Jam istirahat telah tiba. Rena membereskan semua buku mata pelajarannya ia masukan ke dalam tas dan bersiap untuk keluar kelas menuju kantin bersama Zea, teman sebangkunya sekaligus sahabat Rena sejak SMP.
"Ren lo tau gak nanti malam ada drama baru loh dan katanya ceritanya seru banget!" ucap Zea mulai bercerita tentang drama Korea kesukaannya.
"Serius lo? Demi apa?" tanya Rena terkejut karena kemungkinan ini adalah drama yang ia tunggu selama ini.
"Iya Ren gue liat di Instagram semalam," jawab Zea.Selama perjalanan menuju kantin Zea dan Rena terus saja bercerita hingga tak terasa mereka telah sampai di kantin. Di ujung kantin sana terdapat Varrel bersama temannya namun Rena tak peduli, ia malah memilih duduk bersama Juna sepupunya.
"Aduh Rena lo ngapain sih gabung sama knalpot bekas?!" cibir Zea tak suka jika ada Juna.
"Heh kaleng krupuk! Emang kenapa kalo ada gue? Lo ga suka? Tinggal pergi aja sih apa susahnya." cetus Juna
"Lo—
"Udah-udah cukup! Disini gak ada meja lain yang kosong Zea jadi udah ya lo nurut aja daripada gak makan?" potong Rena.Zea menghela nafasnya lalu mencoba setuju dan menerima keadaan jika disini ada Juna.
"Kak Febby mana?" tanya Rena pada Juna.
"Ngerjain tugas di kelas." jawab JunaFebby Kayla Vinka siswi kelas dua belas jurusan sebelas IPA dua ia adalah pacar Juna sejak seminggu yang lalu. Dan Febby ini lumayan dekat dengan Rena jadi Rena sering menanyakan kemana Febby jika Juna di sekolah sendiri.
"Lo masih sama cowok kulkas itu?" tanya Juna tiba-tiba.
"Varrel maksudnya?" tanya Rena balik.Juna berdecak malas, "Yaiyalah terus siapa lagi." gerutu Juna
"Iya gue masih sama Varrel" jawab Rena.
"Kenapa lo gak putus aja? Bukannya selama ini lo gak peduli sama dia? Dan dia juga gak peduli kan sama elo" ujar Juna
"Gue masih sayang sama dia dan dia peduli kok sama gue. Tadi pagi aja dia ngasih gue minum disaat gue haus sehabis dihukum Fadli" jelas Rena
"Lo yakin dia masih sayang sama lo?" tanya Juna merasa kasihan terhadap nasib sepupunya yang memiliki pacar cuek dan terlihat tak peduli.
"Gue yakin banget. Gue sangat percaya kalo Varrel masih sayang sama gue dan rasa itu akan selalu ada" jawab Rena
"Lo kenapa seyakin itu? Perasaan manusia itu gampang berubah Ren." kata Juna
"Kalo perasaan manusia itu gampang berubah kenapa gue enggak? Gue selalu sayang sama dia. Bukan hanya itu misalnya gini kenapa lo masih sayang sama kak Febby?" papar Rena
"Ren hubungan gue sama Febby belum lama jadi gak bisa dipastiin" balas Juna.
"Tapi lo suka sama kak Febby udah lama kan? Gak mungkin sehari dua hari." gertak Rena
"Iya sih gue suka sama Febby udah lima bulan lebih dan selama itu perasaan gue gak berubah, tapi kan Ren setiap orang itu berbeda-beda." jujur Juna
"Oke kalo setiap orang itu beda, sekarang gue tanya sama lo Ze. Hubungan lo sama Arie udah lama kan? Dan perasaan kalian gak pernah berubah kan?" tanya Rena pada Zea yang sedari tadi fokus pada ponselnya.Zea mengangguk, "Iya emang kenapa? Gue sama Arie udah mau dua tahun dan kami baik-baik aja gak pernah berubah perasannya." jawab Zea
"Denger tuh Jun makanya lo jangan berpikiran negatif dulu!" saran Rena."Bisa-bisanya gue punya sepupu otak bucin gini." gumam Juna
Lalu tak sengaja mata Rena melihat ke arah Varrel yang kian sedang bersama kedua temannya dan Clarissa. Ya entah kenapa akhir-akhir ini gadis itu sering bersama Varrel.
"Si Rissa napa sih ngikut mulu sama Varrel? Heran gue." celetuk Zea
"Mungkin karena mereka teman kecil," jawab Rena.
"Lo gak cemburu Ren?" tanya Juna
"Enggak" jawab Rena.Lantas Juna dan Zea pun saling menatap, "Gak ngerti lagi deh gue sama jalan pikirannya!" gumam mereka berdua secara bersamaan.
"Yaudah gue mau ke perpustakaan dulu ya," pamit Rena lalu pergi meninggalkan kantin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesive Cold
Teen FictionJika ada seseorang yang mencintai dan menyayangimu dengan cara berbeda bagaimana perasaan kamu? Jika seseorang itu lebih mementingkan orang lain padahal di hatinya prioritasnya kamu, apa kamu akan marah? Itulah yang dirasakan Rena setiap hari semen...