Pagi ini SMA Dwiwarna kedatangan murid baru. Semua tatapan siswa siswi menuju pada murid baru itu, terlihat cantik dan elegan.
Entah siapa gadis itu tiba-tiba mendekati Varrel yang sedang berada di depan kelas bersama teman-temannya. Ketika gadis itu menyapa Varrel semua terkejut, termasuk Varrel.
"Hai Varrel!" ucap gadis itu dengan intonasi jelas namun masih terkesan lembut.
Deg!
Varrel langsung melotot heran mengapa gadis ini berada di sini? Yah! Varrel sangat mengenalnya dan dia merupakan gadis yang Varrel benci.
Dia merupakan mantan Varrel dua tahun yang lalu sebelum bersama Rena. Melisa, nama gadis cantik itu.
"Dari banyaknya sekolah, kenapa lo lebih milih sekolah ini?!" sinis Varrel.
"Simpelnya, karena ada lo!" ucap Melisa dengan penuh senyuman.
"Tambah cakep bro Melisa!" bisik Arlan ke telinga Reynald
"Hooh. Cakepan Melisa ketimbang Clarissa pantes aja nih cewe banyak cowoknya" sambung Reynald
"Najis. Lo udah bukan siapa-siapa gue Melisa jadi stop ikutin gue!" geram Varrel
"Weh santai dong. Gue juga di sini nggak bakal ganggu lo" ujar Melisa
"Terus tujuannya apa lo datang kembali?"
"Nggak tau juga sih. Gue cuma mau aja datang kembali ke kehidupan lo"
"Ternyata ada ya cewe yang lebih setres dari Rena" celetuk Clarissa yang tiba-tiba saja datang.
Tatapan Melisa langsung beralih ke gadis itu. Dia menatapnya dengan sinis, mengapa gadis itu langsung mengatainya padahal kenal saja tidak?
"Lo siapa ya? Tiba-tiba ngatain gue? Dan wait... Rena itu siapa? Oh iya! Pacar baru lo ya Rel?" tanya Melisa
Sedikit kesal mendengar Rena pacar Varrel bagi Clarissa karena sampai kapan pun dia tidak terima jika Rena itu pacar Varrel. Baginya, Varrel hanya milik dirinya dan Rena hanya penghalang.
"Dia siapa sih Rel? Kok sok akrab gitu sama kamu? Ih gak suka!" decak Clarissa merasa kesal.
"Dia mantan gue" jawab Varrel
Deg!
Clarissa terkejut bukan main. Mengapa Varrel tidak pernah cerita jika dia pernah berpacaran sebelum bersama Rena? Apakah gadis ini adalah mantannya waktu dulu dia di Bali?. Yah dua tahun yang lalu Varrel sempat ke Bali tetapi Varrel tidak pernah cerita jika di sana dia bertemu perempuan, bahkan sempat berpacaran.
"Kok kamu nggak pernah cerita ke aku?" bentak Clarissa kesal.
"Ya emang Lo siapanya Varrel? Hahahaha" ledek Melisa
"Au ah aku kesel sama kamu!" desis nya lalu Clarissa pergi meninggalkan Varrel.
"Ih najis! Apaan dah kek bocah amat" ujar Melisa merasa geli
Varrel tanpa mengucapkan sepatah kata dia langsung pergi meninggalkan Melisa dan diikuti teman-temannya.
Melisa pun tak mau ambil pusing, dia melanjutkan langkahnya menuju ruang guru untuk menanyakan di mana kelasnya. Tetapi sedari tadi tidak ketemu, malah dia bertemu dengan Rena.
"Rena! Sorry gue boleh nanya nggak?" ucap Melisa dengan ramah namun Rena dengan wajah datar.
"Apa?" tanya Rena dia bingung siapa gadis ini yang tiba-tiba saja menyebut namanya.
"Ah sebelumnya kenalin gue Melisa, murid baru di sekolahan ini. Lo pacarnya Varrel kan?" jelas Melisa sambil menyodorkan tangannya.
"Rena. Lo siapa kok tau tentang gue?" balas Rena sambil bertanya.
"Gue mantannya Varrel. Tapi lo nggak usah kaget dan ngira kalo gue bakal rebut dia dari lo karena gue emang udah nggak tertarik sama dia" ujar Melisa.
"Oooh. Kalo pun lo mau juga sok aja, paling bukan gue yang nanti bakal ngamuk" jawab Rena.
"Cewek pick me itu? Ah siapa sih tadi namanya gue lupa"
"Clarissa?"
"Ah iya! Dia siapa sih kok kek seobsesi itu sama Varrel? Cowo kulkas moodly gitu"
"Sahabatnya Varrel."
"Emmm... Tapi gue heran kok lo bisa sih sesantai ini? Gue liat tadi dia lagi sama Clarissa loh, lo nggak marah?"
"Haha udah biasa"
Deg.
Melisa melotot. Dia heran mengapa Rena sesantai ini? Apa dia tidak sayang? Tidak peduli? Mengapa seperti bodo amat?
"Gue mau ke kelas, duluan yaa" pamit Rena
"Eh tunggu! Astaga gue lupa. Gue kan niatnya mau nanya ruang guru" Melisa mengejar Rena ke hingga ke dalam kelas dan dia melihat Fadli.
Matanya bertemu dengan mata Fadli. Mengapa memandang Fadli seperti menyejukkan, beda seperti tatapan Varrel dulu yang begitu dingin.
"Fadli lo anterin Melisa ke ruang guru yaa, gue males lagi cape" suruh Rena dan Fadli mengangguk.
Sepanjang jalan Fadli mengobrol dengan Melisa. Ya selama Fadli menghilang itu ternyata di ke Bali untuk mengurus Tante nya yang sedang ada masalah dengan cafe nya dan dia bertemu dengan Melisa.
"Gue cukup heran kenapa sangat kebetulan banget kita ketemu di sini? Padahal Indonesia cukup luas" ucap Melisa
"Yang bikin heran kenapa gue harus ketemu sama mantannya Varrel" balas Fadli.
Melisa terkekeh, "Emang kenapa?" tanyanya.
"Ya heran aja. Lo masih suka sama Varrel? Pengen ngerebut dia dari Rena?" tuduh Fadli.
"Semua orang menyangka seperti itu, padahal tujuan gue ke sini cuma pengen tinggal di Jakarta aja"
"Nggak mungkin kalo tujuan lo cuma itu"
"Kalo gue boleh jujur sebenarnya gue ke sini karena penasaran sama lo Dli. Karena begitu singkat pertemuan kita di sana sedangkan gue pengen kenal lo lebih jauh" batin Melisa.
"Lo kenapa sih? Nggak suka gue ada di sini? Toh, gue juga nggak bikin masalah kan?" ujar Melisa mengalihkan pembicaraan agar Fadli stop bertanya.
"Ya gue khawatir aja kalo suatu saat lo ngehancurin hubungan Rena sama Varrel" ungkap Fadli.
"Kenapa emangnya kali gue ngehancurin hubungan mereka?" tanya Melisa
"Gue cuma nggak mau liat Rena tambah hancur" jawab Fadli
"Kenapa lo peduli banget sama Rena? Lo sodaranya?" tanya Melisa lagi.
"Rena sahabat gue. Menurut gue ya orang di sekitarnya nggak ada yang benar-benar memperhatikan dia. Jadi gue sebisa mungkin bakal jagain dia" jelas Fadli.
Melisa pun jadi terdiam namun entah kenapa dia merasa sepertinya Fadli ini memiliki perasaan terhadap Rena namun dia juga tak egois karena Rena hanya milik Varrel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesive Cold
Teen FictionJika ada seseorang yang mencintai dan menyayangimu dengan cara berbeda bagaimana perasaan kamu? Jika seseorang itu lebih mementingkan orang lain padahal di hatinya prioritasnya kamu, apa kamu akan marah? Itulah yang dirasakan Rena setiap hari semen...