25

156 17 0
                                    





2 bulan kemudian...




Pukul 09.00 seorang gadis tengah duduk di teras dengn fikiran yang kosong bukan! Bukan kosong lebih tepat nya gadis itu tengah memikirkan kejadian 2 bulan yang lalu dimana dia sudah benar benar memaksimalkan potensi kerja otak nya dan meraih nilai tertinggi disekolah namun itupun tidak membuat Sila sang mama merasa puas bahkan Sila lebih merendahkan Adel dan lagi lagi buat putri semata wayangnya itu down.

"Aku memang nggak berguna,,," gumam nya.

"Dor!!!"

"Akhhh!!!" Pekik Adel lalu membuat seseorang itu tertawa terbahak bahak sedangkan Adel hanya menikmati tawaan itu sambil berfikir andai tawaan itu berada pada wajah nya andai kebahagiaan untuk nya itu nyata bukan angan angan, setelah cukup lama tawaan itu terhenti lalu duduk berjongkok didepan Adel.

"Siapa yang bilang kamu tidak berguna hah? Coba katakan? Siapa yang bilang seperti itu?"

"Kakak," rengek Adel dan dengan gemas nya tangan nya terulur mengalung di leher Satya, ya benar dia Satya berhubung hari ini weekend Satya berfikir ingin mengajak Adel untuk keluar namun melihat Adel duduk dengan tatapan kosong dia kembali mengurungkan niatnya.

"Kamu jangan berfikir jika kamu tidak berguna! Kamu itu berguna kamu berharga dan kamu aset keluarga satu satu nya, lihat nya papa mu dia sangat menyayangi mu dia benar benar menjaga mu namun,,," kata kata Satya menggantung dan membuat pelukan mereka terlepas.

"Namun??"

"Namun kamu harus bersabar! Di sekolah kita belajar dan di akhir ada ujian namun dalam hidup ujian akan datang lalu memberikan kita pelajaran"

"Lalu??"

Satya tersenyum lalu mendekat kan wajah nya hingga tidak membuat jarak diantara mereka bahkan kedua dahi dan hidung mereka telah bersatu.
"Aku sayang kamu"

Sebuah kecupan lama mendarat di kening Adel dan membuat empu nya itu memejamkan mata nya. "Kebahagiaan itu ada! Jangan terlalu dikejar maka dia akan datang" lanjut nya yang dibalas anggukan kepala oleh Adel.

"Kak?"

"Hmm, iya sayang? Apa?"

"Kakak nggak akan tinggalin aku kan? "

"Bahkan ku tak berfikiran seperti itu, percayalah aku akan selau disamping mu" jels Satya.

"Kak?"

"Hmm, "

"Boleh main ke rumah kakak?"

"Tentu saja, ayo!" Ajak nya sembari mengulurkan tangannya namun sebelum bisa diraih oleh Adel gadis dengan balutan Kemeja berwarna putih dengan bagian kerah yang terdapat pita berwarna hitam putih juga di bagian pergelangan tangan nya juga berwarna hitam putih, dengan setelan overall berwarna jingga yang terdapat beberapa kancing juga serta dengan bawahan hotpants berwarna biru laut tak lupa sepatu Sneakers berwarna putih dengan sedikit berwarna pink di bagian samping sepatu nya, Adel mengerang kesakitan sebab kaki nya terasa keram.

"Akhh,, aduh duh,,aduh,, hikss,,, sakit! Hikss,,, otot nya kek ditarik,,hikss,,,"

Mendengar itu dan juga genggaman tangan yang menguat membuat Satya kembali duduk berjongkok lalu mengangkat kaki Adel yng kram diatas paha nya.
"Udah??"

"Masih sakit,,hiks,,," rengek nya.

Saty hanya mampu menggelengkan kepalanya. "Udah kelas 3 SMA manja nya dikurangin manis" ejek nya sembari mencubit kecil hidung Adel.

"Kakak serius,, hikss,,"

"Makanya olahraga! 'males kak aku tu lagi mager mau nya bobo bobo di kasur sambil baca novel terus baper baperan' " kata Satya dengan menirukan gaya bicara Adel dengan imut.

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang