Malam ini Rena keluar rumah berniat untuk membeli roti yang tempatnya tak jauh dari rumahnya, namun entah kenapa jalanan terasa sepi hingga membuat Rena merinding.
"Gak mungkin kan jam delapan udah ada setan?" gumamnya dalam hati melawan rasa takut.
Hingga pikiran itu hilang sejenak dan Rena berjalan santai kembali sambil melihat layar ponselnya agar tidak bosan saat jalan kaki. Yah sekarang ini Rena sedang berjalan kaki karena jaraknya lumayan dekat jadi tak usah memakai kendaraan.
Akan tetapi entah kenapa ada beberapa segerombolan geng motor menghadangnya, mereka adalah... Libertas.
Mata Rena menganga saat ada Justin disana. Yah Libertas itu geng motor golongan Justin dan sudah pasti laki-laki itu ada disana karena pemimpin.
Justin turun lalu mendekati Rena, "Hai mau kemana sendirian aja?" sapanya basa-basi.
"Jangan ganggu gue minggir!" sentak Rena
"Ihh galak banget sih. Emang Rena mau kemana? Gue anter yah" tawar Justin
"Gak! Gue gak butuh lo" tolak Rena
Justin pun mulai geram. Dia mengepal tangannya lalu menarik tangan Rena dengan paksa, "Ehh lepasin! Gue gak mau ikut lo!!" bentak Rena namun Justin tak peduli.
Justin dan yang lainnya melajukan motor dengan sangat cepat hingga di atas rata-rata dan berhasil membelah jalanan.
"Makanya jadi cewek gak usah sombong! Baru aja cantik segitu tapi udah belagu" cibir Justin
"Gue bukan sombong tapi gue emang gak mau pergi sama lo! Apalagi gue itu milik Varrel jadi lo gak berhak ngelakuin ini" jelas Rena
"Stop bilang Varrel milik lo karena lo hanya milik gue!" kata Justin
"Udah mulai gila nih orang" gumam Rena sambil mencari cara agar bisa turun dari motor Justin
Justin masih tetap fokus menyetir hingga sebuah ide muncul di otak Rena, "Justin stop dong gue laper mau makan" pintanya Rena
Justin menurut dia berhenti di pinggir jalan, "Serius mau makan?" tanya Justin dan ia merasa aneh mengapa Rena yang tadi tidak minat untuk pergi bersamanya kini ingin makan bersamanya.
"Iyah gue mau makan tapi makannya di restoran yang mahal oke? Jangan di pinggir jalan malu masak motornya bagus makannya pinggir jalan" ujar Rena merengek seperti anak kecil
"Oke" balas Justin lalu langsung melajukan motornya kembali menuju restoran.
Entah ide apa yang Rena temukan namun Rena yakin hanya cara ini yang berhasil membebaskan dirinya dari Justin.
Sesampainya di restoran dan Rena memesan makanan dia sengaja memesan banyak makanan juga cemilan, bisa dibilang agar Justin ilfil dan tidak mau bersamanya lagi.
"Lo yakin bakal makan semua itu?" heran Justin
"Iyah emang kenapa? Gak sanggup bayar? Tenang gue sanggup kok kalo harus cuci piring kotor di restoran ini" jawab Rena
"Bukan gitu cuma apa perut lo bakal muat?" heran Justin
"Jujur aja lo takut gue gendut? Kalo gitu bagus dong biar gue banyak gizi" ujar Rena
"Engga gitu Ren cuma... Yaudahlah terserah lo yang penting lo kenyang" balas Justin
Detik berikutnya keduanya saling diam dan Rena mencari akal agar bisa menelfon Varrel atau Fadli untuk datang kemari membantunya.
"Justin gue ke toilet dulu yah gue mendadak pengen kencing nih" kata Rena
"Lo gak ada niatan buat kabur kan?!" cetus Justin
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesive Cold
Teen FictionJika ada seseorang yang mencintai dan menyayangimu dengan cara berbeda bagaimana perasaan kamu? Jika seseorang itu lebih mementingkan orang lain padahal di hatinya prioritasnya kamu, apa kamu akan marah? Itulah yang dirasakan Rena setiap hari semen...