Jeongguk membetulkan lipatan kerah kemeja hitamnya, lalu terakhir memakai mantel tebalnya. Setelah beberapa hari sibuk dengan persiapan kenaikan tahta dan sepenuhnya melupakan solusi ayahnya tentang keturunan pack, akhirnya Jeongguk bisa kembali menghabiskan waktu bersama omeganya.
Perbatasan aman dibawah kendali, beberapa kota kecil yang sebelumnya kontra bisa ia kuasai dan kesepakatan yang terjalin lancar dengan para pack-pack tetangga.
“Hei Irina, lihat tidak wajah penuh semangat itu?” Sebuah suara dari balik tubuhnya membuat ia berdehem dan menegakkan kembali tubuhnya.
Taehyung terkikik melihat kelakuan alphanya dipagi buta seperti ini. Sementara Irina menipiskan bibirnya menahan seringai. Tuan Charleton tetaplah Tuan Charleton jika bukan pada Taehyung. Menyeramkan.
“Saya akan mengambil coat untuk Anda.” Melengos kabur sebelum ia terkena satu tatapan mematikan.
“Kenapa harus sampai membuat pakaian khusus sih? Kau tahu bahkan lemari disana sudah tak muat lagi.” Sedikit menggerutu memandang alphanya yang kini berjalan ke arahnya.
“Kalau begitu akan kutambahkan lagi lemarinya.” Jeongguk menanggapi dengan enteng.
“Astaga..” alis tebal itu semakin mengerut dalam. Menambah kesan sebal dan lucu secara bersamaan.
“Bebé..” jari telunjuk panjang itu terangkat dan mendarat diantara kening Taehyung, menarik dan meregangkan kerutan disana. “Kau menggemaskan..”
Taehyung berdecak pelan, sepenuhnya tak menanggapi dan pura-pura tak mendengar bualan berupa gombalan Jeongguk barusan. “Boleh aku menyumbangkan beberapa pakaianku pada panti? Anak-anak disana pasti sangat senang.”
Sebuah senyuman khas milik alphanya mengembang dibibir merah itu. Bergumam pelan namun sangat jelas terdengar didepan telinga Taehyung. “As you wish, bebé.”
Rencana hari ini adalah mereka akan pergi ke pusat kota dan mengunjungi toko pakaian tempat langganan dimana ibunya dahulu menjahit setiap gaun-gaunnya. Terbangun dengan langit yang belum sepenuhnya terang, mereka harus segera bergegas berangkat agar saat kembali nanti tak sampai larut malam.
Namun langkah keduanya terhenti saat berpapasan dengan Margaret dan beberapa anggota pack lainnya. Dan yang membuat suasana menjadi tak bersahabat adalah kehadiran Rosenna yang berdiri disamping bibi Jeongguk itu.
Berbasa-basi sejenak, lebih tepatnya Taehyung yang lebih banyak menanggapi omongan dari para wanita. Ingin segera menyudahi akan tetapi ucapan dari bibinya membuat Jeongguk langsung mengepalkan tangan geram.
“Ah tunggu keponakanku, Charl. Kenapa kau tak mengajak Nona Rosenna? Setidaknya kalian harus akrab satu sama lain bukan?” Margaret menutup tawa dibuat-buatnya menggunakan kipas bertabur manik-manik.
Rahang Jeongguk mengetat, mendengar kalimat yang terasa tak asing dikedua telinganya saat dahulu ia dipaksa bertemu dengan Taehyung untuk pertama kalinya. Ini pasti lelucon bukan?
Jeongguk tertawa dalam hati, merasa ini tak masuk diakal. Ia sama sekali tak membenci wanita omega yang bahkan ia tak ingat namanya itu, namun ia sudah sangat muak terhadap orang-orang yang terus-terusan mendorongnya untuk melakukan sesuatu diluar keinginannya. Oh betapa sialnya.
“Tentu saja Nona Rosenna bisa ikut dengan kami, kereta kudanya juga muat untuk 4 orang.”
Beberapa kali Jeongguk mengirimkan mindlink pada omeganya namun tak ada satupun yang Taehyung jawab atau tanggapi.
Tubuh yang lebih kecil darinya itu dengan gesit berpindah tempat, mengapit wanita omega yang tersenyum canggung dan beberapa kali mencuri lirik ke arah Jeongguk. Mau tak mau mengikuti langkah kedua pasang omega itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
With You [KOOKV ABO]✔
Фанфик₊˚✧ Dua makhluk immortal lahir di masing-masing benua, tak memiliki garis bersinggungan sebelumnya namun memiliki ikatan lebih dari sekedar mate. ✧˚₊ Fanfiction Kookv Top!Jungkook Bottom!Tae NO GS (GenderSwitch) Cover by me Fanedit: Jungkook ©hisas...