11

291 34 1
                                    


Happy Reading!!!

•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••






Seorang gadis dengan baju piyama lavender bermotif kupu kupu tak lupa rambut nya yang ia cepol asal itu sedang berkutat dengan bolpoin dan juga rumus rumus yang mungkin akan membuat orang yang melihat nya akan pusing ya karna melihat begitu banyak nya rumus rumus tetapi tidak bagi gadis ini karna semua rumus rumus itu sudah menjadi makanannya selama beberapa minggu ini.

Tangan mungil nya tidak berhenti menulis dan menghitung sedangkan otak nya juga tidak berhenti berfikir, sebenarnya dia sungguh sangat lelah tetapi lagi lagi dia tidak bisa berbuat apa apa. Mau menangis pun tidak ada gunanya malahan hanya membuat dia semakin tertekan.

Ting

Tara

Adel lo ikut gue main ke rumah nya Iza nggak, sejak ujian sekolah lo jadi fokus nya sama buku buku aja

Sedangkan Adel dirinya hanya tersenyum simpul karna membaca pesan dari Tara itu, jika boleh jujur juga dirinya sebenarnya mau liburan itung itung refresing tetapi dia yakin jika mama nya itu pasti tidak akan memperbolehkan nya.
Setelah menjawab pesan dari Tara dirinya pun lanjut menulis rumus rumus yang sudah ia pelajari tadi di buku paket nya.

Dua jam kemudian dirinya sudah berhasil menulis rumus rumus itu dalam satu buku tulis, tangan tangan mungil nya ia renggang kan lalu dirinya berjalan menuju balkon kamar nya dan pemandangan pertama yang ia lihat ketika membuka pintu balkon itu adalah bintang bintang yang sangat banyak di langit entah sadar atau tidak tiba tiba senyum manis terbit dari bibir mungil nya itu di kala melihat bintang bintang.

"Enak kali ya jadi bintang, dia hanya tinggal memancarkan cahaya nya dia juga nggak sendirian banyak yang nemenin dia" gumam Adel.

"Andai gue kayak bintang itu, tapi itu nggak akan pernah terjadi" lanjutnya.

Tiba tiba dirinya memegang kepala nya karena merasa sangat pening dan itu sangat luar biasa sakit nya sampai sampai dia tidak bisa menahan tubuh nya kalau ia tidak memegang gagang pintu balkon itu.

"Shhh, sakit banget kepala gue" ringis nya.

"Sumpah gue nggak kuat banget kalau kayak gini"

Tes

Tes

Tes

Tes

Darah segar keluar dari hidung nya yang begitu sangat banyak hingga sampai sampai mengotori lantai kamar nya itu, Adel sendiri juga sangat terkejut karena ini pertama kalinya dia mimisan, ditambah lagi kepala nya sangat pusing.

"Apa yang terjadi sama gue, gue bener bener nggak bisa apa apa" lirih nya.

Cklek

"Non, non Adel?? Non Adel mimisan? Sini bibi bantu ke tempat tidur" ujar bi Ana sambil menuntun Adel dengan pelan pelan.

"Ini pasti gara gara non Adel selama minggu minggu ini selalu belajar terus menerus dan juga tidak makan hanya minum air putih itu pun kalau nggak bibi yang kasih pasti non nggak bakalan minum juga"

Adel tersenyum di dalam hati ternyata masih ada yang sayang dan perhatian kepadanya seperti bi Ana ini, padahal dia bukan anak kandung bi Ana tetapi bi Ana merawat dia sudah seperti putri nya sendiri berbeda dengan mama nya yang hanya bisa menuntut nilai yang bagus, tidak pernah sesekali bertanya tentang keadaan nya itu.

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang