01

1.4K 84 50
                                    

Happy Reading!!!!

______________________________________
_______________
_____

Alunan suara piano mengalun begitu merdu di penjuru ruang musik milik seorang gadis bertubuh mungil itu, sudah beberapa hari ini dirinya tidak bermain piano karena dia sangat sibuk dengan tugas tugas sekolah nya, tak ayal dirinya bergelut sampai tengah malam untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah nya.

Tokk tokkk tokk

"Non ini minum nya"

"Trimakasih bi Ana, tapi lain kali biar Adel sendiri yang ngambil kan kasian bibi udah capek capek ngurus rumah dari pagi sampai malam"

"Non Adel tenang aja, bibi juga belum capek kok lagian kan cuman buatin non minuman" elak bibi Ana.

Adelia Azrina Adichandra atau kerap disapa Adelia itu lantas tersenyum ke arah bibi Ana yang telah merawat nya sedari kecil dan oleh sebab itu Adelia menganggap bi Ana seperti ibu kandung nya sendiri.

"Kalau gitu bibi pamit dulu ya non, mau bersih bersih dapur dulu"

"Iya bi, habis itu langsung istirahat aja bi" kata Adelia.

Sepeninggal bi Ana Adelia langsung meneguk segelas susu lalu dirinya berjalan menuju balkon yang ada di ruangan musik nya.

"Entah sampai kapan gue hidup kayak gini, dari kecil sampai dewasa gue nggak pernah dapat kasih sayang sama mama papa, malahan gue dapat kasih sayang dari bibi"

Tes

Rembulan malam menjadi saksi kerapuhan Adelia, gadis dengan segala keceriaan nya tetapi jika di rumah dirinya akan menjadi sangat sedih, menangis yang bisa ia lakukan.

Adelia terhisak sambil memegang dada nya yang terasa sangat sakit, dirinya hanya butuh kasih sayang dari orang tuanya bukan harta yang dia inginkan.

"Hiks,,,hiks,,kenapa sesakit ini cobak?" lirih nya.

Satu jam sudah dia menangis hingga membuat kedua matanya menjadi bengkak serta jangan lupakan hidung kecil nya yang juga ikut merah.

Kaki kecil nya melangkah keluar dari ruangan musik lalu berjalan menaiki tangga untuk menuju ke kamar nya yang berada di paling atas tepat nya di lantai dua.

Saat dirinya hendak menaiki ranjang nya ternyata phonsel nya yang berada di nangkas itu terus bergetar getar membuat dia mengurungkan niatnya untuk tidur.

Ternyata banyak sekali notif notif dari grup grup salah satunya grup dirinya dengan sahabat nya.

"Besok aja deh balas nya, udah ngantuk banget"

06.30

Adelia menuruni tangga dengan santai sesekali dia membenarkan rambut sebahu nya itu, hari ini dia sangat cantik dengan seragam sekolah nya yang melekat pas di badan mungil nya, rambut nya ia biarkan terurai, polesan bedak bayi dan liptin membuat dia sudah terlihat sangat cantik.

"Selamat pagi bi A---na" ujar Adelia.

Tubuh Adelia menegang karna melihat dua orang yang sangat ia rindukan satu tahun ini sebenarnya dirinya ingin menangis dan memeluk mereka tetapi lagi lagi Adelia ingat betapa kecewa nya dia kepada mereka.

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang