Pagi telah tiba dan sekarang tepat jam sepuluh Varrel sudah ada di depan rumah Rena. Sudah beberapa kali Mama Rena membangunkan Rena namun tetap gadis itu tak mau bangun dari tidurnya.
Tak mau membuang waktu dan merasa tak enak pada Varrel, Marina menarik selimut Rena dan mematikan AC serta membuka gorden jendela kamar Rena.
Sontak Rena menjadi terbangun dan membuka matanya perlahan, "Aduh Mama ini tuh hari Minggu ngapain bangunin Rena sih?!" gerutu Rena merasa sedikit kesal pada Mamanya.
"Di depan ada Varrel mending kamu bangun dan temuin dia! Kasian sejak tadi dia nungguin kamu." titah Marina
Deg!
Rena pun menjadi terbangun dari tidurnya dan segera keluar dari kamarnya untuk menemui Varrel yang katanya sudah berada di depan.
Dengan kondisi masih memakai pakaian baju tidur Rena menemui Varrel dan jujur baru kali ini nya dia menemui laki-laki itu dalam keadaan benar-benar bangun tidur.
"Lo ngapain pagi-pagi kemari?!" tanya Rena masih sedikit mengantuk.
"Udah siang," ralat Varrel.
"Sama aja. Intinya lo ngapain ke sini? Masih butuh gue?" tanya Rena lagi
"Lo marah sama gue?" tanya Varrel balik.
"Enggak. Buat apa juga dan lagian semalam gue juga pergi sama Fadli jadi impas dong" ujar Rena.
"Ren gue sama Rissa itu cuma temen." keluh Varrel
"Dan apa bedanya gue sama Fadli? Gue sama dia juga cuma temen." balas Rena
"Gue gak suka kalo lo jalan sama dia!" cetus Varrel.
"Lo egois! Mending lo pergi deh dari sini gue gak mau berantem," usir Rena.
"Gue kesini bukan mau berantem tapi menyelesaikan masalah" jelas Varrel.
"Masalah gak akan pernah selesai kalo gue gak diam atau lo jauhin Rissa!" papar Rena lalu masuk ke dalam rumahnya dan tak lupa menutup pintu serta menguncinya.
"Rena please lo jangan kek anak kecil dong! Gue cuma gak mau lo sama Fadli. Gue gak rela Ren gue gak terima kalo lo jalan sama Fadli" keluh Varrel sambil mengetuk pintu berharap Rena mau mendengarnya.
Di balik pintu Rena menangis, dia sangat kesal sama Varrel karena laki-laki itu entah kenapa tidak mau introspeksi diri dan memikirkan perasaan pacarnya.
"Lo bilang gue anak kecil? Sekarang gue tanya, apa lo pernah hargain gue? Apa lo tau gimana perasaan gue kalo lo sama Rissa? Nyesek Rel nyesek." lirih Rena
Isakan tangis Rena memang sangat terdengar jelas di telinga Varrel, dan dia sekarang merasa bersalah.
Varrel mengacak rambutnya frustasi dan bingung bagaimana nanti hubungannya dengan Rena jika sekarang saja keadaannya begitu rumit.
"Ada apa sih antara kamu sama Varrel? Kalo ada masalah sebaiknya selesaikan baik-baik" saran Marina yang tiba-tiba saja datang di balik pintu.
Rena terdiam, dia enggan untuk menjelaskan pada Mamanya.
Marina mengerti mengapa anaknya seperti itu, dia menggeser tubuh Rena dan membuka pintu rumahnya agar Varrel bisa masuk dan menyelesaikan masalah mereka berdua.
"Masuk Rel kita selesaikan baik-baik" titah Marina lalu Varrel menurut.
Sekarang Varrel dan Rena sedang berada di sofa sambil mendengarkan saran dari Marina, Mama Rena.
"Tante sih sebenarnya gak mau ikut campur ya sama masalah kalian berdua, cuma saran Tante kalo ada Masalah jangan saling menyalahkan dan bicarakan baik-baik." saran Marina
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesive Cold
Teen FictionJika ada seseorang yang mencintai dan menyayangimu dengan cara berbeda bagaimana perasaan kamu? Jika seseorang itu lebih mementingkan orang lain padahal di hatinya prioritasnya kamu, apa kamu akan marah? Itulah yang dirasakan Rena setiap hari semen...