Ting tong!
Suara bel itu menggema di apartementmu yang kecil. Kamu langsung bergegas sambil membawa handuk yang masih ada di kepalamu.
Kamu membuka pintunya dan betapa terkejutnya kamu saat melihatnya. "Hai." Ucapnya mengangkat satu tangannya.
"Ada yang salah di wajahku?" Kamu masih menatap lurus wajahnya.
"Iya." Diapun menatapmu dengan bingung. "Ah tidak. Masuk dulu, aku belum bersiap."
Dia adalah temanmu Lee Jaeyoon. Kamu bertemu dengannya di tempat les sewaktu akan masuk kuliah, dia adalah anaknya teman mamahmu.
Sejak kuliah dan bekerja, kamu tidak pernah lagi bertemu dengannya. Sampai hari ini, sekolahmu mengadakan reuni.
Kamu dan dia satu sekolah, tetapi tidak mengenal satu sama lain, kalian baru mengenal dan dekat sewaktu di tempat les.
Setelah mempersilahkannya masuk, kamu segera bersiap. "Wah, kamu masih akur dengan Dawon?"
Kamu menoleh dan melihatnya di ambang pintu kamarmu, sembari membawa fotomu dan dawon saat berfoto di Namsan Tower.
"Ya, seperti itu. Gak pernah akur sih, ya kadang-kadang saja." Ucapmu dibarengi dengan kekehan kecil.
"Kamu nungguin aku makeup, gak papa?" Ia mengangguk "atau mau minum apa? Kopi? Biar aku buatin."
"Gak usah, kamu makeup aja. Boleh kan aku bikin minum sendiri?" Kamu berdehem.
Kira-kira hampir setengah jam, kamu berkutat dengan riasan di wajahmu, sebelumnya kamu bahkan sudah mengeringkan rambutmu dan merapihkannya.
"Jaeyoon?" Panggilmu. Tetapi tidak ada sautan dari sang punya nama.
"Apa dia tidur ya?" Monologmu
Kamu yang penasaran, memunculkan kepalamu di sela pintu kamarmu. Ternyata dia tidak tidur, dia sedang main hp.
Kamu langsung menyelesaikan pekerjaanmu sebelumnya, agar cepat selesai. Saat sudah hampir selesai, kamu kembali memanggil jaeyoon untuk meminta untuk memilihkan sesuatu.
"Jaeyoon," ia hanya berdehem dan menoleh ke arahmu. "Bisa pilihkan aksesoris?" Jaeyoon segera berjalan masuk ke kamarmu.
Kamu menunjukkan beberapa aksesorismu, jaeyoon memilihkan kalung dan anting untukmu. Kamu tersenyum saat dia memilihkannya untukmu, pilihannya memang bagus.
"Apa sudah selesai?" Kamu mengangguk. Ia melihatmu dari atas sampai bawah. "Kamu yakin ini untuk acara reuni?" Kamu mengangguk mantap.
"Bukan untuk pesta pernikahanmu?" Dia tertawa kecil. Kamu tersenyum, menutupi wajahmu yang tersipu malu.
"Maaf, maaf aku hanya bercanda. Ayo, berangkat kalau sudah selesai." Kamu mengangguk. Kalian akhirnya berangkat menuju tempat reuni tersebut dilaksanakan.
----
Reuni berjalan seperti halnya reuni biasa. Teman-temanmu memujimu seperti saat jaeyoon memujimu tadi. Bahkan mereka melebih-lebihkannya.
"Y/n?" panggil temanmu, menyodorkan segelas minuman saat kamu sedang asik mengobrol dengan temanmu.
"Maaf menolak, tetapi lebih baik aku tidak minum."
Setelah kamu menolak untuk minum, bukan berhenti, mereka malah semakin menjadi.
Waktu sudah menunjukkan tengah malam, pesta meriah itu sudah berhenti beberapa saat lalu. Kamu masih diam ditempat.
Akhirnya kamu melihat jaeyoon yang dibawa oleh temannya. Dia terlihat mabuk berat, itu artinya kamu tidak bisa pulang kalau kalian sama-sama mabuk.
Setelah perdebatan panjang, akhirnya kalian menginap di hotel. Karena kepalamu yang mulai pening, tidak mungkin kamu bisa pulang malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine Kpop Idol One Shoot
FanfictionStory about you and your favorite idol 🌟 (fanfict) Baca aja dulu siapa tau suka ✧◝(⁰▿⁰)◜✧