Sf9 'Hwiyoung

983 65 1
                                    

"Berjanjilah, kita akan selalu bahagia walaupun mungkin salah satu dari kita tiada" kata-kata itu selalu muncul di pikiranmu.

Bagaimana bisa berbahagia saat kamu kehilangan orang yang sangat berharga di hidupmu. Dia adalah satu-satunya orang yang berharga di hidupmu.

"Kau.. apakah pantas meninggalkanku seperti ini? Kau berjanji akan menjagaku, tapi kau meninggalkan aku. Apa, apa pantas?" Kamu menangis sejadinya didepan makamnya, disampingnya ada fotomu yang kamu ambil bersamanya dua bulan lalu.

Matamu sembap sejak tadi pagi, keluarganya bahkan teman-temannya menyuruhmu untuk berhenti menangis, tapi tidak bisa. Dia terlalu berharga untukmu.

Dia adalah teman kecilmu, kamu sudah menganggapnya sebagai keluargamu, karena kamu besar di panti asuhan. Bukan, dia bukan anak panti asuhan sepertimu, tapi dia adalah anak dari pemilik panti asuhan itu.

Kamu dan dia hanya berbeda dua hari saja, dia lebih tua. Keluarganya sangat baik kepadamu, kamu memilih untuk tidak diadopsi oleh disiapapun dan menetap di panti asuhan sampai kamu sma. Setelah itu kamu pergi bekerja, sampai sekarang.

Kejadian itu, terakhir kali kamu melihatnya. Kamu dan dia akan bertemu setelah bekerja. Dia berkata akan membawa seseorang bersamanya. Kamu melihatnya di jembatan penyebarangan, bersama orang itu.

Dia berkata 'berkencalah dengannya' tanpa suara, dan tersenyum. Dan tanpa kamu sadari itu adalah senyuman terakhir yang kamu lihat. Dibalik wajah dinginnya, dia memiliki senyum yang indah.

Sebaiknya kamu harus mengucapkan selamat tinggal untuk selamanya agar dia tenang. Sudah lama kamu menangis didepan makamnya, dan disana tertulis nama indahnya Kang Chani.

"Aku akan mengantikannya menjagamu, jangan khawatir. Dan aku harus menepati janji itu, karena dia sangat tidak suka orang mengingkari janjinya" kamu menoleh. Melihat pria berkaki jangkung yang berdiri disampingmu. Dia adalah Hwiyoung.

Kamu, chani, dan hwiyoung satu sma dulu. Chani mengetahui kamu menyembunyikan perasaanmu kepada hwiyoung. Bahkan dia bersikeras untuk berteman dengan hwiyoung, walaupun dia sedikit kurang sosialisasi. Tapi usahanya berhasil, tentu saja dengan perjuangan setengah mati.

Kamu akan merindukan omelannya, kecerewetannya dan juga senyumannya. Dia sudah menyuruh pria dingin ini untuk menjagamu dan itu artinya dia sudah lepas tangan.

"Kau harus makan, dia tidak akan suka jika kau melewatkan makanmu" dia mengulurkan tangannya, sementara kamu hanya melihatnya. Dia berubah, kamu harus terbiasa melihatnya.

"Apa kakimu kuat untuk berdiri?" Kamu meraih uluran tangannya, tapi kamu malah terjatuh. Sejak chani tiada, kamu belum makan apapun.

Tanpa diduga dia mengendongmu. "Diam, aku tidak ingin melihatmu pingsan" kamu sangat terkejut, karena itu terjadi sangat tiba-tiba.

"Hey, aku tahu aku berat. Tidak perlu seperti ini" dia menatapmu, wajahmu sangatlah dekat dengan wajahnya.

"Kalau kau pingsan, kau malah akan merepotkan semua orang" setelahnya kamu diam, sampai dia menurunkanmu.
"Habiskan makanannya, lalu kita akan pulang" ucapnya sambil duduk disebelahmu

Kamu hanya melihat makanan itu dengan tatapan kosong. Banyak sekali yang kamu pikirkan dikepalamu.

"Tidak makan? Makanlah" kamu hanya diam menatapnya yang sudah menyuap makanannya. Dia mengambil sendoknya lalu menyuapimu "Makanlah agar kau punya tenaga, sedikit tidak apa"

Akhirnya kamu menghabiskan makananmu, sebenarnya kamu lapar hanya saja tidak nafsu. Setelahnya dia mengantarmu pulang.

Empat bulan berlalu sejak chani pergi, kamu semakin dekat dengannya. Dia merubah sikapnya sedikit demi sedikit. Dia sangat perhatian denganmu.

Imagine Kpop Idol One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang