Kamu terus menerus membuka aplikasi chat, menunggu balasan dari seseorang, tetapi lima belas menit berlalu belum juga ada balasan.
Akhirnya kamu mencoba menelpon-nya, tetapi nihil, panggilannya sedang sibuk kata operator. Kamu kembali mengirimi pesan, menanyakan apakah dia sudah datang menjemputmu atau belum.
Ah iya, kamu sekarang masih berada dalam kereta yang akan berhenti sebentar lagi. Kamu sehabis dari luar kota karena pekerjaan, sekitar setengah bulan lamanya kamu berada disana.
Tunanganmu Wonwoo berjanji akan menjemputmu saat kamu pulang. Tetapi sampai sekarang ia tidak membalas pesan atau telponmu.
Kereta berhenti dan kamu memutuskan untuk turun. Kamu melihat Wonwoo di parkiran dekat pintu keluar, sedang bersandar di mobilnya sambil memainkan handphonenya, tetapi kenapa ia tidak menjawab pesanmu?
Kamu berjalan kearahnya tanpa ia ketahui. "Aku pulang, Won." Kamu cengengesan "Kaget enggak?"
Wonwoo menoleh kearahmu dan memasukkan handphonenya ke saku celananya. Ia sempat diam menatapmu "Hmm kaget,"
Kamu berdecih sebal "Ck, reaksinya flat, kebiasaan. Ayo pulang, nanti kamu jadi pusat perhatian cewe-cewe lagi." Wonwoo hanya tersenyum tipis.
Laki-laki itu membukanmu pintu dan menaruh kopermu di bagasi mobilnya. Lalu setelah itu ia menjalankan mobilnya menuju apartementmu.
"Kamu kembali lebih cepat ya?" Tanyanya memecah keheningan, karena kamu sedang sibuk mengabari rekan kerjamu.
"Hmm, lebih cepat? Keretanya sampai tepat waktu kok," kamu langsung memasukkan handphonemu kedalam tasmu dan menatapnya sambil menjawab pertanyaannya.
"Bukannya kamu tipe yang habisin waktu lama buat beli souvenir?" Tanyanya lagi. Kamu terkekeh, membuatnya menoleh kearahmu.
"Kali ini enggak," kamu terdiam beberapa saat "Aku pengen cepet ketemu kamu. Aku pergi setengah bulan, gimana keadaanmu?"
"Aku baik," jawabnya singkat
"Baik?" Kamu mengulangi perkataannya
"Iya, sama kayak biasanya. Aku kerja sama banyak pasien," ia terus-terusan menjawabmu dengan singkat yang membuatmu sedikit kesal.
Wonwoo adalah dokter di rumah sakit besar, ia bertugas menjadi dokter yang mengoperasi banyak pasien, karena itu dia sangat sibuk.
"Cuma itu?" Kamu berniat memancingnya agar dia peka,
"Apa yang ingin kamu tahu?" Ucapnya To the point, sambil melihatmu sekilas.
Kamu sedikit gugup mengatakannya "Euhm.. itu.. bukannya kalau pasangan saling berjauhan mereka akan-"
"Terbiasa melakukan sesuatu sendiri?" Ucapanmu dipotong olehnya yang membuatmu terdiam.
"Aku bakal berhenti berbicara, fokus aja nyetir." Ucapmu final.
Kamu bersandar di kaca sambil melihat jalanan yang ramai. Wonwoo menatapmu sekilas tanpa kamu ketahui.
《•••》
Sampai didepan basement apartement-mu, Wonwoo memarkirkan mobilnya lalu menurunkan kopermu dari bagasi mobilnya dan memberikannya padamu.
"Ahh Y/n sayang, kamu sudah kembali?" Kamu menoleh dan melihat tetanggamu, ia adalah ibu dari temanmu.
Kamu tersenyum "Iya bibi, aku sudah kembali."
Tetanggamu yang kamu panggil bibi itu tertawa sambil melihat Wonwoo. "Pacarmu yang menjemputmu? Ahh romantis sekali. Kunjungi bibi nanti yaa, sekarang istirahatlah dulu..." kamu mengangguk sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine Kpop Idol One Shoot
FanfictionStory about you and your favorite idol 🌟 (fanfict) Baca aja dulu siapa tau suka ✧◝(⁰▿⁰)◜✧