NCT 'Mark: Glad to have you

420 49 2
                                    

"Mark."

Mark berdehem dengan suara rendahnya. Wajahmu mulai memerah, pipimu bersemu malu. Kamu menenggelamkan wajahmu di bantal.

Mark yang sedang mengerjakan tugas di laptopnya, menghentikan kegiatannya karena tidak mendapatkan jawaban balik darimu.

"Kenapa?" Mark mengusap rambutmu pelan. Kamu masih menenggelamkan wajahmu.

Kamu mengangkat wajahmu sedikit, hanya menampilkan matamu. "Ah, gak kok. Cuman manggil aja." Ucapmu sambil terkekeh.

"Kamu bosen? Hmm, let's order some food."

Kamu langsung bangun dari posisimu, saat sudah duduk kamu langsung menggeleng. "Gak, aku gak laper kok. Lanjutin aja biar cepet selesai, aku masak aja, gimana?"

"Okay." Laki-laki yang lahir di Canada itu kembali mengusak rambutmu. Mark kembali mengerjakan tugasnya.

Kamu berjalan ke arah dapur, senyummu tidak luntur sejak mark mengusak rambutmu. Kamu menghentak-hentakan kakimu karena senang.

"Babe, you okay?"

Kamu gemas karena mark memanggil panggilan sayangnya. Kamu tersipu setiap mark memanggilmu dengan panggilan sayangnya itu.

"Babe?"

"Iya? Ahh, aku enggak papa kok."

Kamu hanya membuat tteok dan ramyun instan, karena hanya itu yang ada di rumahmu. Kamu juga tidak terlalu sering memasak, karena kamu tidak pintar memasak.

Grep

"Baunya enak banget." Mark memeluk pinggangmu dan menaruh dagumu di pundakmu. Kamu hanya tersenyum.

Terhitung sudah tiga bulan kamu resmi pacaran dengan mark setelah melalui rintangan panjang. Kamu sudah menjadikan mark sebagai crushmu sejak masih maba.

Sampai dia menjadi ketua BEM, kamu belum juga menunjukkan rasa sukamu. Setelah dia menjadi ketua bem yang super sibuk, dia juga semakin digemari oleh para wanita. Itu membuatmu makin takut untuk dekat dengannya.

Berkat temanmu Arin, si cantik yang merupakan wakil bem, yang mendekatkanmu dengan Mark. Padahal kamu mengira Arin menyukai mark karena mereka yang selalu bersama di berbagai kesempatan.

Setelah melalui satu setengah tahun cinta bertepuk sebelah tangan, akhirnya tiga bulan lalu mark menyatakan perasaannya.

"Sayang yaa, kalau cewe secantik lo gak jadi cewe gue. So will you be mine?"

Kamu masih mengingat momen itu, dan mungkin tidak akan bisa kamu lupakan karena itu adalah momen yang kamu tunggu-tunggu sejak lama.

"Babe? Kok melamun sih, gak baik tau." Mark mengusap pelan bahumu, kamu kembali tersenyum.

"Iya, maaf. Yaudah duduk dulu, nanti aku bawa ke meja."

Kamu membawa panci berisi makanan yang akan mengisi perutmu dan juga perutnya mark. Kamu duduk dan melihat mark yang menatapmu.

Kamu mengangkat alismu sambil tersenyum tipis. "Kenapa? Ayo dimakan."

"Kamu belum jawab aku, kenapa melamun tadi?"

"Gak papa kok, cuman mikirin kamu aja." Kamu menyodorkan sumpit dan sendok ke arah mark.

Mark mengambilnya dan menaruhnya di meja. Lalu setelahnya dia menggengam kedua tanganmu.

"Aku minta maaf ya, belakangan ini aku sibuk banget di kampus, jadi ketemu kamunya jarang." Mark menundukkan kepalanya

"Kenapa minta maaf? Itu tanggung jawab kamu yang harus di penuhin. Soal aku, kita bisa ketemu kapan aja, aku juga gak papa kok." Kamu mengusap usap rambutnya

Imagine Kpop Idol One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang