45

81 3 0
                                    




Satya berdiri dengan kedua tangan nya memegang i membatas besi balkon kamar nya sembari netra nya mendongak ke atas menatap kerlip kerlip bintang bintang dilangit yang memang kebetulan suasana malam hari ini sangat tenang.

Ingatan nya berputar kembali di mana kala tadi siang Adel sedang dalam pelukan cowok meskipun itu tidak sengaja tapi entah kenapa Satya sangat tidak menyukai nya, apa dia cemburu dengan cowok itu?? Tidak tidak dirinya tidak mungkin cemburu namun akhir akhir ini entah kenapa dia selalu seperti ini, merasa gelisah dan selalu memikirkan Adel.

"Gue nggak mungkin suka sama Adel, dia juga udah gue anggap kayak adik gue sendiri jadi nggak mungkin kan" gumam nya.

"Tapi Arghhh--"

Satya mengacak acak rambutnya dengan frustasi mungkin lebih baik dirinya istirahat dari pada memikirkan hal yang membuat nya pusing lagi pula dia yakin kalau yang ada di pikiran nya ini pasti hanya ilusi dan tidak ada terjadi.

Dari pada dirinya memikirkan hal yang tidak pasti lebih baik dia mengistirahatkan tubuh nya saja karena besok dia ada pertandingan basket di luar kota untuk mewakili sekolahan nya.

Kediaman Adhicandra

Seorang gadis yang sudah sangat cantik  dengan menggunakan style Blouse model kemeja  dengan bagian pundak kiri nya terbuka dengan model tanktop berwarna putih dengan bagian kerah warna biru dongker dan bagian pergelangan tangan nya juga warna biru dongker, bawahan nya rok skrit model midi berwarna biru dongker dominan garis garis bagian bawah serta depan nya terdapat kancing kancing berwarna hitam, sepatu sneakers warna putih yang sangat menggemaskan.

Dirinya sedang berdiri di depan cermin sembari merapikan rambut se pundak nya, hari ini dirinya berniat akan mengunjungi rumah Iza eh ralat bukan rumah tapi apartemen Iza karena Iza sudah tidak tinggal di rumah yang sering Adel dan Tara kunjungi dulu alasannya entah apa tapi yang jelas info ini ia dapatkan dari Tara karena Tara dan Iza rumah nya satu komplek jadi Tara bisa tau.

Tadi malam dirinya bilang kepada Tara untuk berniat menemui Iza guna menyelesaikan masalah tempo hari untungnya sekarang hari sabtu otomatis sekolah diliburkan jadi dia bisa pergi menemui Iza lagi pula kedua orang tunya pun juga lagi tidak berada di rumah karena pekerjaan yang berada di luar kota hingga hanya menyisakan dirinya dan pembantu nya Bi Ana.

Kaki jenjang nya menuruni anak tangga satu persatu lalu netra coklat nya menatap ke objek dimana Bi Ana yang sedang bersih bersih di ruang tamu.

"Bi, Adel pergi dulu ya nanti pulang nya agak sorean jadi bibi nggak usah cariin Adel"

"Iya non, hati hati"

Selepas berpamitan dirinya langsung berjalan keluar pagar dan mencari taxi untuk pergi ke apartemen Iza, keberuntungan pun berpihak kepadanya karena tak lama setelah itu Taxi pun datang lalu tanpa sepatah kata dia langsung masuk ke dalam Taxi itu.

"Pak ke jalan 'xxxxxxxx' ya"

"Iya non"

Setelah menempuh kurang dari lima belas menit Taxi yang di tumpangi Adel pun sudah terparkir tepat di depan gedung gedung besar atau kurang lebih nya apartemen yang mana salah satunya adalah apartemen milik sahabat nya itu Iza.

Adel langsung masuk ke dalam tak lupa sebelum itu dia memberi ongkos sopir Taxi nya tadi, langkah nya langsung berjalan ke dalam lift yang dimana lift itu akan mengantarkan nya ke apartemen Iza.

Ting

Adel bernafas lega karena tepat saat lift di buka apartemen Iza ternyata sudah ada di depan matanya, senyum terbit dari bibir mungil nya.

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang