Pelatuk tersebut ditarik, dan pistol diarahkan lurus searah dengan pandangannya. Semua orang disekitar berteriak histeris.
Kamu memejamkan mata, dan air matamu perlahan mengalir. Helaan napas dengan beratnya kamu hembuskan. "Tembak."
"Y/n, jangan gila!" Ucap Kai berteriak histeris.
"Tembak aku, kalau kamu mau." Ucap tegas. Napasmu tersengal, kamu bahkan tidak tahu alur pikirannya.
Ia menatapmu tajam, pandangannya masih lurus menatapmu.
Kamu memejamkan matamu. Bersamaan dengan itu bunyi nyaring terdengar. Membuat siapa saja yang mendengarnya akan terkejut.
Perlahan kamu membuka matamu dan melihatnya yang mengarahkan senjata api itu ke udara.
"Saya tidak akan main-main. Saya akan menarik pelatuk dan menembakmu kapan saja saya mau." Tegasnya.
Pria dengan senjata api ditangannya ini memang tidak pernah main-main dengan kata-katanya. Karena itu orang disekitarnya selalu berhati-hati dengannya.
----
Flashback on
Kira-kira hampir sepuluh tahun lamanya kamu mengangguminya secara diam-diam.
Tingkahnya yang selalu aneh membuat kamu penasaran dengan tingkahnya itu.
Tentu dia tidak menyukai kehadiranmu, karena kamu yang selalu berisik dan bertanya setiap saat apa yang akan dilakukannya atau yang sedang dilakukannya, dan juga mengikutinya kemanapun.
Sejak pertama kali kamu bertemu, kamu sudah menyukainya. Rasa penasaran karena tingkahnya membuatmu menjadikannya sebagai pria misterius.
Sampai akhirnya ditahun ke lima kamu mengenalnya, dia tiba-tiba menghilang dan pergi dari rumahnya. Kamu tahu ia ingin menghindarimu. Saat itu kamu baru memasuki perguruan tinggi.
Kamu mencarinya kemanapun ke tempat yang kamu tahu, tetapi tidak menemukannya. Sampai akhirnya kamu menyerah dan membiarkan masa perguruan tinggimu tanpanya.
Selama hampir empat tahun lamanya tidak melihatnya, akhirnya kamu melihatnya lagi. Ia kembali kerumah lamanya.
Tetapi ia yang sekarang berbeda, seakan tidak mengenalmu, ia selalu menatapmu dengan tatapan dingin. Memang sebelumnya juga seperti itu, tetapi kamu merasa berbeda dengan tatapannya yang sekarang.
Kebetulan rumah disebelahnya dijual, dan kamu langsung menempatinya saat tahu rumah itu dijual.
Kamu ingin kembali dekat dengannya dan membangunkan kisah lama yang mungkin sudah ia lupakan, tetapi tidak denganmu.
Sampai akhirnya kejadian bodoh terjadi. Setelah hampir tiga bulan menjadi tetangganya, kamu akhirnya kembali dekat dengannya.
Saat itu kamu ingat sekali sedang musim panas, kamu dan dia baru selesai membantu nenek penjual lauk yang baru akan membuka tokonya di lingkunganmu.
Kamu mengajaknya untuk membantu nenek itu, hitung-hitung menghilangkan rasa bosan diakhir pekan. Awalnya ia menolak dengan berbagai macam alasan, tetapi pada akhirnya ia memutuskan untuk membantumu.
Kamu dan dia berjalan ke minimarket untuk membeli es krim karena hari yang sangat panas dan juga melelahkan. "Tunggu disini, aku akan membelikanmu es krim." Ucapmu sembari berlari menuju minimarket.
Tiba-tiba terlintas ide bodoh yang pada akhirnya kamu lakukan. Awalnya kamu ragu dan bingung untuk mengatakannya, lalu hal itu terjadi begitu saja.
Kamu memejamkan matamu, dan mengulurkan tanganmu untuk memberi es krim itu. "Aku menyukaimu." Ucapmu dengan lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine Kpop Idol One Shoot
FanfictionStory about you and your favorite idol 🌟 (fanfict) Baca aja dulu siapa tau suka ✧◝(⁰▿⁰)◜✧