NCT 'Haechan

1K 108 0
                                    

Sudah menjadi kebiasaan haechan untuk mengikuti kemanapun perempuan yang sudah di cap miliknya itu. Hanya dia yang mengakui itu, tidak dengan perempuan itu.

Dia dingin dan cukup sarkas, dia selalu memarahi haechan saat dia mengikutinya, tapi haechan tidak kapok dimarahi olehnya, dia pantang menyerah.

"Lo mau kemana? Gue anter ya?" Ucap haechan. Sang perempuan hanya menghembuskan napasnya untuk kesekian kalinya.

Hari ini tidak henti-hentinya haechan mengikuti perempuan berambut panjang bernama (Y/n) itu. Mulai dari pagi hari, sudah menjadi kebiasaan haechan membelikan roti dan susu coklat kesukaanya. Lalu di jam istirahat haechan selalu membelikan makanan ringan di kantin karena y/n jarang sekali keluar hanya untuk ke kantin.

Saat pulang sekolah, haechan selalu bercerita panjang lebar tentang harinya, walaupun kadang tidak ditanggapi tetapi dia tetap bercerita. Itu semua sudah dilakukannya selama setahun belakangan ini. Dia baru memberanikan dirinya, sebenarnya sudah setengah tahun lebih haechan menyukainya.

"Haechan.. hari ini ngapelnya libur dulu yaa. Hari ini ada kumpul kelas sampe sore, okay?" Ucap jeno teman sekelas y/n yang merupakan ketua kelas

Semua teman y/n tahu kalau haechan menyukai y/n begitu juga dengan yang punya nama, tetapi dia tetap diam dan tidak menanggapinya.

"Gue gak boleh ikut? Please dong pak ketu" ucap haechan memohon

Jeno membentuk silang ditangannya "Ya enggak boleh dong, rahasia kelas. Pergi sana, hush!"

Akhirnya haechan pergi. Tetapi bukan berarti dia menyerah dan pulang. Dalam kamus haechan belum ada kata menyerah sebelum mendapatkan hati y/n.

Haechan memilih untuk kumpul bersama teman-temannya di kantin. Dia akan menunggu sampai y/n pulang.

"Y/n," sang empunya nama hanya membalas berdehem "Haechan nungguin lo, kayaknya"

"Iya" ucap y/n singkat

"Kasian gue sama dia, dianggurin mulu sama lo. Kalo gue jadi lo udah gue gebet dari lama si haechan" ucap jeno lagi

"Yaudah jadi gue gih. Diikutin hampir dua belas jam kalo disekolah, belum lagi kalo libur"

"Ya makannya kalo gak mau diikutin, jadiin dia pacar lo. Biar gak risih lo-nya" ucap jeno sedikit sarkas. Y/n hanya diam dan tidak menanggapinya.

Setelah selesai kumpul kelas y/n memilih untuk pulang, tetapi sebelum itu haechan sudah menunggunya di pintu gerbang sekolah.

"Haechan" panggil y/n yang melihat haechan bersandar di pagar sekolah. Melihat wajahnya yang lelah karena menunggunya y/n merasa iba.

"Lain kali kalo gue pulang sore, lo pulang duluan aja. Gak usah nungguin gue, gue bisa kok pulang sendiri" ucap y/n

"Enggak, jangan. Kalo lo pulang sore kan udah mau gelap, gak baik kalo pulang pas gelap, lebih baik sama gue" ucap haechan tersenyum. Y/n paham haechan tulus, tetapi entah kenapa y/n malah seperti ini.

Akhirnya haechan mengantar y/n sampai depan rumah. "Masuk gih. Sampe ketemu disekolah ya besok, jangan tidur malem-malem ya" senyum haechan yang sumringah melemahkan hati semua orang yang melihatnya, termasuk y/n.

Y/n tersenyum "Makasih ya" selalu itu yang diucapkan y/n. Haechan berbicara panjang lebar, sementara y/n hanya berbicara singkat.

Keesokannya saat berada disekolah, aura yang dirasakan oleh y/n sedikit berbeda. Sampai dikelas, teman dekat y/n, Karina langsung mendekat.

"Muka lo biasa aja, berarti lo belum tahu apa-apa kan?" Ucap karina. Y/n hanya menggeleng

"Lo gak masuk grup angkatan?" Ucap karina lagi

Imagine Kpop Idol One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang