✨16.Kucing✨

237 21 0
                                    


Pekan ini Varrel sengaja membawa Rena ke sebuah tempat penjualan hewan peliharaan yang ada di Jakarta. Entah apa tujuannya yang jelas laki-laki ini membawa pacarnya kemari.

"Ngapain kemari? Lu mau nyamain gue sama kucing?" tanya Rena dengan sangat heran karena tidak biasanya Varrel mengajaknya kemari.
"Gue mau beli kucing" kata Varrel sambil menggandeng tangan Rena.

Namun saat Rena memasuki tempat ini dia sangat kagum karena disini ada beberapa kucing dan anak anjing yang menggemaskan.

Mata Rena tertuju pada kucing putih yang memiliki bulu tebal dan mata yang sungguh cantik, "Aaa Varrel lucu banget jadi pengen cubit ginjalnya!" seru Rena sambil memegang bulu kucing itu dari sisi keranjangnya.
"Jangan aneh-aneh deh dia mahluk hidup bego." cetus Varrel

Seorang pelayan tempat itu mengeluarkan kucing yang Rena suka dan memberikannya pada tangan Rena, lantas Rena pun menerimanya dan langsung menciumnya. "Aaa lucu banget gue sukaa" ucapnya sambil mengelus bulu kucing itu dengan lembut.
"Lo mau? Kalo mau ambil aja" tawar Varrel.
"Mau nanti gue akan anggep ini anak kita!" jawab Rena mengangguk setuju.

Mendengar itu pelayan tempat itu terkekeh karena menurutnya baru kali ini yang menganggap kucing sebagai anaknya, apalagi masih muda.

"Mbak saya mau ambil kucing ini bayarnya dimana ya?" tanya Varrel pada pelayan tersebut lalu pelayan itu langsung menunjukkan arah kasir.

Sedangkan Rena dia masih mengelus bulu lembut kucing itu. Setelah Varrel kembali dan membawa keranjang untuk membawa kucing itu Rena berucap, "Enaknya kita kasih nama apa ya Rel?" tanya Rena.
"Serah lo aja" ujar Varrel.
"Gimana kalo kita kasih nama Narel? Kan ini juga kucing lo jadi Rena Varrel" usul Rena.
"Nama yang bagus gue setuju! Sekarang kita bawa ke taman aja giman?" jawab Varrel
"Ide yang bagus!" balas Rena setuju

Kucing putih dengan bulu lebat itu diberi nama Narel oleh Rena karena mempunyai Rena Varrel, sebagai tanda hubungan percintaan mereka. Bagi Rena Narel ini adalah anak pertama bersama Varrel dan dia ingin menjaganya.

Di taman yang indah ini Varrel bersama Rena bermain bersama dengan hewan peliharaan mereka yang baru, sudah beberapa kali Rena memberi makan kucing itu dengan ice cream padahal kucing itu beberapa kali sudah menolak.

Ya sekarang mereka sudah sampai di taman sejak beberapa menit yang lalu dan dengan tidak sabar Rena menyuruh Varrel membeli ice cream.

"Udahlah Ren jangan dipaksa orang Narelnya aja gamau," saran Varrel.
"Tapi kan ice cream tuh enak Rel coba aja lo cicipin!" ujar Rena.
"Ya kali gue makan bekas kucing." gerutu Varrel
"Kucing ini kan anak kita Rel" kata Rena
"Ren please deh lo jangan gila ini tuh cuma hewan peliharaan bukan anak! Kalo lo mau punya anak sama gue itu bisa diatur gak gini caranya." keluh Varrel
"Cih, mulai deh mesumnya!" Rena berdecih lalu membuang mukanya tak lagi menatap Varrel.

Varrel mencari ponselnya di saku celana jeans nya lalu menepuk jidatnya karena lupa jika sekarang tidak membawa ponsel.

"Kenapa lo? Ada yang lupa?" tanya Rena menatap kembali muka datar Varrel.
"Gue lupa gak bawa hape tapi yaudahlah gak penting juga" jelas Varrel.
"Ohh yaudah kalo lo mau nelfon temen lo pake hape gue aja," papar Rena.

Varrel hanya mengangguk mengerti, lalu Rena mengeluarkan ponselnya. "Foto yuk biar jadi kenangan kalo ini hari pertama kita punya anak" ajak Rena.
"Hewan peliharaan!" ralat Varrel.
"Beda tipis" ujar Rena lalu membuka aplikasi kamera dan segera memotret dirinya bersama Varrel dan kucing barunya.

Cekrek

Gambar yang berhasil ditangkap ponsel itu menghasilkan gambar yang bagus dan segera Rena posting.

Narel nya gemoy✨❤️

Dengan tulisan seperti itu postingan Rena akhirnya terkirim di sosial medianya.

🦋POSESIVE COLD🦋

"Lo kenapa mau aja sih ngajarin Rena fisika? Padahal dia males loh orangnya Dli" tanya Kevin, teman salah satu anggota OSIS.
"Gue cuma mau berbagi ilmu dan disuruh sama Bu Dina" jawab Fadli.
"Ah boong lu! Bilang aja lo suka sama Rena kan?" goda Aryesh teman Fadli juga di organisasi OSIS.
"Engga kan Rena milik Varrel" balas Fadli
"Yaelah Dli bisa aja kan kalo mereka nanti putus dan gue lihat-lihat nih ya si Varrel itu cocoknya sama Rissa deh soalnya mereka selalu bareng," tutur Aryesh.
"Yang selalu barengan belum tentu akan bersama jadi stop ngurusin hidup orang oke?" cetus Fadli.
"Iya deh iya, tapi Rena cantik kan menurut lo??" goda Kevin dan Aryesh bersamaan.
"Dahlah gue mau pergi dulu, hari ini Tante gue pulang jadi gue harus ke bandara jemput dia" pamit Fadli.

Jujur sepanjang jalan Fadli hanya memikirkan Rena karena entah kenapa Rena kali ini beda, dia mengirim pesan seakan bukan dia yang ngirim.

Fadli membuka ponselnya dan memasuki aplikasi Instagram dan disana ada sebuah postingan yang tertera nama Rena.

Renaptr_

Renaptr_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

12.530 likes                      💬5.000 comment
Renaptr Narel nya gemoyyy
Zeefrnssca what Narel? Apa tuhh
Rachelauren21_ dpet nemu dimana lo kak?🥺
See 4998 other comments

Melihat itu membuat Fadli semakin yakin jika yang mengirimkan pesan ialah Varrel. Akan tetapi Fadli juga tak peduli jika yang mengirimkan pesan itu Rena sendiri, karena tujuannya hanya mengajak Rena belajar dan itu atas perintah Bu Dina dan orang tua Rena sendiri.

Beberapa menit kemudian Fadli sampai di bandara, dan disana sudah ada Tante nya dengan membawa satu koper berukuran besar.

"Maaf ya Tante kalo Fadli telat jemputnya," ucap Fadli merasa tak enak.
"Tak apa sayang yaudah yuk pulang Tante ada hadiah buat kamu" jawab Meyla, Tante Fadli.

Mela adalah adik dari mama Fadli dan dia belum menikah, dia pulang ke Indonesia karena ingin membuka cabang restoran yang ada di Inggris.

Sepanjang perjalanan si Tante ini terus saja berceloteh hingga Fadli membuat Fadli menjadi tak sabar untuk segera sampai di Apartemen Tante nya itu.

"Terus di umur kamu yang tujuh belas tahun ini udah ada pacar belum? Jangan bilang belum ya!" tanya Mela.

Fadli menggelengkan kepalanya.

"Ya ampun Fadli! Kamu itu gak malu apa dari dulu jomblo melulu? Ya emang sih Tante sendiri juga masih belum nikah, tapi seenggaknya Tante udah punya calon." cibir Mela
"Fadli itu masih sekolah jadi belum saatnya Tan" jawab Fadli.
"Apa jangan-jangan kamu itu gak normal ya?!" pikir Mela.

Mendengar itu Fadli langsung mengerem mobilnya dan menatap tajam Tante nya, "Fadli normal kok cuma emang belum ada aja!" cetus Fadli.
"Kalo normal coba tunjukkan dan bila perlu bawa ke restoran baru Tante nanti." jelas Mela

Fadli memutar bola matanya malas dan langsung menjalankan mobilnya lagi agar segera sampai di Apartemen Tante nya, karena sekarang dia sudah merasa lelah.

_Bersambung_

Posesive ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang