✨36. terlalu percaya diri ✨

33 1 0
                                    

Sore ini tepat pulang sekolah Varrel mengajak Clarissa pergi ke Mall dan dengan senang hati Clarissa mengiyakan. Menurut Clarissa sangat tumben sekali seorang Varrel mengajak duluan dirinya ke Mall, biasanya dia harus caper dulu agar Varrel menurutinya.

Sekarang Varrel sudah berada di Mall Jakarta yang terkenal lengkap juga bagus. Varrel memasuki toko accesoris dan Clarissa dia dengan percaya dirinya beranggapan jika Varrel akan membelikan dirinya sesuatu.

"Riss, menurut lo barang yang paling bagus di sini apa?" tanya Varrel dan itu sangat membuat Clarissa terkejut. Dia sangat berharap sekali jika Varrel akan membelikannya sesuatu.

"Emmmm... Menurut aku, boneka mungkin? Soalnya di sini lucu2 bonekanya" jawab Clarissa dengan antusias.

Varrel melirik jejeran boneka itu dan memang benar sangat bagus-bagus di sana namun dia bingung boneka seperti apa yang Rena sukai? Jika beruang sepertinya sudah terlalu biasa. Lalu matanya tak sengaja melirik ke arah boneka yang berbentuk dinosaurus yang begitu menggemaskan dan langsung saja Varrel mengambil boneka itu.

Clarissa menyerngit tak mengerti, mengapa Varrel tidak tanya dahulu? Kenapa langsung diambil? Tapi ah bodo amat bonekanya lucu ini, Clarissa tetap suka. Dia masih beranggapan berharap kalo boneka dan yang lainnya itu di beli untuk dirinya.

Varrel juga mengambil beberapa accesoris rambut yang menurut dia bagus dan lucu karena Rena biasanya menyukai barang-barang yang lucu.

"Udah yuk kita bayar terus pulang" kata Varrel dan Clarissa hanya mengangguk saja.

Setelah bayar Varrel keluar dari toko itu dan berjalan mencari eskalator yang menuju ke arah bawah, namun entah kenapa di hatinya ingin sekali membelikan Rena cincin.

Akhirnya dia putar balik dan memasuki toko perhiasan dan Clarissa pun dia sangat senang, dia sangat berharap sekali jika Varrel memberikanya sesuatu.

"Varrel kamu mau beli apa?" tanya Clarissa dengan salting.

"Cincin keknya" jawab Varrel namun matanya mengarah jejeran cincin.

Deg!

"Demi apa anjir? Varrel mau beliin aku cincin?! OMG! Gue mimpi apa semalam mau dilamar Varrel." batin Clarissa dengan tersenyum dan wajahnya merah merona.

"Lo kenapa Riss? Kok senyum-senyum gitu?" heran Varrel dengan menyerngit tak mengerti.

"Kamu beli cincin buat aku kan?" dengan penuh percaya dirinya Clarissa berucap seperti itu.

"Hah? Kata siapa?" tanya Varrel tak mengerti.

"Lah terus kamu mau beli cincin buat siapa? Kalo nggak buat aku? Buat mama kamu?" ujar Clarissa.

"Buat Rena. Emangnya kenapa?" jawab Varrel dan itu membuat Clarissa kesal. Dia memanyunkan bibirnya menunjukkan jika dirinya tak suka.

"Terus kenapa bibir lo manyun gitu? Ngga suka gue beliin dia cincin?" lanjut tanya Varrel dan Clarissa mengangguk.

"Rissa... Dia kan cewe gue, orang yang gue cintai jadi wajar kan kalo gue beliin dia cincin?" ujar Varrel.

"Tapi kan dia nyebelin Rel" cibir Clarissa.

"Walaupun Rena nyebelin tapi gue sayang sama dia. Cuma dia orang yang paling gue cintai dan gue nggak tertarik sama siapapun selain dia" jelas Varrel dan itu sangat menusuk bagi Clarissa.

Deg.

Sakit sekali di dengarnya. Tidak tertarik dengan siapapun, berarti termasuk dirinya? Jadi pengorbanan dia selama ini mengejar Varrel akan sia-sia? Dia selama ini mencari perhatian berarti sia-sia? Anjing sekali.

Posesive ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang