kamu berulang kali melihat kaca, berputar-putar melihat pantulan dirimu di kaca. make up, dress bahkan high heels semuanya sudah siap, hanya satu yang belum yaitu
percaya diri
kamu sulit mendapat kepercayaan diri kalau ingin bertemu keluarganya seungmin. keluarganya seungmin merupakan orang terpandang sementara kamu hanyalah orang biasa yang sejak kecil sudah jauh dari orangtua.
"percaya diri kenapa sih?" kepala seungmin muncul di sela pintu. kamu melihatnya dari pantulan cermin.
"gimana?" kamu merengek berharap seungmin memberi solusi, padahal tentu saja tidak.
seungmin berjalan masuk kedalam. matanya menatapmu dari atas sampai bawah, setelahnya dia menganggukan kepalanya.
"cu-ek. cuek aja, lagian yang liat cuman aku" kamu berdecih. setelahnya seungmin menggengam tanganmu dan membawamu keluar untuk makan malam bersama keluarganya.
sampai di restoran,ternyata kamu dan seungmin sampai duluan disana. sejak datang seungmin hanya bermain dengan handphonenya dan membiarkanmu gugup sendirian.
"min," seungmin hanya membalas dengan dehaman khasnya "aku cantik gak?" lagi-lagi dia membalasnya dengan dehaman, yang kamu balas dengan decihan.
seungmin yang mendengar itu langsung mengalihkan pandangannya ke kamu. kamu yang menunduk dan memainkan dressmu menoleh karena seungmin memegang bahumu.
"gak usah gugup gitu, ini juga bukan pertama kali kan?" kamu mengangguk. kamu tersenyum melihat seungmin tersenyum.
"oh iya, nuna gak bisa dateng. ada acara di kantornya" kamu hanya membalas ucapan seungmin dengan anggukan. padahal kamu berharap mengobrol dengan kakak perempuan seungmin.
tak lama, orang tua seungmin datang. perasaan gugupmu datang kembali. kamu memang belum akrab dengan orang tuanya.
"kabarmu baik nak? ayah dengar kamu baru membuka butik dekat rumahmu, apa benar?" tanya ayahnya seungmin, kamu tersenyum mendengarnya membuka kecanggungan ini.
"kabarku sangat baik ayah. ah ya, butik itu baru buka dua hari lalu, jadi aku masih harus merekrut lebih banyak pegawai" kamu tersenyum begitu juga dengan ayahnya seungmin.
kamu bekerja di butik dengan temanmu. awalnya kalian hanya membuka butik kecil, tetapi tidak menyangka kalau kamu bahkan bisa membuka cabang.
kamu lebih dekat dengan ayahnya seungmin dibanding dengan ibunya. dari awal kamu pacaran dengan seungmin, ibunya kurang menyukaimu. tetapi untungnya itu bukan halangan untukmu, melanjutkan ke jenjang serius dengan seungmin.
"baguslah kalau begitu. lain waktu ayah akan berkunjung ke sana" kamu mengangguk senang dan menatap seungmin yang tersenyum tipis.
"kalau kabarmu baik, berarti ibu tinggal tunggu kabar baik bukan?" ayah seungmin langsung menyenggol pelan lengan ibu seungmin. senyummu berubah menjadi senyum tipis.
makanan yang kalian pesan datang, dan semua menikmati makanan yang dipesan kecuali kamu. kamu memesan pasta yang hanya kamu tatap dan kamu gulung-gulung menggunakan garpu.
seungmin yang menyadari hal itu langsung menyentuh pergelangan tanganmu dan menunjuk makanan di depanmu dengan dagunya.
"ayah, ibu, ah ternyata benar kalian! apa kabar?" kamu yang hendak menyuap makanan ke mulut terhenti karena melihat orang yang datang.
"isa? astaga, kamu makin cantik saja!" ibunya seungmin langsung tersenyum senang melihat wanita itu datang.
kamu langsung menatap seungmin dan menaruh garpu yang kamu pegang di piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine Kpop Idol One Shoot
FanfictionStory about you and your favorite idol 🌟 (fanfict) Baca aja dulu siapa tau suka ✧◝(⁰▿⁰)◜✧