✨13. Lebih penting sahabat✨

289 23 2
                                    

Kringggg...

Bel telah berbunyi dan dengan semangat Rena membereskan seluruh bukunya untuk dimasukkan ke dalam tas ranselnya. Ia lihat dari jendela depan sana ada Varrel yang sedang menunggunya, setelah guru yang mengajar keluar barulah Rena ikut keluar.

"Haii Varrel, lo nungguin gue ya?" sapa Rena pada Varrel dengan senyum ceria dan dia sangat yakin jika Varrel itu menunggunya.

"Gue kemari cuma mau minta izin sekaligus mau minta maaf, soalnya gue mau pulang bareng Clarissa. Gue harap lo gak cemburu lagi soalnya mobil dia masih di bengkel" jelas Varrel.

Jleb!

Sakit memang didengarnya. Tapi harus bagaimana lagi jika Varrel selalu mengutamakan kepentingan orang lain dibandingkan pacarnya sendiri.

"Ohh gitu? Oke gue juga mau pulang bareng Fadli, mau belajar bareng sama dia" jawab Rena dengan santai.

Siapa sangka Rena bakal menjawab seperti ini dan tanggapan Rena itu sangat membuat mulut Varrel menganga.Karena bagaimana tidak bukannya Rena cemburu, tetapi dia malah ingin pergi bersama laki-laki lain.

"Yah gue harap sih lo gak cemburu." lanjutnya Rena menirukan gaya bicara Varrel.

"Lo mau bales dendam, hm?" tanya Varrel

"Kalo elo aja bisa jalan sama cewek lain kenapa gue gak?" ujar Rena.

"Rena please deh lo jangan kek anak kecil gue itu cuma mau bantu Rissa!" bentak Varrel

"Dan gue juga cuma mau belajar jadi lo jangan egois dong Rel!" balas Rena tak mau kalah.

Dalam hati Rena bersyukur dengan adanya Fadli karena semenjak ada pria itu kehidupan Rena menjadi adil, maksudnya Varrel bisa merasakan cemburu juga.

"Duh, Tuhan emang adil yaaa... Varrel ada Rissa terus Rena nya ada Fadli. Jadi bisa ngerasain hal yang sama deh" celetuk Zea yang baru saja keluar dari kelas.

"LO APAAN SIH ZE!" ucap Rena dan Varrel bersamaan.

"Wihh kompak juga lo berdua! Jadi gak salah kalo Tuhan menjodohkan kalian berdua" ujar Zea

"ZEA!!" pekik mereka berduaan bersamaan lagi sambil menatap Zea dengan kesal.

"Udahlah gak usah ribut mending kalian pulang deh, kan udah ditungguin sama selingkuhan kalian masing-masing!" kata Zea

"GUE GAK SELINGKUH!" jawab mereka berdua bersamaan namun Zea sudah pergi dahulu.

Dua detik kemudian mereka berdua bertatapan dengan tatapan sengit, "Jangan ikutin gue!" cetus Varrel.

"Siapa juga yang mau ikutan lo.Yang ada sesat nanti!" jawab Rena.

"Dahlah gue mau pergi dan elo gak boleh sampe malam sama si Fadli itu." pesan Varrel kemudian pergi begitu saja.

"Dih ngatur." gerutu Rena selepas Varrel pergi.

Lalu Rena berjalan menuju kelas Fadli karena ia tidak ingin membuang waktu dan ingin segera selesai berurusan bersama cowok  itu. Namun sesampainya di kelas Fadli, cowok itu tidak ada di kelas. Melainkan berada di ruang OSIS.

Bagi Rena wajar saja jika Fadli berada disana karena dia adalah seorang ketua OSIS. Dan mungkin saja tadi habis melakukan rapat bersama untuk membahas sebuah acara sekolah.

Mata Rena membulat ketika melihat disana juga ada Varrel. Jangan tanya kenapa dia disana karena Clarissa adalah salah satu anggota OSIS jadi mungkin Varrel sedang menunggu Clarissa.

"Ngapain lo kesini?" tanya Varrel dengan nada tak suka.

"Yang harusnya nanya itu gue bukan elo! Lo ngapain disini?" tanya Rena balik ngegas.

Posesive ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang