✨27. Demi dia✨

171 10 0
                                    

Tepat saat pulang sekolah Rena membereskan semua barang-barang kesukannya seperti, lightstik, album, baju, poster, dan lain-lain yang berbau K-Pop. Ia masukkan semua itu ke dalam sebuah kardus. Ya Rena kali ini ingin serius membuang semua itu demi Varrel, dia ingin memperbaiki hubungannya walaupun ada rasa benci di hatinya ketika mengingat Varrel.

Cinta tapi benci aneh bukan? Tapi itulah yang Rena rasakan pada laki-laki itu. Belum lagi Varrel yang selalu mementingkan Rissa, itu sangat membuat Rena muak dan ingin pergi rasanya dari bumi ini.

"Kak, lo serius mau buang semua ini?" tanya Rachel

Rena hanya mengangguk.

"Buat gue aja ya, kak?" pinta Rachel pelan karena merasa takut.

"Ambil! udah nggak ada gunanya juga," kata Rena.

Ada sekitar tiga kardus Rena bawa ke kamar Rachel, dia menghapus air matanya sejenak lalu berusaha merelakan barang-barang itu dan tak lupa menghapus video drama Korea yang ada di laptopnya.

Kini, di kamar Rena hanya ada tentang Varrel, sudah tidak ada lagi tentang K-Pop atau drama Korea kesukannya. Rena mengecek ponselnya dan berharap ada notif dari Varrel.

Rena melempar ponselnya, ia tak peduli entah mau Varrel balas atau tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rena melempar ponselnya, ia tak peduli entah mau Varrel balas atau tidak. Hari ini Rena benar-benar capek dengan sikap Varrel yang selalu menyalahkan dirinya. Dia tertidur di kamarnya dengan keadaan kecewa.

Di lain sisi Varrel sedang sendiri di rumahnya, rokok yang sudah dihisap sedari tadi tak pernah berhenti padam. Varrel merasa pusing mengapa Rena selalu saja marah padanya.

Kringggg...

Ponselnya telah berdering dan tertulis nama Rissa di sana, lantas Varrel mengangkatnya karena pikirnya pasti penting.

"Iya kenapa Sa?" ucap Varrel saat panggilannya terhubung.

"Kamu lagi sibuk nggak? Bisa temenin aku di rumah? Kepalaku pusing sedangkan di rumah ini nggak ada siapapun" pinta Clarissa di seberang sana.

"Otw. Kamu jangan kemana-mana ya dan udah minum obat kan?" sahut Varrel yang kian panik dan langsung siap-siap untuk pergi ke rumah Clarissa.

Lihatlah, seberapa gilanya Varrel yang perhatiannya terhadap Clarissa yang begitu cepat baru sakit sedikit langsung ia temui sedangkan pada Rena yang nyaris di culik dia tak peduli. Padahal Rena sudah bersusah payah untuk menjadi yang terbaik dan menjadi perempuan yang Varrel inginkan.

Beberapa menit kemudian Varrel sampai di rumah Clarissa. Ya gadis itu terlihat lemas namun sakitnya tak terlalu parah, dia hanya demam.

"Gimana keadaan kamu sekarang?" tanyanya Varrel dengan cemas.

"Aku nggapapa. Aku suruh kamu dateng ke sini bukan cuma minta nemenin aku, tapi ada yang mau aku tanyain." ungkap Clarissa dengan suara agak serak dan sedikit manja, kalau kata Rena sih, "Lebay amat".

Posesive ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang