Malam ini Rena, Varrel dan beberapa teman Varrel sudah berada di area tempat balapan. Ya seperti yang Varrel katakan jika malam ini ia akan balapan dan harus ditemani Rena, pacarnya.
"Tumben ada pawangnya... biasanya lepas gitu aja," sindir Reynald.
"Emang kenapa kalo gue ngikut?" tanya Rena sangat tersinggung dengan ucapan Reyanald.
"Lo—
"Reynald cukup! Jangan bikin keributan. Dan lo ikut gue" potong Varrel lalu menarik tangan Rena agar jauh dari beberapa temannya.
Varrel membawa Rena tepat dimana depan garis start. Lalu Varrel mengambil ponsel Rena dari tangannya entah untuk apa.
"Kok diambil sih?!" komentar Rena merasa tak terima jika ponselnya diambil Varrel.
Tanpa berbicara apapun Varrel menyerahkan ponselnya dan memasukkan ponsel Rena pada saku celananya, "Kita tukeran ponsel biar lo lebih fokus nonton gw balap!" jelas Varrel.
"Ya gak gitu juga! Nanti kalo—
"Untuk malam ini lo libur dulu nonton drakor nya oke?" pinta Varrel.
Rena memutar bola matanya malas lalu dengan sangat terpaksa mengambil ponsel Varrel. Bukannya senang Varrel malah tampak biasa saja dan hanya memasang muka datar.
"Gue pergi dulu jaga diri lo baik-baik dan jangan kemana-mana sebelum gue selesai balap oke?" tegas Varrel lalu Rena hanya mengangguk.
Namun baru saja Varrel melangkahkan kakinya dua langkah Rena sudah memanggilnya, "Semangat sayang!" ucapnya sambil tersenyum manis.
Entah kenapa Rena bisa mengucapkan itu dan tanpa sadar Varrel membalikkan tubuhnya dan tersenyum senang, "Oke sayang." balasnya Varrel
Deg!
Mendengar kata sayang yang muncul dari bibir Varrel bagaikan mendengar petir, karena sangat mengejutkan bagi Rena.
Jantungnya berdetak dengan sangat cepat karena tidak biasanya Varrel memanggil dirinya dengan sebutan 'sayang'.
Hingga lawan Varrel sudah menaiki motornya dan itu artinya balap motor akan segera dimulai. Tapi tunggu! Kenapa lawan Varrel itu Justin lagi? Apa kemarin belum puas balapan dengan Varrel? Entahlah yang jelas lawan Varrel malam ini ialah Justin lagi.
"Seharusnya lawan lo malam ini Marcell tapi setelah liat pacar lo gue jadi mau balap sama lo dan taruhannya bukan uang lagi, melainkan cewek lo itu. Gimana lo mau kan?" tutur Justin
Jleb!
Varrel sangat terkejut mendengar penuturan dari Justin yang bahwasannya dia ingin gadisnya itu menjadi bahan taruhan malam ini.
"Gak! Gue gak setuju lebih baik gue mengundurkan diri daripada harus menyerahkan cewek gue ke elo." tolak Varrel
"Dasar pengecut! Kalo lo ngundurin diri lo akan bayar seperti layaknya lo kalah. Lo pasti ngerasa rugi kan? Jadi udahlah lo ikutin aja dan bersiap kalah terus serahin cewek lo buat gue," ujar Justin.
Tanpa mengatakan sepatah katapun Varrel mengeluarkan ponsel Rena dan membuka aplikasi catatan, "Sebutin nomer rekening lo nanti gue transfer!" titah Varrel.
"Lo yakin akan transfer gitu aja? Banyak loh Rel dan itu sangat menyayangkan" ejek Justin.
"Bagi gue itu jauh lebih baik daripada harus jadiin cewek gue sebagai bahan taruhan!" jawab Varrel dengan menatap tajam Justin.
"Waw kayaknya cewek lo lebih penting ya dibanding sama uang sepuluh juta hahahaha..." cibir Justin
"Gue gak sebrengsek lo Justin!" geram Justin
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesive Cold
Teen FictionJika ada seseorang yang mencintai dan menyayangimu dengan cara berbeda bagaimana perasaan kamu? Jika seseorang itu lebih mementingkan orang lain padahal di hatinya prioritasnya kamu, apa kamu akan marah? Itulah yang dirasakan Rena setiap hari semen...