Senja di kota Seoul. Kamu menatap kosong ke arah jendela luar. Saat ini kamu sedang berada di salah satu cafe yang ada di ruko pinggir jalan. Minuman yang kamu pesan sedari tadi sudah cair, tapi kamu tidak berniat untuk meminumnya.
Sudah hampir seminggu dia tidak mengabarimu. Dia seperti menghilang. Hanbin, pria yang membuatmu hampir gila karena tak kelihatan lagi. Hanbin merupakan leader grup IKON.
Saat ini, IKON sedang di puncak kesuksesannya. Tapi, ada berita yang menyebut jika kekasihmu itu memakai obat-obatan terlarang. Kamu terkejut dengan berita itu. Kamu masih belum tahu kebenarannya.
Ketika kamu ingin bertanya kepada Hanbin, pria itu malah menghilang. Pihak agensi juga tidak mengetahui keberadaan pria itu. Dasar!
Hubungan kamu dan Hanbin tidak diketahui oleh publik. Hanya pihak agensi dan member IKON saja yang mengetahuinya.
Hanbin. Pria itu merupakan idola semua wanita hampir di seluruh dunia. Selain karena wajahnya yang tampan, ia juga memiliki sifat yang menyenangkan. Hanbin itu bak pangeran, sedangkan kamu hanyalah perempuan biasa.
Sudahlah...
Akhirnya kamu memutuskan untuk pergi dari kafe itu. Saat melewati sungai Han, kamu merasa tak ada salahnya untuk menghilangkan stress disana. Kamu melihat punggung seseorang yang sedang duduk di tepi sungai. Sepertinya kamu mengenalinya...
"Hanbin!" Kamu berteriak saat tak jauh dari pria itu. Pria itu menoleh dan terkejut saat melihat kamu. Lalu ia memalingkan wajahnya kembali.
Kamu duduk disamping Hanbin. Astaga... Pria itu kini tampak lebih kurus dan matanya terlihat sayu. Tak sadar kamu meneteskan air mata.
Hanbin yang menyadari kamu menangis, kini menoleh ke arah kamu. "Jangan menangis, aku tak suka." ucapnya.
Jangan menangis katanya? Hey, kamu sangat khawatir saat tahu jika ia menghilang. Tapi sekarang ia menyuruhmu tak menangis.
"Masalah itu-"
"Maaf." ucapanmu dipotong oleh Hanbin.
"Kamu bukan pemakai kan? Kamu orang baik. Aku percaya kamu, Hanbin."
Hanbin tersenyum. "Dunia itu tempat dimana kamu selalu salah. Orang memegang pisau dianggap pembunuh, orang memegang bunga dianggap malaikat. Padahal, tak selalu begitu."
Sungguh. Kamu tidak mengerti apa yang diucapkan oleh pria itu. Logika-mu tak sampai.
"Apakah kamu akan kembali lagi dengan Ikon?" tanyamu.
Hanbin tak menjawabmu. Dia hanya memandangmu dari samping. Tanpa kamu duga, dia mengelus rambutmu. Tatapan kalian terpaku. Bukan pertama kali dia mengelus rambutmu, tetapi sekarang terasa berbeda. Sorot matanya mengisyaratkan bahwa ia sangat depresi.
Kamu memeluknya. Melampiaskan rasa yang tak bisa diungkapkan. Kamu menangis di pelukannya, air mata kamu juga membasahi hoodie hitam Hanbin. Kamu juga merasakan basah di sekitaran bahumu. Ya. Hanbin menangis.
Saat kamu melepas pelukan, mata Hanbin memerah. "Kamu boleh pergi," ucapnya.
Astaga. Apa kamu diusir?
"Aku tidak mau. Aku merindukanmu, Hanbin! Kamu menghilang selama seminggu ini. Dan saat kita bertemu, kondisi kamu berubah. Orang-orang di sekitarmu mungkin akan meninggalkanmu, tapi tidak dengan aku."
"Aku butuh sendiri." ucapnya sekali lagi.
Selang beberapa waktu, akhirnya kamu mengalah. Mungkin Hanbin memang butuh waktu untuk mengembalikan pikirannya yang kini sudah kacau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine Kpop Idol One Shoot
FanfictionStory about you and your favorite idol 🌟 (fanfict) Baca aja dulu siapa tau suka ✧◝(⁰▿⁰)◜✧