Setiba di sekolah Rena tak sengaja melihat Varrel bersama Clarissa, dan mungkin itu menjadi hal biasa bagi Rena karena mereka selalu saja bersama.
Dua detik kemudian Rena melangkahkan kakinya kembali menuju kelasnya. Namun saat di tengah koridor ia bertemu dengan Reyanald, sahabat Varrel.
"Minggir!" ucap Rena saat Reynald menghalangi jalannya.
"Gue mau ngomong sama lo" kata Reynald.
"Apa?" tanya Rena ngegas.
"Mending lo jauhin Varrel deh daripada sahabat gue tersakiti!" papar Reynald.
"Apa? Lo bilang sahabat lo yang tersakiti? Coba deh lo tengok di parkiran sana, lebih sakit mana?" ujar Rena sambil menunjuk ke arah Varrel dan Clarissa.
"Mereka cuma teman dan itu wajar," jawab Reynald.
"Terus lo pikir gue selingkuh sama Fadli? Hey! Gue sama Fadli juga cuma teman jadi apa bedanya?" balas Rena lalu begitu saja tak mau meladeni Reyanald.
Reynald mengepal tangannya kesal, entah kenapa gadis itu selalu saja bisa menjawabnya. Dan sejujurnya Reynald hanya takut Rena menyakiti Varrel, karena Varrel sudah ia anggap sebagai saudaranya sendiri.
"Sebisa mungkin gue harus bisa cegah Varrel agar dia tidak terlalu dalam ketika mencintai Rena!" serunya bergumam dan sangat yakin.
Di sisi lain Varrel sedang berjalan bersama Clarissa untuk menuju kantin, karena tadi pagi Clarissa belum sarapan jadi harus ke kantin dulu. Itu pun Varrel yang memaksa.
"Sebenarnya aku masih kenyang tau Rel," keluh Clarissa.
"Lo harus sarapan nanti sakit." ujar Varrel
"Tapi kan aku gak lemas jadi gausah ya? Kita ke kelas aja yuk" bujuk Clarissa.
"Gue cuma gak mau elo seperti Rena, dia beberapa hari yang lalu jatuh pingsan dan itu gegara belum sarapan." jelas Varrel
"What? Rena pingsan? Dimana dan kenapa? Kok bisa?" tanya Clarissa dia terkejut.
"Emm.. karena dia dihukum sama Fadli dan waktu itu posisinya dia belum sarapan" tutur Varrel.
"Oalah lagian Rena telat mulu sih memangnya gak shalat subuh?" cibir Clarissa sambil menyindir Varrel tentang kemalasan Rena.
"Yaudahlah biarin nanti juga dia bakal sadar kalo apa yang dia lakukan itu salah, mending kita langsung ke kantin aja yuk gue juga haus nih" ajak Varrel lalu mereka berdua berjalan bersama menuju kantin..
Aktivitas belajar mengajar hari ini berjalan dengan lancar hingga beberapa jam kemudian bel pulang sekolah berbunyi.
Saat bel dibunyikan para siswa siswi SMA Dwiwarna menghela nafasnya lalu segera langsung membereskan bukunya ke dalam tas. Begitupun Rena dia sekarang sudah siap untuk pulang, namun lupa jika hari ini jadwalnya piket kebersihan.
"Rena jangan dulu pulang! Hari ini kan jadwal kamu sama aku piket!" ucap Kanaya, gadis pendiam di kelas sebelas IPA dua.
"Aduh elo aja ya yang piket gue males nih dan gue bayar dendanya aja oke?" bantah Rena
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesive Cold
Teen FictionJika ada seseorang yang mencintai dan menyayangimu dengan cara berbeda bagaimana perasaan kamu? Jika seseorang itu lebih mementingkan orang lain padahal di hatinya prioritasnya kamu, apa kamu akan marah? Itulah yang dirasakan Rena setiap hari semen...