✨8. Les Privat ✨

298 23 0
                                    

Rena membuka gerbang rumahnya lalu perlahan ia memasuki rumah dengan sangat lemas akibat lelah. Rasanya sekolah seharian begitu melelahkan bagi Rena, namun jika tidak sekolah suatu saat nanti Rena berpikir akan menjadi apa.

"Assalamualaikum," ucapnya ketika membuka pintu.

Wanita paruh baya yang sedang asyik memainkan ponsel pun kini menoleh ke arah Rena, "Walaikumsalam. Oh iya Rena tadi Bu Dina telfon Mama dan katanya nilai Fisika kamu merah?" ujar Marina, Mama Rena.

Rena mengangguk jujur.

"Dasar bodoh. Memangnya selama ini kamu ngapain saja di sekolah? Apakah kamu tidak memperhatikan guru ketika sedang belajar?!" bentak Marina.

"Rena gak suka Fisika Mam, Fisika tuh rumit." jawab Rena

"Pokoknya Mama gak mau tau kamu harus mau diajar oleh Fadli sebagai pelajaran tambahan!" suruh Marina.

"Gak! Rena gak mau. Lebih baik Rena gak dapat nilai semester ini!" bantah Rena lalu melangkahkan memasuki kamarnya.

"Anak muda jaman sekarang memang susah diatur! Maunya nonton, jalan-jalan, rebahan setiap detik." gerutu Marina

Tak ingin membuang waktu Rena langsung mandi dan mengganti pakaiannya. Lalu tak lama kemudian Rena selesai mandi dan membuka laptopnya.

Seperti biasa jika pulang sekolah Rena menonton drama Korea kesukannya. Namun beberapa menit kemudian Rena mendengar suara ketukan pintu.

"Masuk aja Chel Kakak juga lagi nonton nih," ucap Rena.

Seseorang yang mengetuk pintu ternyata benar ialah Rachel, adik Rena. Dia memasuki kamar Rena lalu duduk di pesisir ranjang kasur Rena.

"Gua kesini bukan mau nonton drakor tapi mau manggil kak Rena, tuh di luar ada cowok nyariin Kakak." jelas Rachel

"Cowok? Varrel maksudnya?" Rena menyerngit tak mengerti dan berpikir tumben sekali Varrel kemari tanpa mengabarinya.

"Bukan, yang ini beda gua gak kenal" jawab Rachel.

Rena tak mau penasaran jadi ia keluar untuk melihat siapa laki-laki yang datang ke rumahnya. Saat Rena sudah keluar dan ketika menuruni anak tangga dia melongo kaget karena di bawah sana ada Fadli. Ya Fadli kemari karena disuruh oleh Bu Dina untuk mengajari Rena Fisika.

"Ngapain lo kesini?!" sentak Rena

"Atas perintah Bu Dina." jawab Fadli

"Emang bener-bener tuh ya Dinara udah gue bilang gak mau tetep aja maksa." gerutu Rena dalam hati.

"Kalo manggil guru yang sopan pake Bu" kata Fadli.

"Hah? Lo bisa baca pikiran gue?!" Rena melotot kaget kenapa bisa cowok ini bisa tahu apa yang ia katakan dalam hati.

"Apa sih yang gue gak bisa" ujar Fadli.

Rena menghela nafasnya lalu menatap Fadli dengan lekat, "Dli jujur aja nih ya gue tuh males banget belajar Fisika jadi lo pulang aja oke?" kata Rena mengusir secara halus.

"Sayangnya gue udah terlalu janji sama Bu Dina jadi harus ngajarin elo," jawab Fadli.

"Lo kenapa mau? Lo suka sama gue?" tanya Rena

"Gak juga, hanya saja gue pengen berbagi ilmu sedikit." balas Fadli

"Tap—

Belum juga Rena selesai menjawab Fadli sudah menarik tangannya untuk ke ruang tamu dan segera melaksanakan belajar tambahan.

Namun dalam hati Fadli merasa risih karena celana Rena cukup pendek. Tetapi jika Fadli menyuruh Rena mengganti celananya bisa-bisa gadis itu kabur.

"Ren..." panggil Fadli dengan lembut

Posesive ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang