Sorry for typo
HAPPY READING________
Jongin yang tiba sejak beberapa menit lalu langsung berjalan kearah Sehun yang sibuk dengan laptopnya, lelaki itu sedikit menaruh curiga pada Sehun yang terlihat sedikit panik saat lelaki itu masuk kedalam ruang apartemen mereka.
"kenapa kau menutupnya Oh Sehun!!" Teriakan lantang dari Jongin terdengar memekakkan telinga, ketika langkahnya terhenti bersamaan dengan Sehun yang menutup laptopnya.
Selama perjalanan menuju apartemen ini jongin sudah meyakini dirinya kalau ada satu hal yang tersembunyi dan benar saja, dia semakin yakin kalau mereka menyembunyikan sesuatu dari Jongin.
Jongin membuka paksa layar itu, rahangnya mengeras kesal, dia terus berusaha agar mendapati file terakhir yang Sehun buka sebelum lelaki itu menutup laptopnya.
"Bajingan!" Desis jongin ketika tidak kunjung mendapatkan apa yang dia mau, menatap tajam pada Sehun. Dia menarik kerah sahabatnya itu tanpa memperdulikan apapun.
"Beri tahu aku, kenapa kalian menyembunyikan hal ini?!" Tanya jongin dengan emosi di atas kepalanya, Sehun mencoba lepas dari tarikan Jongin di lehernya.
"Beritahu saja Sehun," Ucap Suho, membuat Jongin kembali melayangkan tatapan sinisnya yang kali ini menusuk kearah Suho.
Cengkraman Jongin dikerah Sehun mengendur, dia membiarkan lelaki itu membuka file berisi rahasia yang sepertinya sedang mereka sembunyikan. Senyum jahat keluar dari bibir jongin ketika berhasil mendapatkan apa yang dia inginkan, raut wajahnya berubah drastis karena lelaki itu sudah terkendali oleh emosi.
Lee Taeyong..
Jadi dia pelakunya, kenapa Jongin tidak curiga pada bajingan itu sejak awal?
"Jadi kalian menyembunyikan dia? Karena apa? kasihan? Kalian takut aku membunuhnya?" Teriak jongin semakin emosi. Jelas saja, dia seperti dibohongi walau pada awalnya dia melupakan hal ini karena kesadaran Bre, tapi bukankah hal penting seperti ini seharusnya di beritahu pada yang bersangkutan?
"Tenang dulu Jongin-ah, kami masih mencari lebih banyak informasi"
"Persetan dengan itu semua, Hyung!" Jongin menatap suho tajam, dia kehilangan kendalinya dan ingin segera menghabisi wajah lelaki yang sudah membuat putrinya menderita.
"Dia hampir merenggut nyawa anakku, bukankah seharusnya dia juga merasakan hal yang sama?"
Jongin mencari keberadaan Lucas disana, namun tidak ada. Matanya mengelilingi apartemen yang tidak begitu luas itu,
"Kemana lucas?""Dia sedang mengikuti Taeyong bersama yang lainnya, posisi mereka sudah berubah sepertinya akan..."
Jongin menghentikan ucapan Sehun dan mengambil alih monitor yang menampilkan dua mobil dari sebuah maps. Mengambil kembali kunci mobil yang semula tergeletak asal, Jongin memotret posisi itu dan mencari melalui maps miliknya, untuk tahu posisi Taeyong, karena kini dia akan berusaha menemui lelaki itu.
Dengan begitu gegabah dia mengendarai mobilnya seperti kesetanan, dia tidak sabar meninjukan kepalan tangannya pada hidung Taeyong hingga lelaki itu mengeluarkan darah segar dari lubang hidungnya. Katakan Jongin kejam, tapi hal ini ingin dia lakukan karena Taeyong menambah kesalahannya saat mencoba meracuni Bre dengan oksigen waktu itu, jika saja tidak ada penambahan masalah yang dilakukan olehnya. Mungkin emosi jongin tidak akan sebesar ini, walau dia tahu bahwa Taeyong lah pelakunya.
Ah, tidak juga. Apapun yang terjadi sepertinya jongin akan sama gilanya karena tahu si pelaku adalah Lee Taeyong.
Senyum puas semakin lebar dibibir milik Jongin ketika mendapati lokasinya semakin dekat dengan Taeyong. Karena mereka berlawanan arah, Jongin memilih untuk berhenti disebuah tempat yang sangat sepi, karena memang sudah malam. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, yang artinya hari sudah berganti menjadi hari natal. Udara juga terasa sangat dingin diluar, apakah malam ini akan turun salju?

KAMU SEDANG MEMBACA
Arctophile (End)
Fanfiction"Jika saja aku tidak mencintaimu, maka semuanya akan menjadi lebih mudah" -Kim Jennie "Hanya perlu tetap disisiku dan percayakan semuanya padaku, aku akan menjaga kalian" -Kim Jongin Apakah orang yang merusak segalanya bisa tetap dikatakan sebagai s...