40

130 10 0
                                    







Seminggu kemudian





Hari hari telah berlalu dan sudah seminggu sejak kejadian dimana pertengkaran itu terjadi kini Adel sudah kembali seperti biasanya meskipun luka di hati nya belum sembuh sepenuh nya tetapi dirinya tetap menampilkan wajah ceria nya dan sejak itu pula hubungan kedua orang tua nya kian merenggang bahkan setiap sarapan pagi pasti Silla mama nya sudah berangkat ke kantor seperti menghindari papa nya.

Adel berjalan dengan santai menelusuri koridor demi koridor dengan sesekali merapikan anak rambut nya yang berterbangan karena hari ini rambut nya sengaja ia gerai ditambah rambut nya ia beri jepitan rambut bentuk bunga matahari yang membuat nya terlihat sangat cantik.

Greapp

"Pagi Adel,,,tumben santai banget lo kalau jalan" tungkas Tara yang tiba tiba datang dengan langsung merangkul pundak Adel.

"Ck, kebiasaan deh ngagetin aja"

"Hehehe"

"Kan masih pagi jadi santai aja dong ngapain juga buru buru" jawab Adel.

"Lo tau nggak Del"

"Enggak"

"Ish dengerin gue dulu"

"Apa sih emangnya?" tanya Adel.

"Gue kemaren malem malem lihat  si Cherry habis keluar dari club mana pakaian nya kurang bahan lagi,,hiii,,jijik gue lihatnya" Ujar nya dengan mergidik ngeri.

"Lo kok tau,,jangan jangan lo juga!!" Adel memincing kan kedua matanya sembari tangan nya menunjuk ke arah Tara.

"Ngadi ngadi lo kalau ngomong, kemaren gue baru pulang ke mall sama sepupu gue habis itu pulang nya lewat club, eh malah nggak sengaja ketemu Cherry"

"Ouhh"

Tara menghentakkan kaki kanan nya karena hanya mendapat respond seperti itu dari Adel padahal kan dia sudah berbicara panjang lebar ditambah sekarang Adel malah langsung melanjutkan jalan nya lagi menuju kelas.

"Ihh,,Adel" pekik Tara.

"Apa sih Ra?"

"Ngeselin lo mah, masak lo cuman jawab 'ouh' doang sih"

"Terus gue harus gimana?? Lagian kan biarin aja dia habis ke club kita nggak usah ikut campur"

"Tapi kan gu--"

Dug

"Bisa minggir nggak?? Ngalangin jalan aja" kata Iza dengan wajah datar nya tak lupa mulut nya yang masih mengunyah permen karet.

"Iza lo kan bisa lewat samping nya lagian masih muat kok"

"Nggak"

"Za tumben lo berangkat pagi?" tanya Adel ramah.

"Mau gue berangkat pagi atau siang atau pun gue nggak berangkat itu bukan urusan lo jadi stop untuk tanya tanya hal yang nggak unfaedah kayak gini" ketus Iza dan sebelum dia pergi dari situ dia terlebih dahulu menatap Adel dengan sangat tajam.

"Woi anjir,, napa sih tuh anak sekarang kerjaan nya ngegas melulu kayak bukan Iza yang dulu"

"Udah nggak papa mungkin dia lagi ada masalah yang nggak bisa di ceritain ke siapapun"

"Iya mungkin"

Sedangkan di tempat lain lebih tepat nya di parkiran (HIS) Mario dan juga Elard tengah duduk bersantai santai sambil menunggu bos nya itu datang yang tak lain adalah Alaska namun sedari tadi Elard diam terus bahkan di ajak ketawa sama Mario pun sama sekali tidak mengefek kepada Elard.

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang