Di meja ruang tengah sudah ada tiga manusia dan Rena sangat yakin jika belajar kali ini akan sangat berantakan. Rena duduk di tengah antara Varrel dan Fadli, namun kedua laki-laki itu saling menatap tajam.
"Gue aja yang jelasin!" ucap Varrel dan Fadli secara berdua bersamaan.
"Gue aja Rel, gue kan gurunya!" kata Fadli.
"Emangnya lu doang yang pinter? Gue juga bisa kali jelasin materi gini!" ujar Varrel.
"Lo—
"Udah-udah jangan ribut kalian kek anak kecil aja! Mending gue liat video di YouTube aja deh daripada denger kalian ribut." potong Rena lalu membuka laptopnya untuk melihat penjelasan video materi tersebut.
Keadaan menjadi hening, namun tatapan dua laki-laki itu tak hilang. "Mending lo pergi aja deh Rel daripada bikin rusuh!" usir Fadli.
"Lah emang lo siapa bisa ngusir gue? Yang ada lo sana yang pergi kan udah ada gue yang ngajarin" tolak Varrel
"Rena gak akan fokus kalo belajar sama lo, jadi mending lo pergi aja deh daripada ganggu!" cetus Fadli.
"Gue rasa Rena gak terganggu kok cuma dia nya ngerasa ga enak aja sama lo, nanti ngerasa dikacangin. Kan gue pacarnya Rena" jelas Varrel.
Mendengar perdebatan itu Rena menutup telinganya dan niatnya untuk belajar hari ini hilang seketika, "Kalian mending pergi aja deh! Gue udah gak mood buat belajar." gerutu Rena
"Tapi kan Ren—
"PERGI DARI SINI CEPET!" potong Rena lalu menarik tangan kedua laki-laki itu menuju pintu keluar rumahnya.
Setelah dua laki-laki itu keluar Rena segera mengunci pintunya. Sedangkan dua laki-laki itu saling menyalahkan.
"Udah deh Rel Lo stop gangguin Rena! Mending lo sama Rissa aja sana kan biasanya lo sama Rissa" ucap Fadli
"Gue pacarnya Rena jadi gue berhak buat menemani dia belajar, ngerti?" jawab Varrel.
"Tapi tindakan lo ini bikin dia gak nyaman jadi udahlah stop gangguin dia dan bersikaplah seperti semula!" saran Fadli.
"Emang lo siapa gue bisa ngatur gue seenaknya? Lo suka sama Rena? Ck, Rena itu punya gue jadi jangan harap bisa jadi milik lo!" bentak Varrel
"Mungkin raganya punya lo, tapi belum tentu kan hatinya juga milik lo? Gue sih bukannya mau kompor tapi bisa aja kan di hatinya bukan elo, jadi pesan gue jangan berharap lebih!" pesan Fadli lalu setelah mengatakan itu ia pergi meninggalkan rumah Rena.
Varrel mengepal tangannya kesal lalu ia juga pergi dari rumah Rena. Selepas Varrel dan Fadli pergi, Rachel datang dengan rambut barunya juga membawa beberapa barang belanjaan.
Dia berjalan dengan cepat karena ingin segera menunjukkan warna rambut barunya, yang menurutnya warna itu sangat mirip seperti Lisa blackpink.
"Hai kak Rena! Liat deh rambut gue... Baguss kan?" ucap Rachel sambil mengibaskan rambutnya.
Rambut panjang dengan berwarna merah itu membuat Rena melongo dan tak habis pikir dengan penampilan rambut adiknya itu, "Chel lo kek jamet tau gak!" cibir Rena.
"Ihh kak Rena ini tuh bukan jamet tapi kek Lisa blackpink!!" cetus Rachel.
"Menurut gue Lisa blackpink gak alay kek elo deh" ujar Rena.
Disaat bersamaan juga Marina datang dari arah kamarnya lalu ia melotot saat melihat warna rambut anak bungsunya. "Astaga Rachel! Mengapa warna rambut kamu jadi seperti ini?!" bentak Marina sambil menggelengkan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesive Cold
Teen FictionJika ada seseorang yang mencintai dan menyayangimu dengan cara berbeda bagaimana perasaan kamu? Jika seseorang itu lebih mementingkan orang lain padahal di hatinya prioritasnya kamu, apa kamu akan marah? Itulah yang dirasakan Rena setiap hari semen...