✨3. Balapan✨

377 22 0
                                    

"Lo yakin mau tanding sama Justin?" tanya Arlan saat sudah sampai di tempat balapan dan waktu Varrel dengan Justin balapan akan segera dimulai.

Ya hampir setiap malam Varrel mengikuti balap motor secara liar di jalanan dan setiap ada balapan Rena tak pernah sekali pun menemani Varrel balapan karena baginya malas.

Jika teringat Rena entah kenapa Varrel menjadi kecewa karena pacarnya itu sangatlah tidak peka bahwa dirinya butuh semangat dan perhatian lebih.

"Yakin. Kenapa gak?" jawab Varrel
"Gue percaya kok Rel sama lo kalo lo bakal menangin ini." ujar Reynald sambil menepuk bahu Varrel.

Varrel tak membalas ucapan Reynald, dia hanya meneguk minuman kaleng yang dibeli oleh Arlan tadi.

"Gue heran deh sebenarnya Rena itu beneran sayang sama lo gak sih? Gue perhatiin tiap balapan dia gak pernah nemenin lo, bukan hanya itu bahkan dia juga seakan-akan kek gak peduli" celetuk Arlan.
"Maklum lah Lan kan Rena sibuk ngedrakor" sambung Reynald.
"Ck, Oppa Korea lebih penting dibanding pacarnya ternyata!" cibir Arlan
"Udah jangan bahas Rena mungkin malam ini dia sibuk." kata Varrel
"Aduh Varrel lo jangan gampang dibohongin deh, lo tuh cowok!" gerutu Arlan
"Oke akan gue pastiin besok Rena ada disini nemenin gue!" seru Varrel tanpa pikir panjang dan batinnya tak yakin jika Rena akan mau.

Arlan dan Reynald tertawa mengejek, "Mustahil!" cibir mereka bersamaan.
"Kalian liat aja besok," balas Varrel.

"VARRELLLL!" pekik Clarissa yang tiba-tiba saja datang bersama entah siapa.

Ketiga pria itu menoleh dan heran kenapa Clarissa berada disini? Biasanya kan gadis itu selalu mengutamakan belajar.

Varrel mendekati Clarissa dan berdiri tepat di depannya, "Ngapain kesini? Terus sama siapa?" tanya Varrel.
"Aku sendiri dan mau nemenin kamu," jawab Clarissa.
"Tapi ini udah malam Sa mending kamu pulang oke? Arlan anter kamu ya" saran Varrel.
"Gak. Aku mau nonton kamu balapan!" bantah Clarissa
"Tap—

"VARRELL WAKTUNYA MAU MULAI SIAP-SIAP YA!" ucap seorang gadis yang memakai pakaian minim dengan lantang.

Varrel menghela nafasnya, "Gue pergi dulu ya lo jangan kemana-mana disini aja dan kalian berdua tolong jagain Rissa ya." pesan Varrel
"Iya Varrel SEMANGATTT YAA!!" ucap Clarissa memberi semangat pada Varrel
"Iya Rel bakal gue jagain kok tenang aja," ujar Arlan.

Varrel menaiki motor ninja merahnya dan memakai helm bersiap untuk balapan. Clarissa sengaja memotret saat Varrel ingin melaju dan dijadikan instastory dan menandai nama Varrel disana.

🦋POSESIVE COLD🦋

"KYAAAAA KAK RENAAA!!! SINI DEH GUE SENENG BANGET OH MY GOD!" teriak Rachel dengan nyaring memanggil Kakak perempuannya.

Rachel Auren, adik perempuan Rena yang umurnya selisih tiga tahun. Rachel adalah siswi kelas delapan di SMP Pelita Harapan dan dia sama seperti Rena pengagum K-Pop.

"Aduh berisik tau gak! Paling juga dapet lima puluh like." cibir Rena
"Enggak Kak! Lo tau gak? Gue dapet viewrs dua ratus oh my God gue seneng banget." cerita Rachel

Rena memutar bola matanya malas melihat tingkah adiknya yang begitu lebay ini, "baru juga dua ratus belum sejuta!" ejek Rena dengan sombongnya.
"Yaelah Kak gue kan Ig nya baru jadi followers gue masih dikit" keluh Rachel
"Rachel sayang lo tuh masih bochil jadi belum saatnya lo main Instagram okey?" saran Rena
"Tapi Rachel pengen main Instagram biar kek kak Rena dan followers Rachel lumayan banyak kok," jawab Rachel.
"Bentar gue liat dulu instastory lo apaan sampai bikin rumah mau gempa akibat suara lo," kata Rena lalu membuka ponselnya dan membuka aplikasi Instagram.

Pada saat Rena melihat isi cerita adiknya tak sengaja ia menggeser dan disana ada story cerita  Clarissa.

Clrissatmr_
10 menit yang lalu.

Semangat Rell!

Kata-kata itu sangat membuat Rena terkejut bukan main. Rasanya Rena tak rela bila ada gadis lain yang menemani Varrel balapan meskipun dirinya tak pernah menemani Varrel.

"Itu kak Varrel kan yaa? Tapi kenapa sama cewek lain? Kakak udah putus?" tanya Rachel yang ikut terkejut juga.
"Gak. Kakak masih sama dia dan mungkin ini cuma kebetulan, lagian Rissa itu teman kecilnya Varrel jadi wajar." jawab Rena
"Kakak gak cemburu?" tanya Rachel lagi
"Gak dan udah jangan bahas kita nonton drakor aja gimana?" tawar Rena lalu Rachel mengangguk setuju.

Rena membuka laptopnya dan mencari drama kesukannya yang akan ia tonton bersama Rachel. Kedua saudara itu memiliki hobi yang sama jadi tak heran jika mereka itu kompak.

Namun saat tiga puluh menit kemudian Varrel tiba-tiba menelfon Rena. Saat ponselnya berdering Rena heran kenapa Varrel menelfonnya? Biasanya cowok itu memberi pesan dahulu jika ingin menelfon.

Rena mengangkat telfon Varrel.

"Halo Varrel kenapa?" tanya Rena lembut

"Besok lo temenin gue balap ya!" kata Varrel di seberang sana.

"Besok malam?"

"Iya, lo gak sibuk ngurusin hobi lo kan?".

"Aslinya sih sibuk tapi oke deh gue usahain ikut."

"Tumben...?? Ini pasti gegara postingan Rissa kan?"

"Gak juga. Cuma gue penasaran aja rasanya menemani pacar balapan itu gimana"

"Yaudah besok jam delapan malam gue jemput lo oke?"

"Iya"

"Yaudah gue tutup dulu telfonnya, good night jangan gadang nanti besok terlambat lagi."

"Hmmm iyaa," balas Rena lalu Varrel menutup ponselnya.

Saat telfon sudah mati Rena letakkan ponselnya di atas nakas dan mulai fokus pada drama yang akan ia tonton.

"Cieeee besok jalan nih yeee," celoteh Rachel.
"Diem lo! Oh iya kalo nanti Mama Papa nyariin gue bilang aja gue udah tidur ya," kata Rena.
"Siap! Asal ada lembaran merahnya aja," jawab Rachel.
"Mata duitan." gerutu Rena
"Album K-Pop gak bisa dibeli pake daun kak" ujar Rachel.
"Dih siapa juga yang bilang album K-Pop bisa dibeli pake daun," cibir Rena.
"Gini loh logikanya kalo semisal Rachel gak minta duit ke kak Rena ke Mama ke Papa nanti Rachel gak bisa beli album. Kan Rachel punyanya taneman dan daunnya gak bisa dipake buat transaksi," jelas Rachel.
"Iya deh iya bisa aja lo ngelesnya bochil." kesal Rena
"Emmm yaudah yuk fokus lagi nonton dramanya bentar lagi jam sebelas nanti keburu ngantuk," ajak Rachel.

Rena dan Rachel tertawa senang merasa puas saat menonton drama kesukannya. Namun saat ceritanya sedih mereka sama-sama meneteskan air mata hingga tak terasa mereka terlelap dalam keadaan laptopnya masih menyala.

Posesive ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang