamar, tapi beda tempat tidur. Kamu juga punya satu kamar sendiri, karena kamu tau banyak pertengkaran yang akan terjadi, jadi kamu menyiapkan kamar pribadi.

Kamu membersihkan dirimu, karena dari tadi pagi kamu hanya sibuk merawatnya. Bahkan sekarang sudah jam 8 pagi. Dia tidak tau betapa sulitnya merawatnya yang tidak sadarkan diri.

Setelah kamu membersihkan dirimu kamu keluar dari kamarmu setelah tadi sempat membereskan kamarmu. Kamu tidak peduli dia pergi atau tidak yang penting kamu sudah menasehatinya tadi.

Kamu mengangkat handphonemu karena benda itu berbunyi. "Iya, kenapa telfon pagi-pagi?"

"Lo gak papa kan? Gue perlu kesana? Gue panik banget nih, kalo gue perlu kesana gue langsung gas"

"Mau apa kesini pagi-pagi? Gak perlu, gue gak papa kok lagian" dia Jungwoo, adik sepupumu. Kamu dan dia sudah seperti adik-kakak.

"Katanya taeyong mabok semalem, terus berantem sama preman. Salah paham katanya, dia dituduh godain istrinya padahal minta minuman lagi. Tapi posisinya dia mabok banget, jadi ngelantur"

Imagine Kpop Idol One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang