12

277 36 2
                                    

Happy Membaca!!!!

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Yang orang liat : punya keluarga.
Yang gue rasa : gue hidup sendiri dengan beban keluarga.

-Adelia Azrina

"One two three"

Saat ini Cherry si ketua cheers tengah latihan bersama anggota cheerleaders yang lain tak hanya itu meskipun Cherry terkenal dengan sifat yang akuh serta sombong tetapi dirinya juga sangat populer di (HIS) karena jabatan nya itu, Cherry selalu bersifat tegas ketika sudah latihan seperti ini karna dia tidak mau di cap sebagai ketua cheerleaders yang tidak bisa apa apa.

Sepuluh menit kemudian mereka pun akhirnya selesai berlatih

"Oke latihan nya cukup sampai di sini aja" ujar Cherry.

"Cher kantin yuk laper gue"

Cherry langsung menyetujui ucapan sahabat nya itu karna dia juga merasa sangat lapar, disini lah mereka di kantin yang sangat ramai sampai sampai pada berdesakan seperti itu matanya Cherry taksengaja menangkap objek dimana itu terdapat ketiga cowok yang sedang santai nya menikmati makanan tanpa sepatah kata Cherry langsung menghampiri mereka.

Di sisi lain ketiga cowok yang masih terbalut seragam basket di badan nya itu ditambah wajah wajah keringat yang sehabis main basket itu membuat mereka di soraki oleh siswi siswi.

"Sayang aku duduk disini ya" Cherry dengan tiba tiba langsung datang ke meja ketiga cowok itu dan langsung tangan nya bergelayut manja di salah satu cowok yang ada di situ.

Splass

"Jauhin tangan kotor lo itu dari lengan gue" ujar cowok itu dengan datar.

"Alaska sampai kapan sih kamu mau ngerespon aku, capek aku kalau kayak gini"

"Eh ulat gatal lo mending ngaca deh kalau sampai kapan pun si Alaska nggak akan ngerespon lo" saut Mario dengan pedas.

"Bac---"

"Pergi" potong Alaska.

"Tapi kan aku mau makan sama kamu Alaska" ujar Cherry dengan genit.

"Gue bilang pergi ya pergi sebelum gue ngelakuin yang nggak bisa lo bayangin"

Cherry langsung menahan amarah dan beranjak dari duduk nya lalu pergi meninggalkan kantin yang membuat kedua sahabat Alaska tertawa kemenangan karena melihat wajah merah padam nya Cherry.

Hospital

Sedari tadi Adel hanya menatap ke arah jendela yang ada di ruangan nya itu, dia juga tidak mengeluarkan suara sama sekali hanya gelengan kepala yang ia lakukan sebagai jawaban membuat Teguh merasa sangat bersedih andai saja dirinya tidak keluar kota waktu itu pasti dia akan mencegah Adel untuk berangkat ke sekolah dan putri nya itu tidak akan berakhir dirumah sakit ini.

Teguh duduk di depan ruangan Adel sambil melamun tak lupa dengan Sila yang masih berada di samping nya itu, jauh dari lubuk hatinya yang paling dalam sebenarnya Sila sangat menyayangi Adel namun caranya dia menyampaikan kasih sayang itu sangat salah membuat Adel menjadi tertekan batin nya.

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang