Enhypen 'Sunghoon

1.5K 102 3
                                    

Kamu hanya bisa melihatnya dari jauh, dia yang berulang kali jatuh tapi dia tidak menyerah, dia mengerahkan semua usahanya agar bisa seperti dulu, tapi itu sulit.

Park sunghoon, dia atlet skater. Dia sudah menekuni bidang ini selama 10 tahun lamanya. Banyak mendali yang sudah dia bawa pulang.

Dia bilang akan menekuni dunia skater sampai dia membawa pulang mendali emas ke lima. Tiga bulan yang lalu dia bilang kepadamu akan membawa pulang mendali emas ke lima dan akan fokus sekolah setelahnya.

Tetapi harapannya pupus setelah bus yang dia tumpangi menabrak sepeda motor dan terguling. Akibat dari itu, kakinya terhempit oleh bagian bawah bus dan mengharuskannya vakum dari dunia skater.

Sudah berulang kali kamu memintanya untuk berhenti memaksakan diri, tetapi dia keras kepala dan tidak berhenti mencoba.

Setelah satu jam kamu menunggu dan hanya melihatnya dari depan, kamu memutuskan untuk masuk. Kamu tidak bisa bermain skate, tetapi sunghoon mengajarimu basic.

"Apa aku harus pulang dan menguncikanmu didalam sini sendirian? Ini sudah satu jam" katamu sambil menarik tangannya agar dia berhenti

"Kalau kamu memaksakan semua ini kakimu akan lama sembuhnya, tunggu hanya sebentar lagi, kakimu akan pulih total, itu juga kalau kamu menurut kata dokter" dia menatapmu, matanya sendu

"Apa aku harus pulang duluan? Aku sangat lapar" katamu bertubi-tubi

"Tunggu, aku akan ganti baju" katanya, dibalas senyuman lebar olehmu

Kamu dan sunghoon berteman sejak kecil. Dia menekuni skate sementara kamu taekwondo, ayahmu pelatihan taekwondo. Begitu juga adikmu, Jungwon, dia juga atlet taekwondo sama sepertimu.

Sunghoon sangat menyukai musim dingin, dia bilang dari semua musim, musim dinginlah yang paling iya sukai. Tetapi beberapa bulan belakangan, sejak kecelakaan saat turun salju dia selalu sedih, dan kamu paham perasaannya.

Dulu kamu pernah cedera, kamu tidak bisa ikut turnamen dan harus digantikan orang lain. Kamu kecewa dan menyalahkan dirimu karena kamu tidak menjaga kesehatanmu.

"Makan apa?" Kamu menghela nafas, dia selalu seperti itu. Kalau kamu makan pasti dia tidak ikut, hanya menemanimu.

"Kau yang pilih, dan kau juga harus makan" dia jalan mendahuluimu bersama tas yang dia bawa di bahunya.

Dia berhenti di depan restoran cepat saji, kamu tahu dia tidak terlalu suka makanan cepat saji, tetapi kamu sebaliknya.

"Aku tidak akan makan jika kau tidak makan" dia mengusap rambutnya kebelakang sambil mengehela nafas.
"Baiklah, tidak usah makan disini, aku akan membuat mie instan dirumah" kamu tau dia bosan dengan ocehanmu, karena itu kamu harus berhenti mengoceh.

Kamu jalan duluan menuju halte bus. Sunghoon sama sekali tidak trauma untuk menaiki bus dan kamu salut dengannya, kalau itu kamu mungkin kamu tidak akan menaiki bus sampai kapanpun.

Setelah naik bus kamu duduk dekat jendela dan sunghoon duduk sebelahmu, kamu memasang earphone ditelingamu. Belum sempat menyalakan lagu, dia berbicara.

"Maaf" hanya itu kata yang keluar dari mulutnya.

"Tidak perlu minta maaf. Aku akan tidur, bangunkan aku jika sudah sampai" kamu memejamkan matamu

Saat kamu membuka matamu, kamu sudah sampai di tempat pemberhentian dan kamu sadar kamu tidur di bahu milik sunghoon.

"Ohh maaf, aku berat ya?" Dia menggeleng

Kalian berdua langsung turun begitu bus berhenti. Kamu harus berjalan sampai rumahmu. Rumahmu dan sunghoon hanya berbeda gang.

"Kamu tau," kamu menatapnya disela bicaramu "aku merindukan sunghoon yang dulu, sunghoon yang selalu tersenyum, melakukan hal-hal kecil dan konyol, aku merindukannya. Sejak kejadian itu aku akui kamu berubah hampir seratus persen, kamu jadi lebih dingin dan irit bicara. Aku tau ini berat untukmu, tapi kamu harus mencoba sabar dan menuruti apapun kata dokter, karena dokterlah yang memahami mana yang benar" kamu berhenti sejenak, dia mengamati setiap kata yang kamu ucapkan.

Imagine Kpop Idol One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang