✨32. lagi lagi perempuan itu✨

35 1 0
                                    

Sore ini Clarissa entah ada apa datang ke rumah Rena dengan membawa tas sekolahnya yang berisi beberapa buku. Mungkin, ingin belajar bareng? Tapi heran, Rena itu bodoh mengapa dia ingin belajar dengan gadis itu?

Toktoktoktok!

Clarissa mengetuk pintu rumah Rena dan tak butuh lama Rena datang membukanya. Dia sedikit senyum agar terlihat ramah karena di rumah ini harus ramah kata orang tuanya jika ada tamu datang.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Rena masih baik.

"Aku cuma mau belajar sama kamu. Kata Varrel nilai kamu jadi lebih baik" jawab Clarissa.

"Kenapa harus sama gue? Biasanya kan sama Varrel?"

"Emmm,,, jadi kamu nggak mau belajar sama aku? Tadi aku liat Varrel kek lagi nggak mood jadi aku lebih milih belajar sama kamu"

Rena menghela nafasnya. Sejujurnya malas sekali dekat dengan gadis ini karena bisa jadi dia adalah sebuah penyebab masalah dengan Varrel, namun jika ditolak pasti dia akan mengadu yang tidak-tidak.

"Yaudah masuk" Rena mengiyakan ajakan Clarissa.

Namun baru saja Clarissa duduk dan Rena membuatkan minuman telfonnya berdering. Yah, Rachel menelfonnya meminta untuk menjemputnya les.

"Astaga! Gue lupa. Gue kan harus jemput kampret itu les!" ucap Rena

Clarissa masih terdiam cuek dan dia sangat yakin jika Rena ini pasti akan beralasan untuk menolaknya.

"Riss, maaf ya. Maaf banget. Gue benar-benar minta maaf, gue nggak bisa belajar sama lo, gue harus jemput adik gue les. nggapapa kan?" ucap Rena merasa tak enak harus menolak ajakan Clarissa.

"Emang nggak jelas kalo sama si Rena." gumam Clarissa dalam hatinya

"Yaudah aku pulang dulu yaa" pamit Clarissa dengan rasa kesalnya.

Sedangkan, Rena dia langsung pergi begitu saja ke tempat les adiknya tanpa memperdulikan pamitan dari Clarissa. Namun sepanjang jalan dia juga memikirkan perasaan gadis itu, bukan apa-apa.. dia hanya mengkhawatirkan dia akan ngomong yang tidak-tidak ke Varrel.

Sesampainya di rumah dan beberapa menit Varrel datang ke rumahnya, benar saja Clarissa dengan kesal menceritakan jika Rena menolak belajar dengannya.

"Ih Varrel! Cwe kamu emang rada- rada! Gila emang! Masa aku udah dateng ke rumah dia, aku nyuruh dia buat belajar bareng sama aku tapi dia malah pergi gitu aja. Nyebelin banget!" gerutu Clarissa mengadu ke Varrel.

"Dia nggak bilang apa-apa gitu? Mungkin dia ada keperluan" tanya Varrel.

"Enggak Varrel. Dia nggak bilang apa-apa, dia pergi gitu aja" ujar Clarissa.

Varrel menghela nafasnya. Dia berpikir jika Rena memang membenci Clarissa dan mereka tidak akan bisa bersatu, namun heran mengapa Rena sangat membencinya? Seburuk itu Clarissa di mata Rena?.

"Yaudah lain kali nggak usah ngajak Rena." kata Varrel

Malam telah tiba namun Rena masih di cafe bersama Rachel dan tidak sengaja melihat Clarissa bersama Varrel di sini, rupanya mereka ada di sini.

"Kak bukannya itu Kak varrel ya?" ucap Rachel

"mampus! Varrel ngapain sih di sini sama si Clarissa segala bikin malu aja!"" batin Rena

Rena hanya mengangguk.

"Kak Varrel lagi samaa siapa ya? kok berduaan sama cewe" tanya Rachel lagi.

"Temennya" jawab Rena singkat.

"Tapi ngapain di cafe kayak-"

"Nanya mulu lo kepo amat urusan orang" potong Rena sudah malas membahas Varrel dan Clarissa

namun sepertinya Varrel tidak menyadari jika ada Rena di sini. tetapi mata Rena bertemu dengan mata Clarissa dengan tatapan saling sinis.

"Varrel itu Rena kan? Kok dia malah di sini katanya dia sibuk? Tuh kan bener emang rena nya aja yang nggak mau belajar bareng sama aku." adu Clarissa dengan penuh drama ke Varrel.

Varrel menengok ke arah belakang dan benar ternyata di sana ada Rena yang sedang asyik bercanda dengan Rachel. Dengan penuh emosi varrel datang menghampiri Rena.

"Ngapain di sini?" tanya Varrel sedikit ngegas.

"Seperti yang lo liat" jawab Rena

"Sebenci itu lo sama Clarissa sampe nggak mau belajar bareng sama dia?" cetuas Varrel

"Tuh kan bener Clarissa pasti udah ngadu yang enggak-enggak ke Varrel." batin Rena

"Dia ngadu apa aja sama lo? Dia pasti nggak bilang kan kalo gue harus jemput Rachel pulang les" ujar Rena

"Lo pasti boong kan? Bilang aja lo nggak mau!" tuduh Varrel dengan nada tinggi dan penuh amarah.

"Serah lo deh Varrel percuma juga gue jelasin kalo emang lo lebih percaya dia ketimbang gue. Gue mau pulang dulu di sini ada ulet takut gatel nya nular" kata Rena sambil sengaja menyindir Clarissa

"Kak Varrel keterlaluan bisa-bisanya marahin kak Rena di tempat umum gini dan lebih belain cewe lain" bela Rachel lalu dia ikut Rena pergi meninggalkan cafe ini.

Varrel menghela nafasnya. Dia sedikit merasa bersalah karena tadi nada bicaranya lumayan tinggi jadi terkesan membentak Rena dan seharusnya dia mendengarkan penjelasan Rena terlebih dahulu, tapi dia juga bingung di sini siapa yang berbohong... Rena atau Clarissa.

"Va-Varrel... Kamu percaya kan sama aku?" lirih Clarissa dia berusaha membela dirinya sendiri agar tidak di salahkan.

"Gue nggak ngerti sama permasalahan kalian dan gue juga nggak tau siapa yang bener, tapi gue tau banget sikap Rena.. dia emang nyebelin tapi dia nggak pernah bohong ke gue jadi sebaiknya lo jawab jujur... Apa bener yang di bilang Rena? Kalo dia udah bilang harus jemput adiknya pulang les, bukannya nggak mau belajar bareng sama lo ataupun karena benci sama lo?" tekan Varrel sudah merasa pusing.

Clarissa hanya terdiam. Dia hanya menangis menunduk seakan tidak mau disalahkan.

Varrel menghela nafasnya, dia memegang kedua pundak Clarissa dan menatapnya dengan lembut. "Jawab jujur Clarissa iya apa nggak? Gue nggak akan marahin lo, gue cuma nanya aja" ujar Varrel lalu Clarissa mengangguk.

"Maaf Rel. Aku nggak bermaksud bohong sama kamu" lirih Clarissa.

"Ya terus kenapa lo bilang kayak gitu? Sama aja lo bohongin gue Rissa. Gue udah percaya banget sama lo, apa lo seneng liat gue berantem sama Rena? Iya gue tau lo nggak suka sama dia tapi nggak seharusnya lo kayak gini. Ini tuh sama aja kek lo fitnah dia, nggak baik Clarissa." jelas Varrel dengan lembut.

Air mata Clarissa semakin deras. Dia bukan merasa bersalah, hanya saja agar tidak terlalu disalahkan. Tidak ada sepatah katapun dari Clarissa karena dia merasa sangat malu. Dia juga tak bisa mengelak lagi karena sudah jelas di sini ada Rachel dan gadis kecil itu masih membawa tas nya.

"Yaudah sekarang kita pulang ya. Kita lupain masalah hari ini dan jangan diulangin lagi" ucap Varrel lalu mereka pun pergi meninggalkan cafe ini karena sudah malam.

Posesive ColdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang