78. "Brivelon", Dolnare Selatan - Hari Ke-19 Insiden Area Putih (Bagian 2)

110 31 15
                                    

Peringatan 18+ :

Part ini menyebut pelecehan dan perkosaan

Tak ada mulut yang terdiam saat Gorgy Erron—si sopir truk—membawa Regu Brivelon menuju pusat kota Labdaff. Regu Brivelon menjelaskan Insiden Parasys, dampaknya pada dunia, serta siapa sesungguhnya mereka. Erron membalasnya dengan kisah yang tak kalah mengejutkan.

"Saya adalah juru kampanye Maissor Welden Wylde," terangnya. "Sebulan sebelum Insiden Parasys terjadi, Labdaff baru memulai masa kampanye pemilihan wali kota. Seisi kota tak henti membicarakan pasangan calon. Sesekali liputan persiapan pemilu mengudara ke seantero Brivelon. Lalu sekarang semua orang lupa pada politik. Saya bahkan lupa pernah mengenal Maissor Wylde ... lupa pernah bekerja keras bersama tim agar ia bisa menarik simpati warga Labdaff. Ini gila."

"Jadi seseorang yang pernah membantu Rosie Zoule kabur dari penganiayanya adalah calon wali kota, eh?" gumam Peroriz datar. "Bawa kami padanya. Dia bisa sangat membantu."

"Akan saya lakukan dengan senang hati kalau saya tahu di mana Maissor Wylde tinggal saat ini. Saya berani bersumpah dengan kondisinya sekarang, tak mungkin dia masih tinggal di kondominium lantai 27 seperti sebelum Insiden Parasys terjadi."

"Bagaimana sosok Maissor Wylde yang Anda kenal?" tanya K. "Bagaimana pula latar belakangnya?"

"Sebelum menjadi calon wali kota, Maissor Wylde adalah pengusaha penyedia jasa transportasi daring. Ia alumni jurusan tata kota dan sejak dulu sudah menaruh minat pada infrastruktur Labdaff. Tesisnya yang mengangkat isu transportasi kota metropolitan berhasil memberinya predikat cum laude," jelas Erron. "Dari kacamata visi dan misi, Maissor Wylde adalah paket lengkap. Ia punya gagasan-gagasan cemerlang nan konkret untuk menjadikan Labdaff kota dengan infrastruktur lebih baik. Namun, tidak begitu dengan pribadinya. Ia baik hati, tetapi kurang berapi-api. Kami sebagai tim kampanyenya kerap mengingatkan agar ia tampil lebih ambisius saat berpidato."

"Karakter pasifis, eh?" komentar Ofgelin. "Bisa disimpulkan tak mungkin ia menjadi bagian kelompok pemberontak Ella Ornwall."

"Ella Ornwall ... perempuan paruh baya yang sempat mengancam warga Canaih di media massa?" K teringat pada sumpah-serapah Ella Ornwall di layar kacanya pasca insiden penembakan Trevon Elmevano.

"Ya. Dia pemimpin kelompok pemberontak yang kerap melakukan perlawanan terhadap Penguasa. Sebenarnya dia bisa membantu kalau saja otaknya tidak dikotori prasangka buruk terhadap negara," gerutu Bishop. "Gara-gara Atteuvis dan mantan pegawai Departemen Pertahanan gadungan itu, sikap anti warga Area Putih pada Canaih meningkat drastis."

"Peristiwa tersebut memang cukup mengguncang kami," ujar Erron sambil membelokkan setir. "Namun, tak semua orang percaya. Beberapa warga yang teliti menemukan kejanggalan dari detail seragam yang dipakai pasukan penembak Elmevano. Sayang, di sini tidak ada media massa sehingga kecurigaan tersebut tak disebarluaskan. Pihak yang berkoar-koar bahwa negara layak dibenci lebih banyak dan lebih intens menyebarkan kebencian mereka."

"Anda kenal pihak yang menyebarkan kebencian itu?" tanya Brillon. "Atau mungkin Anda pernah bertemu pria tua berwajah rusak?"

"Pria berwajah rusak itu Edenruih Atteuvis, eh?" Erron mengingat-ingat. "Sejauh ini tidak. Soal pihak yang menyebarkan kebencian, sebagian familier sosoknya bagi saya. Entah mereka dibayar atau memang terpengaruh hoaks. Kelompok Meissar Ornwall, misalnya, saya yakin mereka hanya terpengaruh."

"Apakah Ella Ornwall memiliki status penting saat Brivelon masih berdiri?" tanya Peroriz.

"Ya ... ya. Astaga, saya baru ingat." Erron menggelengkan kepala. "Meissar Ornwall adalah pengamat politik yang bisa dibilang berisik. Berkebalikan dengan Maissor Wylde, Meissar Ornwall sangat vokal mengemukakan pendapatnya. Opininya keras dan sikapnya cenderung agresif. Ia adalah saingan Maissor Wylde di bursa pemilihan wali kota Labdaff."

ParasysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang