30

156 19 0
                                    





Di perjalanan pulang Adel berjalan sangat tergesa gesa karena takut ada orang yang mengenali nya atau mungkin orang suruhan mama nya Silla yang bisa jadi sedang mengawasi Adel, kupluk hoodie nya ia pegang i sedari tadi ditambah ada angin yang sedikit kencang membuat kupluk itu mampir terjatuh sedangkan disisi lain Alaska diam diam masih mengikuti Adel hingga sampai nya di depan komplek perumahan Adel, Alaska masih mengikuti Adel dan untung nya Adel sendiri belum menyadari sama sekali.

Sedari tadi yang ada di dalam fikiran Alaska adalah kenapa tingkah Adel sangat mencurigakan dan juga waktu berada di taman ketika Alaska menyuruh Adel untuk membuka kupluk hoodie nya Adel menolak dengan sangat keras.

Brukkk

Saat hendak belok ke jalan yang tepat nya menuju rumah Adel, pundak Adel tak sengaja tertabrak oleh anak kecil yang sedang berlarian bermain dengan teman teman nya hingga kepala dan wajah Adel yang sedari tadi ia tutup i dengan kupluk tiba tiba langsung terbuka yang memperlihatkan lebam lebam serta perban yang berada di bagian rahang bawah Adel.

"Shhh,,sakit" ringis nya.

"Maaf kakak, kita nggak sengaja" kata anak kecil itu.

"Nggak papa tapi lain kali jangan lari lari main nya nanti kalau jatuh gimana"

Adel mencoba untuk berdiri namun lutut nya sangat terasa sakit dan terlihat dari luar celana jins nya mengeluarkan warna merah yang sudah pasti jika itu luka di lutut nya yang belum kering namun akibat terjatuh dan tergores aspal membuat luka nya kembali terbuka lagi.

Sedangkan Alaska dari kejahuan melihat Adel terjatuh sedang menahan rasa sakit namun mata nya menyipit kala melihat wajah wajah Adel yang banyak lebam lebam membuat nya dengan segera langsung berlari meninggalkan motor nya yang ia tuntun sedari tadi.

"Lo nggak papa kan?? kenapa bisa jatuh??" kata Alaska.

"Alaska?"

"Sorry tadi gue lagi lagi nggak sengaja lihat lo yang jatuh jadi gue reflek lari kesini"

Alaska tidak akan mengatakan yang sejujur jujur nya jika dia mengikuti Adel karna pasti nanti Adel akan bertanya macam macam. Dirinya langsung membantu Adel berdiri namun lagi lagi matanya salah fokus ke wajah Adel yang lebam lebam itu dilihat sepertinya luka itu baru dan itu yang membuat Alaska semakin penasaran.

"Ada yang luka nggak? Atau perlu gue bantu bawa ke rumah sakit?"

"Ini Alaska kan?? Kenapa dia kesan nya khawatir gitu ke gue?? Aduh Adel lo nggak boleh mikirin yang aneh aneh karna sekarang yang paling penting lo harus cepet cepet pulang sebelum mama pulang dari kantor" batin Adel.

"Nggak usah makasih udah bantuin gue, hmmm gue pulang dulu ya"

"Tunggu" Alaska menarik tangan Adel hingga jarak mereka benar benar sangat dekat.

"Kalau boleh tau luka yang di wajah lo tuh kenapa?? Kayak luka pukulan ya" tanya Alaska dengan hati hati.

Adel baru sadar jika  kupluk hoodie nya terjatuh akibat kejadian tadi dan langsung saja dia buru buru menutup luka nya kembali namun tiba tiba sebuah mobil berhenti tepat di depan mereka berdua dan itu sudah membuat tubuh Adel berkeringat karna tentu saja dia tahu siapa pemilik mobil itu.

"ADEL!!!" Bentak orang itu.

"Dasar anak nggak berguna, kenapa kamu ada disini hah?? Bukan nya sekarang mestinya jam pulang sekolah tapi kamu malah kelayapan sama cowok lagi"

"Mau jadi apa kamu hah??"

Sila langsung menyeret tangan Adel dengan kasar menuju mobil nya sedangkan Alaska dia masih diam saja menatap kejadian barusan yang membuat otak nya semakin bertanya tanya siapa perempuan paruh baya itu yang menarik kasar tangan Adel atau mungkin itu mama nya Adel namun masa ada orang tua yang memperlakukan anak nya dengan kasar seperti itu, Entahlah Alaska benar benar dibuat pusing akan hal itu lalu dia langsung berbalik arah mengambil motor nya dan pulang ke rumah.

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang