16. Stabblesia, Republik Canaih - Hari Ke-3 Insiden Area Putih

360 83 18
                                    

Hari baru dimulai, tetapi itu tak berarti apa-apa bagi Rosie. Fakta menghilangnya Brivelon menghantam Rosie begitu keras sampai ia tak peduli pada apa pun. Setelah bangun dan berdoa pagi-pagi sekali, Rosie kembali meringkuk dalam selimutnya.

Rosie sama sekali tak berniat keluar kamar. Terakhir kali ia mengurung diri seperti ini adalah ketika ia dinyatakan tidak lulus sekolah menengah. Akan tetapi, rasanya pengalaman itu tidak ada apa-apanya dibanding sekarang. Setidaknya saat itu ia tidak merasakan sakit akibat kehilangan sosok yang amat ia sayangi.

Brivelon menghilang. Brivelon lenyap. Brivelon menghilang. Brivelon lenyap ....

Kata-kata itu terus menari di pikiran Rosie sementara jemarinya memuntir-muntir saputangan Brivelon. Kalau bukan karena saputangan ini, dengan lapang dada ia akan mengakui kalau ia mulai tak waras. Kalau bukan karena saputangan ini, dengan lapang dada ia akan mengakui kalau Brivelon hanya halusinasi semata. Namun, saputangan ini ada di situ. Senyata jari-jari yang memuntirnya, senyata dirinya sendiri.

Brivelon bukan khayalan dan Rosie meyakini sang Eistaat sedang dalam bahaya. Tak mungkin negara sebesar itu lenyap begitu saja. Satu alasan lagi yang membuat Rosie putus asa. Tak ada yang percaya padanya. Tak ada yang menganggap Brivelon nyata adanya. Bagaimana bisa ia meminta solusi pada yang lain? Bagaimana bisa ia mengadukan masalah ini, jika orang-orang terdekatnya saja mulai berpikir jiwanya terganggu?

Elmiro sudah menganggapnya tak waras. K pun sama skeptisnya dengan sang paman. Diame mengajak Rosie bicara via video call setelah Rosie marah-marah semalam. Rosie langsung menghentikan percakapan itu ketika Diame menyiratkan kalau Rosie perlu bantuan ahli untuk mengatasi delusinya. Difa pun tak membantu. Ujung-ujungnya, Rosie menyemprotnya karena Difa mendukung saran Diame agar Rosie menemui psikolog atau psikiater.

Terdengar bunyi pintu diketuk. Rosie mengabaikannya. Ia sudah bertekad untuk mengabaikan siapa pun yang tidak percaya pada Brivelon. Ketukan terdengar lagi, kali ini diikuti dengan panggilan, "Priete?"

Suara K. Rosie berhenti memuntir saputangan dan menutup kedua telinganya dengan bantal. Ia tak mau mendengar suara sang kakak.

"Priete, keluarlah," pinta K. "Aku tahu sesuatu tentang Brivelon."

Bohong, cemooh Rosie dalam hati. Kau mati-matian menolak keberadaannya kemarin, sekarang bilang tahu sesuatu tentangnya? Ini pasti cuma pancingan supaya aku mau keluar.

Tak terdengar lagi ketukan. Secepat itu Red menyerah, cemooh Rosie lagi. Tiba-tiba terdengar rentetan notifikasi dari ponsel Rosie. Rosie menyambar ponselnya dan melihat akun sang kakak baru saja mengiriminya deretan ....

Foto?

Sesaat kemudian, Rosie terpana membaca tangkapan layar percakapan grup yang melibatkan Reed, si kembar Neveliz, dan K sendiri. Dilihat dari jamnya, percakapan tersebut berlangsung tengah malam lalu. Selesai membaca, Rosie turun dari tempat tidur dan segera mengganti piamanya dengan baju yang lebih pantas untuk dipakai keluar rumah.

K tak bohong. Ia memang tahu sesuatu tentang Brivelon.

***

Awan di langit Stabblesia mulai merapat. Namun, cuaca ini tidak menyurutkan semangat pengunjung markas akla anmina untuk berkeliling dan menonton kegiatan para akla. Tak ada yang memperhatikan Rosie, Reed, K, serta kedua Neveliz yang sedang berbincang di minivan milik K di area parkir. Tak ada senyum terpasang di wajah mereka. Sebaliknya, mereka tampak tegang dan harap-harap cemas menunggu jam sepuluh tiba.

Dari apa yang Rosie ketahui, ketegangan ini dimulai dari dua pesan misterius yang diterima keempat orang lainnya. Semalam Reed mendapat pesan untuk memperingatkan K agar K berhenti meretas basis data intelijen negara lain. Pada malam yang sama, Lofelin terbangun oleh ketukan misterius di jendela kamarnya. Di celah antara kedua daun jendela, Lofelin menemukan secarik surat yang ditujukan pada dirinya dan Heii. Lofelin langsung membangunkan Heii, yang kemudian menghubungi Reed dan K via percakapan grup.

ParasysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang