Sorry for typo
HAPPY READING________
Beberapa hari setelah pelepasan gip di tangan dan kaki Bre, balita itu kembali aktif dengan segala keributannya.
Orang-orang yang kini sedang ada didalam Penthouse pun tampak dibuat pusing oleh tingkah Bre, ditambah jennie yang terus memperingatinya untuk berjalan dengan perlahan. Tapi tidak kunjung didengar karena Bre tetap memilih untuk berlari.
Walau sebenarnya dia belum boleh banyak bergerak dan masih sulit ketika harus menekuk lututnya, balita itu seolah tidak mempermasalahkan apapun.
Saat ini Penthouse milik jongin diramaikan oleh kedatangan Dara, ibu jennie itu sudah menginap sejak beberapa hari lalu, dan kebetulan saat ini juga hari libur yang membuat jongin ada dirumah menikmati akhir pekannya.
"Bre hati-hati"
"Jangan melompat sembarangan"
"Jangan berjongkok dengan tiba-tiba sayang, nanti lututmu sakit lagi"
"Kim Aubree"
Ocehan demi ocehan jennie lontarkan pada anaknya yang terlihat sangat aktif itu.
"Aubree berhenti dulu, istirahat dan duduk manis. Eomma pusing melihatmu" Ucap jennie, sungguh rasanya dia ingin berteriak jika tidak mengingat kalau Bre mungkin akan kembali takut padanya.
Tapi jujur, kehamilanya saat ini membuat wanita itu jauh lebih sensitif. Mudah marah, mudah menangis, bahkan mudah lapar.
Bre menuruti perintah jennie kali ini dan duduk memeluk tubuh ibunya dari samping, memainkan perut jennie yang mulai membesar. Nafas balita tampak memburu karena lelah.
"Kan, kau pasti lelah karena tidak bisa diam sejak tadi." Jennie mencubit pipi Bre yang memerah karena lelah, Jennie menatap mata milik anaknya, kenapa semakin lama anak itu semakin mirip dengannya.
"Kapan kita ke rumah Grandma? Appa bilang, setelah Bre sembuh, kita akan ke Jepang" Tanya balita itu pada jongin yang duduk tidak jauh darinya. Dia menyamakan posisinya, masih dengan memeluk perut jennie.
"Eoh, appa melupakan janji itu. Bagaimana jika lusa?" Tanya jongin, membuat binar bahagia di mata Bre terlihat. Sedangkan jennie sudah dibuat terkejut akibat ucapan suaminya yang begitu mendadak. Heol, lusa itu artinya dua hari lagi kan?
Bagaimana bisa mereka menyiapkan segala sesuatunya hanya dengan satu hari. Oh tidak kim jennie, kau lupa jika suamimu adalah kim jongin.
"That was a good idea, appa!" Matanya berubah membesar saking bahagianya.
"Kalau begitu, besok kita kedokter untuk memeriksa kandungan, eomma. Lalu besoknya kita berangkat menuju rumah Grandma" Ucap jongin tak kalah antusias.
Ini adalah pertama kali dia akan membawa keluarga kecilnya keluar negeri bersama, dan mungkin kepergian mereka besok akan menimbulkan berita besar karena kehamilan jennie.
Mereka memang belum memberitahunya pada media, bahkan sudah beberapa kali jennie melakukan pemotretan untuk iklan pun, tidak ada satupun yang curiga karena jennie hanya melakukan pemotretan dibagian wajahya untuk salah satu brand kosmetik.
Sepasang suami istri itu tentu sudah pernah membicarakan hal ini, dan jennie tidak mengambil pusing. Agensinya pun tidak mempermasalahkan kehamilan kedua jennie, karena sejak awal dia tahu tentang kehamilannya. Kontraknya sebagai idol sudah habis.
"Halmonie harus ikut" Ucap Bre tiba-tiba melirik salah satu neneknya yang duduk di sofa seberang, siapalagi jika bukan Dara.
"Tidak bisa sayang, Halmonie akan tetap disini. Kau bersenang-senang saja dengan eomma dan appa" Jawab Dara, dia bukannya tidak mau ikut atau takut mengganggu waktu mereka. Tapi Dara merasa dirinya sudah mudah lelah, yang membuatnya tidak bisa begitu aktif, ditambah dengan penyakit kejiwaan yang dulu dialaminya.
![](https://img.wattpad.com/cover/264931500-288-k613698.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arctophile (End)
Fanfiction"Jika saja aku tidak mencintaimu, maka semuanya akan menjadi lebih mudah" -Kim Jennie "Hanya perlu tetap disisiku dan percayakan semuanya padaku, aku akan menjaga kalian" -Kim Jongin Apakah orang yang merusak segalanya bisa tetap dikatakan sebagai s...