38. sadis

26 3 0
                                    

Hari ini Rena ada jadwal piket kelas dan kebetulan jadwalnya sama dengan Melisa jadi mereka kini sedang membersihkan kelas bersama-sama setelah jam pelajaran selesai.

"Ren biasanya Lo kalo piket gini pulangnya sama siapa? Varrel nungguin lo nggak?" tanya Melisa sambil menyapu.

"Ya sendiri. Mau gue nggak piket pun gue juga jarang bareng Varrel, ya lo tau sendiri dia lebih mentingin Clarissa." jawab Rena

"Parah ya si Varrel. Gue mah nggak kuat Ren kalo kelakuan Varrel kek gitu, gue lebih mending cari yang lagi daripada makan hati mulu tiap hari" ujar Melisa

"Tapi Mel dia aslinya baik" balas Rena

"Iya gue tau. Gue juga pernah jadi ceweknya dia tapi yang gue heran kenapa ya si Varrel selalu mentingin si pick me itu? Sebel gue liatnya dan kenapa sih cewek itu selalu caper?" gerutu Melisa

"Abangnya Clarissa itu ketua geng Victoria dan temennya Varrel jadi Varrel nggak enak dong kalo nolak permintaan dia buat selalu jagain adiknya." jelas Rena

Kini Melisa akhirnya mengerti mengapa Varrel selalu aja memprioritaskan Clarissa dan dia sangat kagum pada Rena dia selalu sabar dan tidak membalas perbuatan Varrel, Rena sama sekali tidak dekat dengan laki-laki lain.

Beberapa menit kemudian membersihkan kelas pun telah selesai. Rena dan Melisa menaruh sapu pada tempatnya lagi lalu menutup pintu kelas dan segera pergi dari tempat ini.

Mereka berjalan sambil bercerita dan bercanda tawa, namun entah kenapa perasaan Rena menjadi tak enak. Dia menengok ke belakang seperti ada yang mengikutinya.

"Kenapa Ren?" tanya Melisa

"Lo ngerasa nggak sih kalo ada yang ngikutin kita?" adu Rena

"Iya ya. Perasaan gue juga kek nggak enak" balas Melisa sambil menyentuh lehernya.

"Mel gue ngerasa orang itu semakin deket " kata Rena lalu tiba-tiba saja....

Hemp! hemp! hemp!

Melisa dan Rena di bungkam oleh seseorang dari belakang dan di bawa ke suatu tempat.

Tepatnya di gudang belakang sekolah Rena dan dan Melisa di bawa ke sini, di bungkam dan diiket kedua tangannya sambil duduk oleh dua seseorang yang memakai jaket hitam dan masker hitam yang hampir menutupi seluruh wajahnya dan kedua gadis itu dalam keadaan pingsan.

Lalu, muncullah seorang gadis cantik dengan tersenyum manis. Dia sangat puas dengan rencananya yang berjalan dengan lancar dan dia ingin membalaskan dendamnya kepada Rena.

"Sekarang hidup lo akan selesai Rena, begitupun dengan hubungan lo sama Varrel akan selesai hari ini juga. Selamat tinggal Kamila Shirena Putri." ucapnya gadis itu dengan tatapan sinis penuh kebencian dan tangannya menyentuh dagu Rena.

Lalu beberapa menit Rena dan Melisa tersadar, mereka saling membuka matanya masing-masing dan yah mereka terkejut kaget.

Deg!

Mata Rena dan Melisa melotot melihat apa yang dilakuin oleh Clarissa. Tidak menyangka jika gadis yang mereka kenal seperti anak kecil ini ternyata punya rencana jahat.

"Clarissa lo mau apain gue?! Jangan aneh-aneh ya!" ucap Rena dengan nyaring.

"Lepasin kita Clarissa!" pinta Melisa dengan teriak.

"Gue cuma mau Rena itu mati!" ucapnya Clarissa dengan tersenyum licik lalu dia berkata, "Dan gue nggak akan lepasin kalian begitu aja" sambungnya.

"Lo udah gila Clarissa!" bentak Melisa

"Diem kamu Melisa! Percuma juga kamu teriak-teriak kalo aku nggak bakalan lepasin kalian." bentak Clarissa

"Apa yang lo mau dari gue Clarissa? Varrel? Gue kurang apa sama lo Riss? Gue kurang sabar apa? Dia lebih perhatian sama lo dan gue nggak pernah negur lo ataupun marah ke elo, bahkan sampe gue diculik pun Varrel dia nggak tau dan lagi sibuk sama lo. Dia lebih ngutamain lo ketimbang gue Clarissa, coba katakan kenapa lo sampe segininya? Gue nggak pernah jahat ke elo walaupun lo selalu jahat. merebut kebahagiaan gue" lirih Rena sambil menangis terisak

Posesive ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang