46

60 2 0
                                    













Cherry sedari tadi terus memperhatikan gerak gerik mata Alaska yang selalu mengikuti kemanapun Adel bergerak, gadis yang merupakan ketua Cheers itu merasa dongkol dengan apa yang dia lihat hingga ia memutuskan untuk menghampiri keberadaan Adel, setelah dia sampai Cherry melipat kedua tangannya kedepan dada dan berdiri di depan Adel.

"Apa sih istimewanya Lo Sampek Aska natap Lo dari tadi" lirih nya dengan pelan sontak membuat Adel mendongak mencari seseorang yang Cherry maksud namun ia tidak menemukan nya. "Disana " lanjut Cherry dengan mengarahkan wajah Adel dengan kasar tepat pada keberadaan Alaska. "Lo itu nggk ada apa apa nya tau nggk Lo cuma menang pinter doang "

Untuk kedua kalinya Adel menundukkan kepalanya dan tak lupa memejamkan matanya setelah mendengar kata guru olahraga jika jam telah selesai seluruh siswa yang tengah berada di samping kolam renang pun akhirnya bubar begitulah juga beberapa siswa siswi yang tengah menguji kemampuan untuk berenang itu keluar dari kolam, disaat Adel ingin pergi lagi lagi Cherry mengentikan pergerakannya.

"Gue masih mau bicara sama Lo!"

Adel menelan Saliva nya dengan susah payah lalu berbalik menatap Cherry. "Gue laper gue mau kekantin" alibinya dengan menyingkirkan tangan Cherry dari pundaknya.

Ya, memang bukan itu alasan Adel ingin cepat cepat pergi melainkan ia merasa takut ketika melihat kolam air karena itu mengingatkan kejadian dimana Silla mengikat tangan dan kakinya lalu menenggelamkan dirinya dibathup berisi air.

Cherry merasa aneh dengan tangan Adel, tangan itu bergetar dan itu mengundang rasa curiga dibenak Cherry. "Lo?? Nggak biasanya Lo lemah kayak gini?? Selalunya Lo ngelawan dan jawab pertanyaan gue dengan lantang tapi kenapa hari ini Lo diem?? "

"Gue udah bilang! Gue laper" tukasnya.

Gadis berambut sebahu itu memundurkan langkahnya dikala Cherry melangkah maju.
"A--Apa yang Lo lakuin???"

"Yang ada diotak Lo???"

Sedetik itu juga Cherry mengerti apa yang terjadi pada Adel.
"Cewek ini takut sama air?? Dari gerak geriknya tu mata nggak mau lihat air?? Ohhh! Jadi ini yang buat dia buru buru pergi" batinnya.

"Ekhem,,, apa yang akan terjadi sama cewek ini jika Lo dorong dia???" Tanya salah satu teman Cherry.

Cherry menyunggingkan senyum miring. "Boleh juga! "

Byuurrrrr...

Adel tenggelam ia seolah pasrah dengan keadaan bahkan matanya pelan pelan terutup seakan menolak jika kebenaranya akan ada yang akan datang dan menolong nya.

",,,Disini,,, jika akhir dari diriku aku hanya ingin mengatakan,,, aku membenci diriku sendiri,,, " batinnya hingga kedua matanya benar benar tertutup namun pendengarannya mendengar dengan jelas jika seseorang tengah melompat masuk kedalam kolam, Adel merasakan tangan seseorang memeluk tubuhnya dengan erat dan membawanya keluar dari dalam kolam.

"1,,2,,3,,, buka mata Lo pliss," pinta seseorang dengan terus berusaha memberikan pertolongan pertama dengan cara menekan dada Adel agar gadis itu terbangun. "Ayo buka mata Lo!! Del! Adel!!" Untuk beberapa kalinya ia terus melakukan itu namun tidak membuahkan hasil hingga dia memutuskan memencet hidung Adel dan memberikan nafas buatan.

"Uhukk,,,uhuk,,,"

Adel terbangun dan langsung masuk kedalam dekapan hangat seseorang. "Tolong,,, tolong,,, tolong aku,,, " lirih Adel dengan mencengkeram erat seragam seseorang yang telah menolongnya sedangkan empunya ia menepuk nepuk punggung Adel setelah cukup tenang ia langsung menggendong Adel dan membawanya ke UKS.

Seluruh pasang mata menatap kedua siswa yang basah kuyup desas desis terdengar dan bertanya tanya apa yang terjadi hingga menyebabkan keduanya basah kuyup.

"Jangan,,, jangan tinggalkan aku,,, ku mohon,,," rancau Adel dengan menggenggam erat tangan kekar seorang siswa empunya itu tidak bergerak dari tempatnya ia malah menggenggam erat tangan Adel dengan kedua tangannya.

"Gue nggak akan ninggalin Lo,," jelasnya.

"Alaska!"

Seseorang yang dipanggil itu menoleh kearah yang memanggil nama nya. "Bisa keluar dulu biar ibu ganti baju Adel dan kamu juga ganti baju kamu "

Ya, seseorang itu adalah Alaska, pria itu menaruh curiga pada Cherry yang tiba tiba mendekati Adel membicarakan hal yang tidak bisa dia prediksi namun hatinya mengatakan jika akan ada sesuatu yang Cherry rencanakan untuk mengganggu Adel, disaat Alaska kembali untuk memastikan jika Cherry tidak berulah memang yang ditangkap oleh kedua matanya memang benar tidak ada Cherry maupun Adel tapi matanya menangkap benda yang tidak asing baginya dan ketika ia menatap kedalam air ia melihat Adel yang sudah berada didasar kolam.

"Alaska??"

"Iya Bu??"

"Kamu jagain Adel ya! Ibu mau keluar sebentar "

Cklekkk...

Tangan Alaska memutar knop pintu dan netranya langsung di suguhkan dengan pemandangan dimana Adel tengah terbaring dengan lemah pria itu langsung mendekat dikala mendengar rancauan yang keluar dari mulut Adel dan ia kembali menggenggam tangan Adel.
"Hei! Gue disini,,"

Mendengar suara itu Adel merasa sedikit tenang deru nafasnya juga lebih baik dari sebelumnya, Alaska menatap lekat wajah manis itu tak terkecuali tapi sedetik kemudian matanya terpaku pada bibir pucat pasi itu ia mengingat ingat apa yang ia lakukan tadi namun jika tidak begitu mungkin saja Adel tidak akan terselamatkan.

"Gue lakuin itu karena darurat! Hanya darurat,, iya darurat" disamping itu Alaska mengambil tissue yang berada tidak jauh dari tempatnya diambilnya beberapa lalu membasahi tissue itu dengan air dan mengusapnya perlahan pada bibir Adel.

"Andai aja gue nggak nemuin jepit Lo, gue juga nggak akan pernah nemuin Lo " jelas Alaska dengan mengambil jepit rambut dari saku celananya.

"Tidak,,, jangan,,, mama,,, jangan,,," untuk keberapa kalinya Adel merancau dan untuk kesekian kalinya tangan Alaska yang digenggamnya dengan erat seolah ia tidak akan membiarkan Alaska untuk pergi.

"Gue nggk akan kemana mana Lo denger kan??" Tanya nya.

Hingga waktu yang menunjukkan pukul 13.00 itu artinya seluruh siswa untuk pulang mata Adel pelan pelan terbuka ia merasakan berat pada tangannya lalu melirik kearah tangannya. "Alaska,,,"

"Hah??" Panggilan itu sontak membuat empunya terbangun.
"Sorry sorry gue ketiduran tadi"

"Ngapain gue disini???" Tanya Adel dengan lemah.

"Lo tadi tenggelam di kolam"

"Dan Lo yang nyelametin gue??" Tanya Adel dan Alaska mengangguk. "Thanks "

"Hmm, "

"Kenapa Lo care sama gue? Sedangkan Lo nggak pernah secare ini ke cewek lain termasuk Cherry??" Tanya Adel.

"Siapapun yang ada diposisi Lo gue juga bakal nolongin" jawab Alaska.

"Lo pikir gue percaya???"

"Maksud Lo???"

"Gue bercanda, sekali lagi thanks udah nolongin gue! Tapi sekarang gue mau minta tolong lagi Lo bakal mau bantu gue kan??"

"Apa???"

"Hp gue ketinggalan di ruma--"

"Gue udah hubungin bokap Lo bentar lagi bakal dateng" potong Alaska.

"Dari mana Lo tau nomor bokap gue???" 

"Dari kepala sekolah"

Setelah itu keduanya terdiam tidak ada yang berbicara bahkan kedua nya tengah sibuk masing masing, Adel yang sibuk memandangi atap plafon UKS itu sedangkan Alaska yang sibuk bermain hp nya entah sedang apa yang pastinya seperti tengah berbalasan cht.
















TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[ADELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang