19

209 23 2
                                    


14.00

Jam sudah menunjukkan dimana waktu jam pulang tiba, semu murid murid (HIS) berjalan keluar kelas begitu juga dengan Adel setelah ia berpamitan dengan kedua sahabat nya dia langsung berjalan keluar gerbang dan duduk di depan halte sembari menunggu Satya yang tadi sudah mengirim pesan bahwa cowok itu sedang perjalanan ke sini.

Tak lama kemudian tidak jauh dari sana terlihat lah Satya dengan motor sport nya lalu matanya melihat dimana Adel tengah duduk di depan halte, langsung saja dia menjalankan motor nya menuju depan halte.

"Chan, sorry telat"

"Nggak papa kok kak lagian aku juga nggak baru keluar kok"

Satya langsung memakai kan helm di kepala Adel lalu melepaskan jaket nya dan mengikat nya di pinggang ramping Adel guna menutupi paha mulus nya.

"Bisa nggak?" tanya Satya.

"Bisa lah, emang aku sependek itu sampek naik kek gini nggak bisa"

Setelah Satya pastikan jika Adel sudah menaiki motor lalu dirinya langsung menjalankan motor itu dengan kecepatan normal.

"Kamu memiliki kekuatan dalam dirimu untuk bangkit tentang apa pun yang saat ini berusaha untuk menjatuhkanmu...

"Pikiranmu adalah hal yang kuat. Ketika kamu mengisinya dengan pikiran positif, hidupmu akan mulai berubah...

"Ketika sesuatu yang buruk terjadi, kamu punya tiga pilihan. Kamu bisa membiarkannya untuk membentukmu, membiarkannya menghancurkanmu, atau kamu bisa membiarkannya untuk menguatkanmu...

"Ketakutan adalah jalan menuju sisi gelap. Ketakutan mu  ketika akan mengarah kan dirimu pada suatu hal yang salah jadi jangan takut dia hanya menggertak mu karena dia ingin tau seberapa kuat nya dirimu...

Kata kata itu terus terputar diotak Adel hingga tanpa disadari motor Satya sudah terhenti tepat didepan pintu rumahnya.

"Chan?? Kita udah sampai turun lah"

"Ha-hah?? Udah sampek? Oke aku turun!" Jawab Adel dengan langsung turun dari motor Satya.

"Kamu kenapa sih kok aneh gitu? Mikirin apa ha??"

"Emm,, enggak kok! Aku masuk dulu ya aku capek mau istirahat terima kasih sudah menjemput ku sampai ketemu nanti sore, byee,, "

"Byye,, " jawab Satya dengan membalas lambaian tangan dari Adel.

"Nggak biasanya Adel langsung masuk mungkin capek tapi sudahlah yang penting dia baik baik saja " gumam Satya.

Setelah meninggalkan Satya tadi saat ini Adel tengah duduk di ayunan gantung yang terletak di balkon nya, seorang gadis dengan balutan Kemeja crop berwarna pink merah jambu dengan motif garis garis, serta dengan bawahan  celana levis hotspan berwarna biru laut tak lupa dirinya memakai sandal berbulu berbentuk kelinci yang sangat menggemaskan sekali di kaki kecil nya.

Adel menatap awan awan dilangit.

Brukk.

"Gila! Ngapain gue mikirin pak Gibran?" Ujar Adel dengan memukul kepala nya menggunakan buku novel yang sedang dia pegang.

"Tapi bener juga yang guru muda itu katakan gue harus ngelawan rasa takut gue dan gue nggk boleh lemah iya gue nggk boleh lemah" lanjut Adel

Ting...

+62--------
Adel
Saya pak Gibran simpan nomor saya jika kamu butuh sesuatu bisa langsung hubungi saya

Begitu lah pesan yang masuk di HP Adel sedangkan disisi lain seorang pria yang berada tidak jauh dari balkonnya itupun setia melihat gerak gerik dari Adel.

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang