Arctophile - 37

708 63 76
                                    

Sorry for typo
HAPPY READING

LAGU DIMULMED LAGI TERNGIANG-NGIANG HAHAHAHAH😭😭
AKHIRNYA AING KEMBALI SETELAH NULIS DENGAN BACKSOUND IT'S YOU..
MARI NIKAH SAMA JONGIN..

______

Pukul 10.17 KST, Kediaman Jongin terlihat cukup ramai akibat dari ocehan-ocehan kecil sang anak yang tampak sangat antusias dengan keberangkatan mereka menuju Jepang.

Tidak mau mengingkari janjinya, lelaki itu tetap pada pendirian melakukan penerbangan hari ini juga tanpa mengundur waktu lagi.

Jongin sengaja mengambil penerbangan siang hari agar Bre bisa melihat dan merasakan bagaimana rasanya naik kapal terbang. Karena jujur saja ini pertama kalinya, tentu kalian sudah tahu alasannya bukan?

Jongin yang tengah mengumpulkan barang-barang yang akan mereka bawa keruang tengah dibuat kelimpungan oleh Bre yang terus menanyakan kapan mereka akan berangkat. Bahkan sejak pagi dia sudah bangun dan mengganggu tidur kedua orang tuanya karena meminta mandi lebih cepat, sangat menggemaskan.

"Appa, ayo kita berangkat"

"Sabar sayang, masih ada waktu 2 jam lagi. Kau duduk saja dulu, atau mau menonton?" Bre menggelengkan kepalanya, balita itu berdiri di sudut pintu dengan tangan yang menggenggam gelas.

Tubuhnya sudah rapih dengan baju yang dipilihnya dan rambutnya pun sudah dikuncir dua oleh jennie sesuai permintaannya. Sebelah tangannya memegang pinggang menatap jongin.

"Kenapa kau diam disitu sayang?" Tanya jennie yang baru keluar dari dalam gudang yang tak jauh dari tempat Bre berdiri, dia baru saja mengambil beberapa sepatu miliknya, Bre dan jongin yang akan dibawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau diam disitu sayang?" Tanya jennie yang baru keluar dari dalam gudang yang tak jauh dari tempat Bre berdiri, dia baru saja mengambil beberapa sepatu miliknya, Bre dan jongin yang akan dibawa.

Jennie dibuat terkekeh sendiri dengan anaknya yang berlaku seperti orang dewasa itu, mata kucingnya masih menatap jongin.

"Hei, kau sedang apa?" Tanya jennie sekali lagi karena tidak mendapatkan respon.

"Appa sangat lama" Ucap Bre tanpa menoleh kearah jennie. Balita itu mulai kehilangan senyumnya, mungkin karena terlalu lelah menunggu. Salahkan dia yang terlalu bersemangat.

"Penerbangannya masih lama sayang, lebih baik kau istirahat agar tidak mengantuk disana, mau eomma temani?" Bre menoleh kearah jennie dan mengangguk, tangannya mengulur meminta digendong. Jennie menatap ragu pada uluran tangan itu, kandungannya sudah cukup besar untuk menumpu badan Bre.

Hm, tapi sepertinya tidak masalah karena bobot Bre pun tidak begitu berat.

"Come on" Jennie menerima uluran tangan itu dan menggendong Bre, membiarkan anak itu menyandarkan kepalanya dipundak jennie. Sepertinya balita ini memang mengantuk, karena bangun lebih pagi tadi.

Membawa anak itu ke sofa bed ruang tengah, jennie menaruh tubuh Bre disana dan memeluknya. Menunggu balita itu hingga memejamkan mata, agar dia bisa kembali membantu jongin memastikan barang-barang agar tidak ada yang tertinggal.

Arctophile (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang