22

166 18 3
                                    











Sudah satu minggu ini Satya terdiam tidak mau menjawab pertanyaan Adel meskipun itu dia tetap mengantar kan kemanapun Adel pergi.

"Huhh,,, sudah seminggu, mau sampai kapan kamu terdiam" batin Adel.

"Kak Sanju?? Tegakah dirimu mengabaikan ku? Ku sudah beribu ribu kali mengatakan maaf apa kamu tidak memaafkan diriku? Ini menyakiti ku sungguh satu minggu ini berat bagiku satu minggu ini hati ku kosong meskipun kamu bersama ku tapi masih terasa kosong "

"Kak Sanju! Kak Sanju! Aku tau aku salah karena tidak memberitahu mu jika aku sakit tapi serius kak itu terjadi begitu cepat dan ak--"

Ckittttt.

Dengan sengaja Satya menekan rem mobilnya hingga suara gesekan dari ban mobilnya terdengar keras bersamaan dengan wajahnya mendekat tepat didepan Adel dan membuat empunya itu memejamkan mata nya "Buka matamu dan tatap aku" kata Satya sedangkan empunya itu menggelengkan kepalanya.

"Jika kamu tidak membuka mata mu aku tidak akan pernah bicara lagi pada mu"

mendengar itu Adel langsung membuka matanya dan menatap mata merah yang berada didepannya yang sudah bisa diketahui jika saat ini Satya benar benar marah sudah terbukti dari matanya.

"Jauhi dia jauhi pria itu jangan dekati dia aku membenci mu jika kau dekat dengan pria itu "

"Ta-tapi,,,,"

"Kau fikir aku takut dengan pria itu? Aku jauh lebih takut kamu lepas dari genggaman ku" potong Satya.

"Di--"

"Jauhi dia atau aku menjauhi mu?" lagi lagi Satya memotong perkataan Adel.

"Kenapa diam? Jawab!!" Bentak Satya seketika itu juga Adel memejamkan matanya dan tangan nya menggenggam kerah jaket milik Satya.

"Lepaskan aku" kata Satya dan Adel menggelengkan kepalanya.

"Aku bilang lepaskan!!!"

"TIDAK!" jawab Adel.

"Sampai kapan pun aku tidak akan melepaskan mu aku tidak akan membiarkan dirimu menjauhi ku aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi,,hikss,,, jangan memarahi ku,,,hiks,,, jangan membentak ku,,, hikss,, kau tau ku takut dengan kemarahan mu,,hikss,,tapi,,,tapi,,,kenapa kau terus membentak ku?"

"Kenapa?? Kenapa kau seperti ini,,hikss,,, ku sudah menahannya dari seminggu terakhir tapi hari ini,,hiks,,,kau masih membentak ku,,huaaaaa,,, " tangisan Adel pecah bersamaan dengan itu ia mencengkram bahu Satya dengan erat lalu ia melepaskan nya dengan kasar dan keluar dari mobil

"Adel! Tunggu!"

"Lepaskan aku,,hikss,, lepaskan" berontak nya.

"Masuk mobil"

"Nggak! Kau bukan kak Sanju ku! Kau orang lain,,,hikss kak Sanju ku tidak pernah memarahiku ataupun membentakku "

"Jangan membuat emosi ku memuncak cepat masuk!"

"Nggak!" Jawab Adel dengan berlari menjauhi Satya.

"Dasar keras kepala!" Kata Satya dengan mengejar Adel dan berhasil mencekal tangan Adel.

"Sudah ku bilang berhenti! Kenapa kamu tidak mendengarkan ku? Banyak kendaraan disini jangan berulah seperti anak kecil" kata Satya.

"Untuk apa aku mendengarkan mu jika kau tidak mau mendengarkan ku! Teruskan! Teruskan saja kau terus membentak ku! Saat ini juga aku akan pergi dari hidup mu selamanya " jelas Adel sembari mengusap kasar air mata nya lalu berlari menuju jembatan dengan maksud ingin menjatuhkan diri nya tapi sebelum berhasil Satya lebih dulu menarik Adel masuk kedalam pelukannya.

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang