60. "Canaih", Dolnare Selatan - Hari Ke-18 Insiden Area Putih (Bagian 1)

328 59 5
                                    

Dua hari berikutnya, kondisi Canaih—kalau memang masih bisa disebut Canaih—cukup stabil meski demonstrasi masih berlangsung di sana-sini. Seperti yang dikatakan Bertinti Bishop melalui pesan teks, pemerintah Canaih pura-pura mundur dan mengawasi dari balik layar untuk meredam suasana. Beberapa agen menyamar menjadi rakyat biasa untuk menjaga "Canaih" tetap kondusif. Semua akla yang mengetahui eksistensi Canaih serta misi Rosie dan Reed diminta tetap beraktivitas seperti biasa. Mereka juga diminta tidak melakukan pertemuan rahasia untuk membicarakan dua hal tersebut.

"Jangan sampai kita menimbulkan kecurigaan masyarakat awam," tutup Bishop dalam pesan teksnya. "Kalau ada hal penting yang ingin kalian sampaikan, silakan gunakan forum ini."

Forum yang dimaksud Bishop adalah forum daring yang dibuat agen CAI tak lama setelah Eistaat Canaih menghilang. Forum itu memiliki sistem dan enkripsi unik yang membuatnya tak mudah diretas. CAI meminta para akla memasang aplikasi forum tersebut di ponsel mereka untuk memudahkan komunikasi dan memberi mereka misi jika diperlukan.

"Kami menjadikan opsi itu sebagai opsi terakhir," ketik Bishop saat Kanvoza Falviz menyinggung soal misi di forum. "Kami hanya melakukannya jika situasi sudah amat darurat. Sebisa mungkin, kami tidak ingin melibatkan warga sipil lagi dalam aksi kami."

Menyertai pesan itu, Bishop menuturkan permintaan maaf karena sudah melibatkan Rosie dan Reed. Secara rutin, ia maupun agen CAI lain menyertakan foto serta status Rosie dan Reed di markas MN-5. Ada sesuatu yang menghantam dada K setiap ia melihat citra kedua remaja yang terpejam di dalam kapsul seukuran manusia dewasa itu. Sesuatu itu terasa semakin berat ketika K memfokuskan pandangannya pada wajah Rosie.

Apa yang sedang kau lakukan di sana, priete? Apakah kau bisa menghadapi semuanya? pikir K.

K bersyukur tak satu pun orang tua menjadi anggota dalam forum. Baik Diame maupun Derezo tak akan sanggup melihat foto-foto itu. Meski tampak tegar, K pun tahu hati Elmiro selembut kapas. Secara berkala, para akla yang mengabari ketiga orang tua akan kondisi anak asuhan mereka.

Kasus berbeda terjadi pada Difa Aguni. Walau ia tidak ikut mengantar kepergian Rosie dan Reed, gadis berdarah Neri-Ulisia itu akhirnya dimasukkan ke forum atas permintaan K dan Eistaat Ulisia. Hal ini dilakukan karena Difa tak henti meneror K untuk menanyakan keadaan Rosie. Sementara itu, K tak diizinkan mengumbar informasi tersebut di luar forum CAI. Ditambah lagi, menurut Ulisia, sahabat Rosie itu nyaris gila saking cemasnya pada keadaan Rosie. Difa bahkan sempat minta izin pada orang tuanya untuk tinggal di "Canaih" sementara waktu. Tentu saja, ayah dan ibu Difa tak mengizinkannya.

"Mereka langsung histeris, Kak. Adik keduaku bahkan sempat menyaksikan Ma dan Pa memasukkan pasporku ke brankas," ujar Difa saat K menyinggung pernyataan Ulisia lewat percakapan pribadi. "Sepertinya mereka takut aku bakal kabur ke sewaktu-waktu."

Sementara itu, sulit untuk hidup seperti biasa seperti anjuran Bishop, terutama bagi kalangan ekonomi ke atas seperti K dan Delisse Erramituo. Mereka tak henti mendapat tatapan sinis dari banyak orang. Masyarakat awam berpikir tidaklah wajar bagi warga Area Putih untuk menjadi kaya raya. Menurut mereka, yang bisa begitu hanyalah penguasa yang memiliki cap buruk sebagai penyedot sumber daya di Area Putih.

"Oh, penguasa datang! Apakah kau akan memperbudak kami, Tuan?" ejek seorang pria paruh baya saat K berjalan melewati mereka. Tawa teman-teman pria itu menyambut. K hanya mengangguk santun dan tetap berjalan. Para pria itu tidak tahu kalau Canaih tetap menjadi Area Putih, cepat atau lambat K serta Elmiro akan bernasib sama dengan mereka. Mata uang Canaih, dathiel, tidak berlaku lagi. Perusahaan-perusahaan yang bergantung pada ekspor-impor tumbang lantaran perusahaan dari wilayah bernegara dilarang bertransaksi dengan badan usaha yang tak dilindungi regulasi. Cabang dari perusahaan asing yang berada di Canaih dianggap tidak ada, begitu pula dengan cabang perusahaan Canaih yang berada di wilayah bernegara. Akibatnya angka pengangguran di Canaih meningkat drastis. Banyak pula pengusaha di "negara" itu yang terancam bangkrut.

ParasysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang