39

104 12 0
                                    







Cklek

"Cih, kembali lagi! Saya kira kamu nggak bakalan pulang tapi ternyata malah pulang" decih orang di ambang pintu.

Sedangkan orang di depan nya itu kian menunduk karena mendengar ucapan yang sangat membuat nya sakit hati.

"Jaga bicara kamu lebih baik kamu minggir karna saya dan putri saya mau masuk"

"Mending kalian nggak usah kembali lagi deh, saya juga nggak sedih sedih amat kok" jawab orang itu.

"Silla, jangan membuat keributan malam malam"

Teguh dan Adel pulang kembali ke kediaman Adhicandra pada malam hari karena sedari pagi sampai sore mereka berdua menghabiskan waktu berdua dengan jalan jalan pergi ke mall dan sisanya bercanda canda di apartemen, Silla yang di bentak oleh Teguh membuat dia mengepal kedua tangan nya dengan kuat.

"Minggir " tegas Teguh lagi.

"Menyusahkan saja" jawab Silla dengan ketus namun bukannya dia membuka pintu utama nya itu malahan dengan sengaja ia menutup pintu itu dengan keras sampai sampai Adel terkejut mendengar nya.

"Udah jangan di urusin mama kamu itu mending kita masuk soalnya diluar dingin nanti kamu sakit" tutur Teguh lembut sembari merangkul bahu Adel untuk mengajak nya masuk ke dalam rumah.

Setelah masuk ke dalam rumah seketika Adel langsung tersenyum kala mata nya melihat sosok yang telah merawat nya sedari kecil tengah tersenyum lebar, langsung saja Adel berlari dan menubruk tubuh rapuh orang itu.

"Bibi,,,Adel kangen sama bibi"

Bi Ana langsung membalas pelukan dari anak majikan nya itu dengan erat bahkan bi Ana juga menangis karena beberapa hari ini tidak bertemu dengan Adel lantaran dia pulang ke kampung dan ternyata ketika dia pulang ke kediaman Adhicandra hanya ada Silla saja bahkan ketika Bi Ana bertanya kepada Silla dimana Adel berada maka wanita itu bukan nya menjawab melainkan langsung membentak bi Ana.

"Bibi juga kangen sama non"

"Bibi kok udah pulang?? Terus anak bibi gimana??"

"Syukurlah anak bibi udah sembuh non jadi bibi bisa pulang terus ketemu sama non Adel" jawab Bi Ana dengan tersenyum.

"Cih, drama banget sih padahal cuman gitu doang" decih Silla yang sedari tadi sudah muak dengan drama Adel dan pembantu nya itu.

Mendengar decihan dari Silla membuat Adel yang masih berada di pelukan Bi Ana langsung ia lepaskan dan kepala nya menunduk sembari memilin ujung sweater nya, apa salah dia jika dia rindu dengan Bi Ana orang yang sedari kecil selalu ada untuk dia bahkan ketika kedua orang tua nya sibuk dengan urusan masing masing Adel selalu di temani dengan Bi Ana bahkan jika ada acara di sekolah pun Bi Ana yang selalu datang jadi Adel sudah menganggap Bi Ana seperti ibu kandung nya sendiri.

"Bi Ana lebih baik dari pada kamu yang ibu kandung nya sendiri malah dengan tega nya membentak bahkan menampar putri nya sendiri tanpa perasaan" sindir Teguh.

"Anak kamu aja yang manja" bantah Silla.

"Dia juga anak kamu kalau kamu lupa Silla" jawab Teguh.

"Ibu macam apa kamu ini yang selalu membentak putri nya sendiri bahkan kamu dengan santai nya menyuruh Adel membersihkan seluruh isi rumah ini ketika Bi Ana pulang kampung, andai saya tidak di luar negri pasti putri saya tidak akan merasakan itu semua"

"Bela aja anak kamu, toh yang kamu perdulikan hanya anak manja itu bukan saya yang sebagai istri kamu"

"SAYA TIDAK MEMBELA SIAPAPUN TAPI SAYA HANYA MEMBENARKAN YANG MEMANG HARUS SAYA BENARKAN" murka Teguh dengan mata yang menajam membuat Adel takut dan menangis dalam diam.

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang